PDIP Target Dua Kursi di Dapil XI Tana Luwu

  • Bagikan
ILUSTRASI

Jagokan Petahana dan Irbar Pairing

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO -- Tak hanya ke Senayan, pertarungan menuju kursi parlemen DPRD Sulsel di Makassar, juga sangat sengit. Tak hanya bacaleg beda partai tetapi juga sesama internal partai. Berlomba-lomba meraih dukungan pemilih nantinya saat pemilihan 14 Februari 2024, tahun depan.
Salah satu partai yang target menambah perolehan kursi di DPRD Sulsel adalah Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan.

Di Dapil XI Tana Luwu (Kab. Luwu, Kota Palopo, Kab.Lutra, dan Kab. Lutim), sebelas nama telah dimasukkan dalam komposisi bacaleg. Dari data yang diperoleh Palopo Pos kesebelas nama tersebut yakni, Esra Lamban (petahana) dengan nomor 1, lalu nomor 2 ada Andi Herman Wahidin, nomor 3 ada Adolfina Sambos, nomor 4 Josep Juliaser Jusuf, nomor 5 Muhammad Azhriel Wahyu, nomor 6 Lili Henrawati, nomor 7 Ruslise, nomor 8 Muhammad Ikhwan Aqhar Rifai, nomor 9 Nurfianti HN, nomor 10 Jodi Mallo, dan nomor 11 Irbar Pairing Senobua.

Dari nama-nama di atas, seperti diketahui petahana Esra Lamban masih dijagokan kembali duduk lantaran punya jaringan yang luas serta saat ini masih menjabat sebagai anggota DPRD Sulsel. Selain Esra ada nama Andi Herman Wahidin yang merupakan anggota DPRD Palopo 2 periode dari PDIP. Ia juga punya basis massa yang kuat di wilayah pesisir Kota Palopo. Terus ada nama Irbar Pairing Senobua yang namanya kini dikenal di masyarakat Palopo sebagai tokoh toleransi holistik. Ia juga disebut-sebut tengah membangun jaringan untuk membidik Cawalkot Palopo November 2024 mendatang.

Sekretaris PDIP Sulsel, Rudy Pieter Goni mengungkapkan, 85 nama bakal calon legislatif (bacaleg) PDI Perjuangan untuk memperebutkan kursi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Selatan pada Pileg 2024 mendatang telah disetor ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) beberapa waktu lalu.

Dari delapan kader PDI Perjuangan yang duduk di DPRD Sulsel saat ini, tersisa enam yang kembali maju. Dua antaranya naik kelas bertarung ke DPR RI. Mereka adalah Rudy Pieter Goni dan Kartini Lolo.
Adapun nama potensial yang masuk jajaran bacaleg PDI Perjuangan Sulsel adalah eks calon Wakil Wali Kota Makassar, Fadli Ananda dan Legislator DPRD Sidrap Suckhar Syhandhiy Hamidse. Selebihnya, mereka rata-rata pendatang baru.

Dengan komposisi bacaleg saat ini, kata dia, PDI Perjuangan akan meraih 19 kursi di DPRD Sulsel jika pemilu dilakukan sistem proporsional tertutup.
"Target kami 14 kursi (kalau proporsional terbuka), tapi kalau (tertutup) 19 kursi. Kita hitung di beberapa daerah bisa dua kursi," beber Rudy.

Anggota DPRD Sulsel itu mencontohkan, seperti daerah pemilihan (dapil) Makassar A, B dan di Luwu Raya, pihaknya target dua kursi. Karena potensi bacalegnya sangat luar biasa.

"Di Makassar B contoh, ada enam caleg, kami sangat meyakini mereka, apalagi ada incumbent (ibu Risfayanti Muin), dan lima caleg lainnya juga tidak bisa diragukan. Jadi dua kursi itu bukan hal yang mustahil," tuturnya.

"Di Luwu Raya, pak Esra Lamban dari hasil survei beliau dapat juga yakini dapat kursi, dan 10 caleg lainnya bisa bawa kursi. Karena variatif dan juga berbeda demografi dan kondisi masing-masing," jelasnya.
Sedangkan untuk dapil Makassar A, lanjut Rudy, ada Fadli Ananda, dirinya optimis jika mantan calon Wakil Wali Kota itu bisa mendapatkan kursi.

"Khusus di dapil Makassar A, sosok dokter Fadli Ananda dimasukan dalam komposisi Bacaleg menggantikan dirinya untuk maju di Dapil 1 (Makassar A), merupakan langkah untuk menguji kemampuannya. Sebab Fadli Ananda dipersiapkan untuk Pilwali Makassar 2024," katanya.

"PDI Perjuangan melihat hasil survei DPR RI seluruh Indonesia ini, memiliki potensi besar menambah kursi di Sulawesi Selatan, tentu tanggung jawab itu diberikan kepada Sekretaris Partai, jadi akhirnya dokter Fadli diberi penugasan menggantikan saya. Karena Dapil Sulsel I itu ada 11 PAC (kecamatan), dokter Fadli latihan di situ," sambung RPG, sapaan akrab Rudy Pieter Gony.

Ketua PDI Perjuangan Sulsel, Andi Ridwan Wittiri menegaskan, dengan komposisi bacaleg untuk DPRD sulsel, pihaknya menargetkan unsur kursi pimpinan.
Mengingat, PDI Perjuangan hanya selisih suara dengan PKS yang menempati Wakil Ketua IV DPRD Sulsel, masing - masing mengantongi delapan kursi pada Pileg 2019.
"Saya diperintahkan, DPRD Provinsi (dari delapan) menjadi 15 Kursi. Semua dapil menjadi basis kami. Kali ini saya diperintahkan All Out, semua kader tegak lurus," tegasnya.

Terpisah Pengamat Politik, Arief Wicaksono menilai, tingkat keterpilihan Bacaleg akan dipengaruhi beberapa variabel. Apabila berstatus petahana, potensi keterpilihan di masyarakat akan ditentukan oleh kinerjanya ketika duduk di parlemen. Sedangkan pendatang baru akan dipengaruhi sebesar besar dapat meyakinkan pemilih dalam meraup suara.

"Tingkat keterpilihan juga dipengaruhi oleh marketing politik dan strategi seperti apa dan bagaimana caleg menjalankan strategi di medan kontestasi nanti," ujar Arief. "Maka saya rasa pendatang baru mesti jeli melakukan pemetaan basis dukungan yang pernah," imbuhnya. (idr)

Komposisi Bacaleg DPRD Sulsel Dapil Sulsel XI

  1. Esra Lamban (petahana)
  2. Andi Herman Wahidin
  3. Adolfina Sambos
  4. Josep Juliaser Jusuf
  5. Muhammad Azhriel Wahyu
  6. Lili Henrawati
  7. Ruslise
  8. Muhammad Ikhwan Aqhar Rifai
  9. Nurfianti HN
  10. Jodi Mallo
  11. Irbar Pairing Senobua
  • Bagikan