PPP MENGEMBAN POLITIK ISLAM RAHMATAN LIL AALAMIIN.

  • Bagikan
  • Oleh : Abdul Hakim Jafar
    (Pengurus PPP Palopo)

    Partai politik (parpol) yang berlambang Ka'bah ini kelahirannya digagas oleh 4 parpol berasaskan Islam yg berfusi, meleburkan diri untuk kemudian bersepakat mendirikan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada tanggal 5 Januari 1973. Keempat parpol itu adalah Partai Nahdatul Ulama (NU), Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti), Partai Muslimin Indonesia (Parmusi), dan Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII).

    Secara historis, PPP memiliki benang merah sejarah dalam bentang perjalanan panjang eksistensi Negara Kesatuan Republik Indobesia (NKRI). Dimana semua parpol yang berfusi menjadi PPP merupakan kekuatan politik Islam yang dahulu gencar berjuang, berkorban melakukan perlawanan terhadap bangsa penjajah, baik saat merintis dan meraih kemerdekaan maupun untuk merebut kembali kemerdekaan itu yang sempat ingin dianulir oleh bangsa Belanda.

    Itulah sebabnya dalam tubuh PPP hingga saat ini masih tertanam komitmen kebangsaan yg sangat kuat dalam merawat keberadaan NKRI. Caranya, dengan bersungguh-sungguh proaktif mengisi masa kemerdekaan ini melalui agenda2 pembangunan yg mengedepankan nilai-nilai universal ajaran Islam yg senantiasa menjunjung tinggi harkat dan martabat kemanusiaan. Misi politik yang diemban PPP di alam kemerdekaan ini adalah politik Islam Rahmatan Lil Aalamiin. Yakni, terus berikhtiar dan konsisten untuk memposisikan Islam sebagai agama yang membawa rahmat, kasih sayang bagi kehidupan ummat manusia di seluruh alam semesta ini. Dengan demikian, PPP akan terus mendorong bangsa dan negara yg majemuk ini untuk menghadirkan masyarakat Islamis yang demokratis, dimana semua komunitas dan penganut agama yang berbeda senantiasa hidup berdampingan secara damai, berkontribusi bagi kemajuan negara demi merawat persatuan bangsa.

    Dalam upaya merawat persatuan Indonesia yang merupakan kekuatan bangsa kita; PPP selaku parpol entitas Islam mencanangkan doktrin ukhuwah, dalam tiga tingkatan persaudaraan. Pertama, ukhuwah Islamiyah, yaitu membangun persaudaraan antara sesama muslim. Kedua, ukhuwah Wathoniyah, yakni membangun persaudaraan antara sesama anak bangsa. Dan yang ketiga, ukhuwah Insaniyah, adalah membangun persaudaraan antara sesama ummat manusia.

    Pada era reformasi saat ini, dimana bangsa Indonesia berkonsensus menjadikan sistem dan nilai-nilai demokrasi sebagai acuan kolektif dalam kehidupan barbangsa dan bernegara, PPP telah bulat mengambil sikap dan posisi mejadi garda terdepan mewujudkan demokratisasi kehidupan bernegara. Tapi juga menyadari kondisi bangsa yg saat ini belum mapan dalam banyak hal, utamanya dari sisi perekonomian, maka selaku parpol juga terus berjuang meghadirkan keseimbangan antara trend demokratisasi politik dengan peningkatan taraf ekonomi rakyat. Hal ini memang menjadi penting utk dipikirkan, dikonseptualisasikan skaligus diaktualisasikan sebelum timbul menjadi masalah krusial dlm jangka panjang yg akan merontokkan ditengah jalan proses politik demokratisasi itu sendiri.

    Dalam kaitan itu, PPP akan terus berjuang mendorong dan bersama pemerintah mendesain dan meliharkan kebijakan2 penguatan ekonomi ummat. Salah satu bentuknya adalah program dan skema pemberdayaan pelaku usaha mikro dan kecil (UMK) yang berdasarkan data BPS, jumlahnya secara nasional saat ini mencapai lebih dari 60 juta pelaku UMK. Meningkatnya kapasitas usaha pelaku UMK sebanyak itu melalui sentuhan program pemberdayaan yg efektif adalah sangat positif dampaknya terhadap terwujudnya peradaban demokrasi yang Islami dalam dinamika khidupan politik bangsa kita, hari ini dan di masa depan.
    Wassalam. (*)
  • Bagikan