Tiga ‘Sekolah’ Serang SMANET

  • Bagikan
Warga berkumpul di depan SMANET, Jl. Andi Djemma Palopo akibat tawuran pelajar. Peristiwa ini melibatkan pelajar dari empat sekolah yakni SMANSA, STM, SMA Veteran, dan SMANET.--ft: istimewa--

Lima Pelajar Diamankan dan Buat Pernyataan

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, TOMPOTIKKA-- Tawuran antarpelajar terjadi di Kota Palopo, Senin, 4 September 2023 lalu. Melibatkan pelajar dari empat sekolah, yakni SMANSA, STM, SMA Veteran, dan SMANET.

Peristiwa tersebut terjadi sekira pukul 15.50 Wita. Saat pelajar SMAN unggulan di Jl. Andi Djemma sedang belajar, tiba-tiba diserang dengan lemparan batu.

Tak terima sekolahnya dilempari batu, para siswa SMANET Palopo yang saat itu sedang belajar balik membalas lemparan mereka dengan batu. Bahkan, sudah ada yang sampai keluar sekolah untuk mengejar para penyerang.

Beruntung, aparat kepolisian sigap mengamankan situasi yang chaos tersebut. Mereka juga mengamankan lima pelajar yang diduga melakukan penyerangan di SMAN 3 Palopo. Belakangan diketahui, pelajar yang melakukan penyerangan ke SMANET berasal dari SMANSA, STM, dan SMA Veteran.

Kasi Humas Polres Palopo, AKP Supriadi yang dikonfirmasi Palopo Pos, Selasa, 5 April 2023 kemarin
mengatakan, dalam kejadian tersebut, lima pelajar yang melakukan penyerangan kepada SMANET diamankan.

"Lima pelajar itu masing-masing berinisial AK (15), pelajar STM Palopo, ZH (17) dan AR (17) siswa SMANSA Palopo, AS (16) siswa SMA Veteran, dan MA (15) siswa SMANET Palopo," jelas AKP Supriadi.

Lanjut mantan Kapolsek Ponrang itu, setelah dimintai keterangan, kelima pelajar tersebut dibuatkan surat pernyataan kemudian dipulangkan ke rumahnya masing-masing.

Supriadi juga menjelaskan selain lima pelajar itu, pihaknya juga mengamankan dua HP dan sepeda motor.

"Hasil penyelidikan kami, salah satu HP pelajar yang diamankan terdapat percakapan akan menyerang SMANET,'' katanya.

Dalam interogasi kelimanya, empat diantaranya mengaku melakukan pelemparan batu ke SMANET. Satu pelajar lain yakni MA mengaku tak ikut-ikut melakukan penyerangan. ''Dia mengaku dituduh sebagai mata-mata sehingga rekan-rekannya sesama pelajar SMANET mengeroyoknya," pungkasnya. (ded/ikh)

  • Bagikan