PT BMS Target Produksi Tahun Ini

  • Bagikan

Nampak Pembangunan Pabrik Smelter 1 PT BMS di Kecamatan Bua. Perusahaan produksi Ferro nickel tersebut menargetkan bisa memasuki tahap produksi di tahun 2023. --andre islamuddin--

Zulkarnaen: Apresiasi Terbitnya SK Bupati Luwu Nomor 684/XII/2022

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, BELOPA-- PT Bumi Mineral Sulawesi (BMS) yang berinvestasi di Kecamatan Bua saat ini masih dalam tahap konstruksi dengan target pekerjaan rampung ditahun 2023 ini juga dan l;angsung memasuki fase produksi. Demikian yang diungkapkan, Site Manager PT BMS, Zulkarnaen, saat ditemui Harian Palopo Pos, Senin (9/1) di Belopa.

" Tahapan konstruksi saat ini masih dalam proses pembangunan 2 (dua) pabrik Smelter. Pabrik Smelter 1 progress kegiatan telah mencapai 70%, dengan harapan bisa rampung di pertengahan tahun 2023. Sedangkan untuk Pabrik Smelter 2 (Nickel Sulfate Battery) masih pematangan lahan, dimana konstruksi pondasi kami mulai jalankan di akhir bulan Januri 2023 ini dan target rampung di akhir tahun 2023, " Ungkap Zulkarnaen seraya mengatakan, disamping pembangunan pabrik smelter, saat ini pekerjaan konstruksi juga mengerjakan fasilitas penunjang lainnya yakni fly over di atas jalan trans Sulawesi dengan bentang 30 meter, untuk menghubungkan jalan pabrik dengan terminal khusus

Zulkarnaen mengatakan, PT BMS sebagai anak perusahaan Kalla Group sangat memberi apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Luwu yang turut memberi dukungan penuh terhadap investasi PT BMS dengan terbitnya Surat Keputusan Bupati Nomor 684/XII/2022, tentang pembentukan Satuan Tugas Percepatan Investasi Kabupaten Luwu bulan Desember lalu.

" Adanya Satgas yang dibentuk ini bisa menjadi garda terdepan dalam mengawal berbagai macam kendala investasi di Kabupaten Luwu dan memastikan realisasi investasi dalam bentuk kemudahan perizinan bagi pelaku usaha, khususnya Investasi dari PT. BMS, " kata Zulkarnaen.

Untuk diketahui, hingga saat anak perusahaan milik mantan Wapres RI Jusuf Kalla dengan nilai investasi dikabarkan mencapai Rp 10 trilyun secara bertahap ini telah menyerap karyawan sebanyak 740 orang. Di perkirakan akan terus menyerap tenaga kerja lokal hingga mencapai 1.000-an orang jika memasuki tahapan produksi di tahun 2023.
 
PT BMS terletak di Desa Karang-karangan kecamatan Bua ini bergerak dibidang proyek Smelter Ferro Nickel dengan kapasitas mencapai 33.000 MT, Smelter Nickel Sulfat Battery Grade dengan kapasitas mencapai 31.400 MT, dan production house dengan kapasitas 3x75 MW yang terletak di PLTA Malea, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan.

PT. Bumi Mineral Sulawesi saat ini menggunakan teknologi Electric Furnace (EF) yang menjadi teknologi terdepan dalam industi smelter nikel di Indonesia. Saat ini lokasi pabrik berada di Kecamatan Bua,Kab. Luwu, Sulawesi Selatan dengan nilai investasi secara bertahap sekira Rp10 triliun.

" Tahap pertama ini sudah mulai jalan sejak Maret 2022 lalu dan diharapkan rampung pertengahan tahun 2023. Nilai investasi tahap I untuk pembangunan 2 Smelter beserta fasilitas penunjang operasional pabrik sebesar 191 Juta USD atau sekitar Rp2,9 Trilliun Ini merupakan investasi yg cukup besar di Kabupaten Luwu, dimana setelah mulai berproduksi, kami berencana  melanjutkan pembangunan pabrik tahap kedua yang terdiri dari 4 Smelter Nickel Sulfate Battery," tandas Zulkarnaen. (andrie islamuddin)

  • Bagikan