Patung Salib Singki Terbengkalai, Ketua Yayasan Kopintari: Kami Prihatin, Tidak Ada Perhatian Serius dari Pemerintah

  • Bagikan

Antonius Sampetoding, Sekretaris Pemekaran Kabupaten Toraja Utara. --ist--

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID,RANTEPAO-- Mantan Sekretaris Pemekaran Toraja Utara Antonius Sampetoding angkat bicara terkait Patung Salib Singki yang terbengkalai tidak dapat perhatian renovasi /perbaikan dari Pemerintah Kabupaten Toraja Utara dan Pemerintah Provinsi Sulsel.

Pasalnya, lokasi Patung Singki yang telah menjadi lokasi Objek Wisata, kini terbengkalai. Tidak ada perhatian yang serius dari pemerintah.

Antonius melihat, Pemerintah Kabupaten Toraja Utara saat ini belum ada yang dibuat untuk kemajuan daerah yang dijuluki negeri di atas awan bumi Pongtiku. Hanya hanya suka memarahi stafnya di hadapan banyak orang.

"Prihatin melihat Buntu Singki tidak ada perhatian yang serius dari Pemda Toraja Utara saat ini. Jangankan Buntu Singki' mau diurus Pemda, program yang digembar gemborkan Pak Bassang yaitu jembatan kembar salah satunya terancam batal tahun ini dan baru diusulkan lagi untuk tahun depan.

Antonius menambahkan, bahwa belum ada aset berupa pengadaan tanah yang diadakan oleh Pemkab. Menurutnya, berbeda dengan penjabat bupati dan bupati terdahulu jelas dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

''Pak Dalipang meninggalkan aset tanah di panga'/pasang lambe', Alm. Pak Sorring meninggalkan aset Rumah Sakit Pongtiku, dan Pak Kala' meninggalkan Hotel Marante,'' katanya.

"Ironinya lagi, tanah yang diadakan Pak Dalipang di Panga'/Pasang Lambe' dengan entengnya oleh Pak Bassang dihibahkan ke Polres. Kalau mau hibahkan tanah, iya beli sendiri. Itu bukan pengadaanmu. Kalau hanya mau memberi tanah yang sudah ada, semua orang juga bisa jadi bupati," jelas Antonius Sampetoding mantan kadis Tata Ruang dan pemukiman Kabupaten Toraja Utara ini.

Sementara Penasehat Yayasan Kopintari yang juga Mantan Kepala Dinas PUPR Provinsi Papua, Djuli Mambaya, terkait Patung Salib Singki dikatakan perlu merehabilitasi atau perbaikan situs-situs atau obyek wisata yang ada di Toraja, khususnya di OW salib singki. Kalau tidak salah sudah tiga tahun terbengkalai .

"Kami dari yayasan Kopintari menginisiasi, mendorong pemerintah dan masyarakat untuk bersama-sama membenahi salib singki ini , walupun ini tugas-tugas dari pemerintah provinsi dan pemerintah daerah kabupaten Toraja Utara.Tetapi kami dari pengurus yayasan Komunitas Pencinta Toraja Rantepao Indonesia (Kopintari),'' kata DJM.

Ditambahkan DJM, pihaknya prihatin dengan adanya keterbengkalaian obyek wisata Patung Singki yang dulunya sangat ramai pengunjung.

''Saat ini kami sudah mulai mengadakan pengadaan air pembuat sumur bor di bawah kaki bukit salib singki dan air sudah naik ke atas dan sudah bisa dipakai. Hanya fasilitas kamar mandi dan lain-lain di atas rusak parah,'' katanya.

Ternyata sejak diresmikan patung Salib Singki itu, tidak ada airnya.

Problem pertama bangunan kalau tidak ada airnya pasti bangunan cepat rusak. Orang mau cet pake air, orang mau pel pake air, mau buang air kecil pake air, apalagi mau buang air besar pake air.

''Jadi selama ini, kendalanya adalah air tidak ada. Sekarang air sumur bor sudah ada pake pompa celup dan pake listrik token. Kami dari Yayasan Kopintari sudah melaksanakan dan sudah tersedia air, silahkan Pemerintah atau siapapun mau bahu- membahu mendorong supaya obyek wisata Salib Singki kembali pulih dan menjadi andalan obyek wisata kabupaten Toraja Utara,'' pungkas DJM sapaan akrabnya.(albert tinus)

  • Bagikan