Warga Tujuh Lembang dan Kelurahan di Kecamatan Sa’dan Tutup Jalan Imbas Jalan Longsor Tak Diperbaiki, Ini Janji BPBD

  • Bagikan

Ketua Komisi lll DPRD Kabupaten Toraja Utara,Harun Rante Lembang, ST saat pimpin RDP bersama warga Batu Kianak kelurahan Malimbong, Kecamatan Sa'dan.Rabu,8 Februari 2023. --albert tinus--

Komisi lll DPRD Torut RDP dengan Masyarakat Malimbong Sa'dan

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID,RANTEPAO-- Komisi lll DPRD Kabupaten Toraja Utara rapat dengar pendapat (RDP) dengan warga masyarakat Batu Kianak, Kelurahan Malimbong, Kecamatan Sa'dan bersama Kepala BPBD Toraja Utara, terkait perbaikan jalan mereka yang longsor.

Rapat tersebut terkait dengan aksi penutupan jalan oleh warga dari 7 Lembang dan kelurahan beberapa waktu lalu.

Ini dikarenakan warga kesal. Lantaran jalan yang longsor belum juga diperbaiki. Padahal,
Longsor di jalan tersebut sudah setahun lalu.

Rapat tersebut dipimpin Ketua Komisi lll DPR Toraja Utara Harun Rante Lembang .ST. Dihadiri Ketua DPRD dan beberapa anggota Komisi III.

Dan, pertemuan tersebut terjadi kesepahaman bahwa Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Alexander Limbong Tiku bersedia untuk menangani jalan yang longsor itu paling lambat bulan Maret.

Sesuai ultimatum dari warga. Jika di akhir bulan Maret 2023 belum dikerjakan, maka warga akan menutup akses jalan tersebut.

Harum Rante Lembang, ST mengatakan, pertemuan tadi adalah mempertemukan masyarakat dengan kepala BPBD Toraja Utara.

Ini, lanjut legislator Partai Nasdem, untuk membahas sekaitan bencana longsor yang sudah setahun belum dilaksanakan pengerjaannya. Sehingga, warga menuntut agar segera direalisasikan.

"Intinya masyarakat keberatan. Karena jalan yang longsor dan sudah pernah ditinjau oleh komisi 3 namun tidak perna dikerjakan. Sehingga masyarakat menutup jalan tersebut. Oleh karena itu, mereka bersurat ke DPRD untuk mencari solusi," jelas Ketua Komisi lll DPRD Torut ini.

Menurutnya, aksi masyarakat tersebut wujud kekecewaan. Karena, pembangunan yang tidak merata di semua kecamatan di Kabupaten Toraja Utara.

''Ada yang menghabiskan anggaran Rp40 Miliar dan ada yang hanya Rp4 Miliar," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala BPBD Toraja Utara Alexander Limbong Tiku , SH, MH terkait tuntutan masyarakat mengatakan sudah melakukan peninjauan lokasi beberapa waktu lalu.

Pihaknya malah sudah melakukan perbaikan. Hanya saja dibutuhkan waktu untuk direncanakan oleh orang yang paham tentang konstruksi.

''Kami sudah menunjuk orang teknik sipil untuk meninjau dan melakukan perencanaan. Jadi kami minta untuk bersabar. Sebab, ini di butuhkan anggaran yang tidak sedikit. Kami juga akan laporkan ke Pak Bupati. Kami juga berkeinginan melakukan perbaikan secepatnya. Hanya saja kami masih menunggu perintah dari Bapak Bupati. ''Karena beliau yang memegang remotenya. Jadi harus dipahami bersama,” ujar Kepala BPBD Toraja Utara Alexander Limbong Tiku.

Turut hadir dalam rapat dengar pendapat (RDP) yakni Ketua DPRD Torut Nober Rante Siama,a nggota Komisi lll Marthen Bida (Fraksi Gerindra), Yohanis R.L (Fraksi Demokrat), Agustinus Pongmasak (Fraksi Gerindra), Julianto Mapaliey (Fraksi Golkar) dan Yohana Langitan (Fraksi Perindo).

Camat Sa’dan Doni Mangiri, Kapolsek Sadan, Lurah Sa’dan Malimbong Okreyga Ponglabba, Kepala Lembang Liku Lambe Harun Lembang dan beberapa Tokoh Masyarakat Batu Kianak Massolo Pongsitanan dan Patto Ponglabba serta Kapolsek Sa’dan Iptu T. Sirenden.(albert tinus)

  • Bagikan