Komisi III DPRDDesak EvaluasiTambang Diduga Ilegal

  • Bagikan
Anggota Komisi III DPRD Luwu didampingi sejumlah aparat keamanan, meninjau lokasi tambang galian C diduga ilegal di Sungai Lamasi, Desa Wiwitan Timur, Kecamatan Lamasi, Selasa, 3 Oktober 2023 kemarin. --ft: istimewa--

Buntut Tewasnya Tiga Pelajar di Sungai Lamasi

BELOPA-- Komisi III DPRD Luwu melakukan kunjungan ke lokasi tambang galian C yang berada di Kecamatan Lamasi, Selasa, 3 Oktober 2024 kemarin. Lokasi tambang yang diduga tidak memiliki ijin ini, menelan korban jiwa sejumlah pelajar pada September 2023 lalu.

"Keberadaan tambang ilegal memang harus menjadi perhatian semua pihak, seperti yang kami lakukan hari ini. Kita mendatangi lokasi tambang yang menelan korban jiwa. Tentu ini harus jadi perhatian serius," ujar nggota Komisi iII DPRD Luwu, Yani Mulake.

Dirinya mengatakan pihaknya akan mengadukan sejumlah persoalan terkait tambang ilegal di Kabupaten Luwu ke Pemerintah Provinsi Sulsel.

"Kita desa Dinas ESDM untuk melakukan evaluasi, jangan lagi menunggu ada korban jiwa baru kita bertindak," tegasnya.

Menurutnya tidak hanya tambang yang menelan korban di Lamasi yang harus jadi perhatian. Tetapi seluruh tambang ilegal yang ada di Kabupaten Luwu.

"Kita sudah sering mendapatkan desakan tentang tambang ilegal, dan telah kami tindak lanjuti," urainya.

Untuk diketahui, sedikitnya tiga pelajar SMP tewas tenggelam di Sungai Lamasi, Dusun Gerumbul II, Desa Wiwitan Timur, Kecamatan Lamasi, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, saat mandi-mandi di sungai.

Ketiga korban pelajar SMP tersebut berasal dari Desa Setiarejo, Desa Wiwitan, dan Desa Pelalan. Masing-masing Aditya (15) alamat Dusun Purworejo, Desa Setiarejo, Malik (15) alamat Dusun Wiwitan Barat, Desa Wiwitan, dan Fatur (15) alamat Desa Pelalan.

Para pelajar tersebut sedang mandi mandi di sungai namun tiba-tiba saja tenggelam, kejadiannya sekira pukul 14.00 Wita, korban dievakuasi warga bersama Babinsa ke Puskesmas Lamasi dengan menggunakan kendaraan ambulans untuk penanganan medis. Namun korban tak dapat tertolong, kata Ahmad Lamo, Babinsa Wiwitan Timur, saat dikonfirmasi di lokasi, Minggu (24/9/2023) sore.

Menurut Ahmad Lamo, para korban dibawa ke rumah masing-masing dengan menggunakan kendaraan ambulans Puskesmas Lamasi setelah identitas dan orang tuanya dihubungi. "Para korban sudah di rumah masing-masing untuk dimakamkan," ucap Ahmad Lamo. (fan/ikh)

  • Bagikan