Lusa, Jembatan Darurat Digeser

  • Bagikan
KEGIATAN perampungan jembatan darurat Rampoang, Ahad 23 Oktober, kemarin. Rabu lusa direncanakan akan digeser ke arah timur. RIAWAN/PALOPO POS

Pondasi Landasan Rampung Tadi Malam, Tunggu Pengerasan

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID. PALOPO -- Pengerjaan rangka jembatan darurat di Rampoang menuju rampung. Tahap demi tahap, bagian pekerjaan diselesaikan. Diperkirakan akhir pekan ini bisa dilalui.

Dari pantuan Palopo Pos, Ahad 23 Oktober, kemarin, jembatan bailey dengan panjang 21 meter dan lebar 4 meter telah selesai dirakit. Sekarang tinggal menunggu pekerja merampungkan pondasi landasan jembatan darurat yang dibuat di sisi Timur jembatan.
Untuk pondasi landasan jembatan, pekerja fokus merampungkan bagian Utara dan tadi malam sudah selesai.

Pihak rekanan pengerjaan jembatan darurat dari PT Hospindo Internusa Jaya, Ali Sulfadli, selaku pelaksana lapangan ditemui di lokasi memantau proses pengerjaan pondasi landasan jembatan darurat. Ia menyebutkan pihaknya saat ini fokus menyelesaikan pondasi yang akan menjadi dudukan jembatan darurat.

"Sekarang tinggal pondasi dudukan jembatan bagian Utara ini yang akan dirampungkan. Rencananya pekerja akan dilemburkan malam ini untuk menyelesaikannya pondasi yang akan jadi landasan jembatan darurat," kata Ali Sulfadli.

Kemudian jika kondisi cuaca cerah, lanjutnya, Rabu (26/10/2022) rencananya jembatan akan diangkat di dudukan pondasi yang telah ditarget rampung malam ini.

"Setelah dudukan bagian Utara ini kita rampungkan malam ini, tiga hari kemudian jembatan darurat sudah bisa diangkat ke pondasi ini. Untuk persiapan mengangkat rangka jembatan darurat, Pak Usman selaku kepala teknisi jembatan berangkat ke Enrekang untuk mengambil rantai yang akan digunakan mengangkat rangka jembatan," lanjutnya.

Disebutkan pula, bahwa segala persiapan telah dilakukan untuk rencana pengangkatan rangka jembatan ke posisi bagian Utara yang telah dibuat landasan pondasi itu. Persiapan yang dilakukan, diantaranya dua alat ekskavator untuk mengangkat rangka jembatan, kayu kelas satu untuk lantai jembatan dengan ketebalan 8 inci, kurang lebih 15 Cm, panjang mengikuti lebar jembatan darurat dan jumlah 98 lembar.
"Kalau bahan kayunya, saya juga kurang tahu jenis apa tapi tentu kayunya itu kelas satu dan jenis kayu merah," ucapnya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, disebutkan Kepala Balai Jalan Nasional Sulsel, Reiza Setiawan, dalam kunjungannya beberapa pekan lalu, dijelaskan untuk kapasitas tonase yang boleh melintas di jembatan darurat tersebut maksimal 15 Ton.

Sementara berdasarkan pantauan di jalur alternatif, tidak sedikit kendaraan besar yang dengan tonase di atas 20 Ton. Kendaraan di atas 20 Ton yang terpantau melintas jalur alternatif diantaranya mobil dengan muatan excavator dengan tonase 23 Ton dan mobil pemuat semen dengan tonase 27 Ton. (ria/idr)

  • Bagikan