Kuatkan Persatuan Dorong Wija to Luwu ke Senayan

  • Bagikan
Ketua BPW KKLR Sulsel, H Syamsu Ali
  • Dari Road Show BPW KKLR Sulsel di Luwu Raya Sepekan

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO -- Road show BPW KKLR Provinsi Sulsel sudah berakhir, Sabtu, lalu. Road show yang mengusung tema "Prospek Wija to Luwu dalam Kancah Politik Nasional”, mendapat respon positif dari berbagai elemen masyarakat se Luwu Raya.

Road show yang dikemas dalam bentuk diskusi dimulai dari Kabupaten Luwu (Belopa), Luwu Tengah (Walmas), Kota Palopo, Luwu Utara, dan Luwu Timur. "Road show ini sebenarnya rohnya itu karena silatnas (silaturahmi nasional) baru-baru ini. Semangatnya tetap KKLR," tandas Ketua BPW KKLR Sulsel, H Syamsu Ali, kepada Palopo Pos, Senin 6 Agustus 2023, di warkop Dg Sija.

Kemudian juga saat pelantikan. Sejak itu KKLR memiliki kesamaan pandangan untuk terus menggaungkan Tana Luwu. Apa yang menjadi keinginan dan harapan besar masyarakat Luwu Raya ditangkap dengan baik dan berhasil terinformasi dengan baik.

KKLR menjadi girah dan menjadi garda terdepan untuk mewadahi semua aspirasi masyarakat Luwu Raya. Provinsi Luwu Raya dan pembentukan DOB Luwu Tengah. "Semua ini bisa jalan kalau kita bersatu. Ini tidak bisa tidak. Bersatu kita dulu," tegas ketua BPW KKLR Sulsel ini.

Dari sisi ini, lanjut dia, masih perlu ditingkatkan lagi. Dikencangkan. "Jadi persatuan dulu. Tanpa adanya persatuan, kita tidak berjalan sesuai apa yang diharapkan bersama," papar H Syamsu Ali lagi dengan nada penuh ceria.

Setelah menumbuhkan rasa kepercayaan diri dan bersatu, langkah berikutnya adalah mendorong orang-orang hebat asal Luwu Raya untuk berkiprah di kancah nasional.

Paling tidak bisa masuk ke lembaga pengambilan keputusan. "Nah momentumnya sekarang ada ni," ucapnya.
Momentumnya sekarang ada dan terbuka. Momentum yang dimaksudkan H Syamsu Ali adalah pemilihan legislatif (pileg) yang tinggal beberapa bulan lagi. "Bagaimana agar wija to Luwu yang sekarang sudah masuk daftar bacaleg bisa lolos ke senayan. DPR RI!" tandasnya.

Tanpa adanya perjuangan proses politik di senayan, lanjutnya, apa yang menjadi aspirasi bersama yakni Luwu Raya dan Luwu Tengah niscaya bisa berjalan dengan baik. "Nah tujuan dari road show ini bagaimana agar mengedukasi masyarakat Luwu Raya. Bahwa betapa pentingnya kita bersatu," urai dia. "Kata lain satukan suara untuk mendukung wija to Luwu ke senayan," tegasnya.

"Mari bersatu sirui mendre," ucap ketua KKLR Sulsel dalam bahasa daerah. Rasa persatuan sudah mulai dibangun dari lingkungan KKLR Sulsel. Pertama sudah diawali simbol Luwu Raya. Yang didalamnya mencakup simbol love, keris, dan simbol kejayaan kerajaan Luwu. "Namanya simbol Luwu Raya," ucap dia sambil memeragakan simbol yang dimaksud dengan mengangkat jari telunjuk dan jempol.

Selain simbol itu, KKLR Sulsel juga berhasil menciptakan simbol persatuan dengan adanya lagu mars Luwu Raya. "Ada banyak makna," urainya.
H Syamsu Ali juga mengingatkan kepada semua wija to Luwu untuk tidak berpikir pragmatis. Yang ia maksudkan adalah pada momentum politik ini jangan mau diajak untuk berpikir pendek. Bahasa dalam tanda kutipnya terlihat murahan. "Karena cita-cita besar kita ke depan adalah bagaimana Luwu Raya ke depan harus ada di level nasional," imbuhnya, serius.

Ketua BPW KKLR Sulsel H Syamsu Ali berharap dari 7 kuota kursi DPR RI untuk dapil Sulsel 3, ia berharap dengan rasa persatuan ini bisa meloloskan putra putri terbaik wija to Luwu ke senayan. "Kita bersyukur kalau bisa lolos semua, tapi kan tidak mungkin. Kalau empat atau lima sudah sangat bagus sekali," paparnya penuh semangat sambil menyebut jumlah 800 pemilih bisa mendongrak 24 orang daftar bacaleg asal Luwu Raya.

Ia mengingatkan untuk tidak terulang lagi kecelakaan-kecelakaan politik lalu. Dapil Sulsel 3 hanya bisa meloloskan 2 wija to Luwu di senayan. "Di pileg nanti, harus naik lagi. Dengan dua wakil ini tidak punya girah untuk berjuang Luwu Raya," ungkapnya.

Dengan bersatunya wija to Luwu nanti, ketua BPW KKLR Sulsel optimis bisa mengantarkan putra putri terbaik wija to Luwu senayan. " WTL adalah warga tanah Luwu yang sudah berdiam, bermukim di sini, makan di sini," ujarnya menepis anggapan bahwa banyak orang dari luar yang bermukim di Luwu Raya milih orang dari luar pula.


Di diskusi di Masamba, baru-baru ini, ia mengemukakan dengan tegas bahwa masa kalian datang makan di sini dan hidup dan dalam proses begini, mau ke oranglain. "Saya sebagai ketua KKLR wajib dan siap menjadi sesuatu sampaikan girah ini," ujarnya tegas. (ary)

  • Bagikan