DSP Investasi Bangun Pabrik Minyak Goreng di Palopo

  • Bagikan

PALOPO --- Setelah beberapa kali berinvestasi dengan berbagai bisnis, termasuk perkebunan, kini Ir Dewi Sartika Pasande, M.Sc terjun ke minyak goreng. DSP --sapaan akrab ---Dewi Sartika Pasande kembali berinvestasi untuk pembangunan refinery yang disebut terbesar dan pertama di Provinsi Sulsel. Hal itu diputuskan setelah melakukan visibility study untuk lokasi Kota Palopo.

Refinery ini memproduksi minyak goreng dari minyak kelapa sawit (palm oil). Pembangunan kilang diestimasi bernilai kurang lebih Rp500 miliar. Rencananya dibangun di atas lahan seluas 5 hektar untuk tahap awal.

Pabrik minyak goreng palm oil berlokasi di Kecamatan Telluwanua, tepatnya pada Kawasan Industri Palopo (KIPA) di Mancani dan Maroangin. Yang akan membangun refinery -pabrik minyak goreng di Kota Palopo adalah PT. Wijaya Inti Nusantara Sawit. Kemudian konsultan Mr. Daniel Wong dari Oil tack.

"Sudah 5 hektar lahan masyarakat yang kita selesaikan. Kemudian berlanjut ke lahan lain. Ini tentu kami butuh dukungan dari pemerintah setempat khususnya camat beserta lurahnya untuk teknis lapangan," ujar Ir Dewi Sartika Pasande, saat memaparkan rencana pembangunan pabrik minyak goreng di kantor Dinas Perindustrian Palopo, Senin 3 April 2023.

Ekspose yang dilakukan investor dipandu langsung oleh Sekkot Palopo Firmanzah, Senin 3 April 2023,di kantor dinas perindustrian Kota Palopo. Kemudian dihadiri pula Kepala BPN Kota Palopo Didit Purnomo, sejumlah kepala dinas dan utusan berbagai OPD terkait. Hadir dari dinas perizinan, lingkungan hidup, dinas perhubungan, dan OPD lainnya. Kemudian hadir Camat Telluwanua Asdar Badaruddin, SH, Lurah Maroangin, Atriana Rumae, lurah Mancani, Salubattang.

Pemaparan rencana pembangunan refinery pabrik minyak goreng diawali pengantar oleh Fujianto Manati. Kemudian lanjut DSP yang banyak mengemukakan soal rencana pembangunan pabrik minyak goreng. Kemudian Mr Daniel Wong yang memberikan paparan secara teknis mengenai proses kerja pabrik dalam pengolahan minyak goreng. Untuk diketahui bahwa mitra konsultan yang digandeng DSP berkantor di Malaysia dan singapura.

Kenapa mesti Palopo? "Karena Kota Palopo sudah memiliki kawasan industri, kemudian pemerintahnya sangat welcome, dan dekat dengan pelabuhan Tanjung Ringgit Palopo," ujarnya.

Hal lain yang dijelaskan adalah pabrik minyak goreng ini nantinya akan menyerap tenaga kerja yang banyak. Tentu yang prioritas adalah warga sekitar dan penduduk lokal. "Untuk itu, kami butuh dukunganta semua," imbuhnya.

Daniel Wong, konsultan Oil Tack Malaysia, menambahkan, mesin pabrik ini didatangkan dari Jerman, Jepang, dan beberapa komponen lainnya didatangkan dari Malaysia.

"Kalau semua sudah beres, kita langsung datangkan mesin dan kerjakan bangunan di kawasan KIPA," tambahnya.

Sementara itu, Daniel Wong, konsultan Oil Tack, menegaskan bahwa pihaknya sudah pengalaman dalam membangun pabrik minyak goreng di sejumlah negara di dunia. Untuk urusan limbah, lanjutnya, semua limbah yang ada kembali dimanfaatkan. "Sehingga tidak merusak atau mengganggu lingkungan," tandasnya.

Sebelum ekspose di hadapan dinas-dinas Pemkot Palopo, DSP dan tim pada malam sebelumnya sudah melakukan ekspose di depan Wali Kota Judas Amir di rujabnya. Wali kota sangat respon dan siap mendukung dan memberikan kemudahan dalam hal perizinan.

"Apalagi pembangunan pabrik ini yang terbesar dan pertama di Sulsel dan pasti akan memberikan dampak ekonomi yang baik bagi kota Palopo," sebut DPS mengutip ucapan wali kota.(ary)

  • Bagikan