Duh! Oknum Polisi Berpangkat AKBP di Polda Sumut Biarkan Anak Menganiaya Seorang Mahasiswa

  • Bagikan
Rekaman aksi penganiayaan yang dilakukan Aditya Hasibuan, anak oknum perwira polisi terhadap Ken Admiral. Foto: tangkapan layar

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, MEDAN-- Seorang anak oknum perwira melakukan penganiayaan kepada seorang mahasiswa. Parahnya, karena ternyata perwira polisi Polda Sumut berpangkat Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) itu, justru diduga membiarkan anaknya menganiaya seorang mahasiswa hingga babak belur.

Video penganiayaan yang dilakukan Aditya Hasibuan, yang merupakan anak AKBP AH itu beredar dan viral.

Dalam video tersebut Aditya memukul dan menendang korban bernama Ken Admiral. Mirisnya, penganiayaan tersebut dilakukan di hadapan AKBP AH.

"Kau bilang aku bencong, kau bilang," ucap anak dari AKBP AH sambil membenturkan kepala korban ke lantai hingga berdarah.

Ken Admiral yang tergelatak dengan posisi dihimpit Aditya Hasibuan, berulang kali meminta maaf.

Direktur Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumut Kombes Sumaryono kasus penganiayaan tersebut terjadi pada Desember 2022 lalu.

"Kasus penganiayaan ini bermula pada Rabu 21 Desember 2022 sekira pukul 22.00 WIB. Saat itu AH menyetop mobil Ken Admiral di SPBU Jalan Ring Road Medan dan memukul korban atas nama Ken Admiral," kata Kombes Sumaryono saat paparan kasus di Polda Sumut, Selasa (25/4) malam.

Dia menjelaskan selain memukul Ken Admiral, AH juga melakukan pengrusakan mobil korban. Setelah itu AH kemudian pergi meninggalkan korban.

"Penganiayaan pertama ini terjadi atas peristiwa sebelumnya antar pelapor dan terlapor," jelasnya.

Kombes Sumaryono melanjutkan, setelah penganiayaan di Jalan Ringroad tersebut pada Kamis 22 Desember 2022 sekira pukul 02.30 WIB Ken Admiral bersama temannya mendatangi kediaman AH di Jalan Karya Dalam, Kecamatan Helvetia, Kota Medan.
Kedatangan korban untuk meminta pertanggungjawaban pelaku atas perbuatannya. Ken Admiral saat itu bertemu dengan kakak Aditya dan orang tuanya AKBP AH.

"Di saat itu lah terjadi penganiayaan sebagaimana video yang viral di media sosial tersebut," pungkasnya.(jpnn/pp)

  • Bagikan