James Wehantouw, Caleg PSI Dapil 3 Tamalanrea dan Biringkanaya Berbagi Kasih ke Gubuk Nenek Norma di Lanraki

  • Bagikan

MAKASSAR -- Merasa tersentuh dengan kondisi kehidupan seorang perempuan lansia bernama Nenek Norma (92 tahun) yang viral di pemberitaan media online, Caleg DPRD Kota Makassar Dapil 3 (Tamalanrea dan Biringkanaya) Nomor Urut 2 usungan Partai Solidaritas Indonesia (PSI), James L.A. Wehantouw bersama tim suksesnya langsung bereaksi untuk berbagi kasih.

Didampingi Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PSI Kecamatan Biringkanaya, Yodi Kristianto, SH, MH dan Rachmat selaku Wakil Ketua Tim Pemenangan Sahabat James, sang Caleg yang berprofesi wartawan ini, Jumat (08/12/2023) sore sekira pukul 17.00 Wita spontan bergerak mengunjungi gubuk tak layak huni yang sudah puluhan tahun ditinggali nenek Norma sebatang kara.

Tiba di Jl. Lanraki, Lorong 1, Kelurahan Kapasa, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, tempat kediaman nenek yang oleh masyarakat sekitar lebih dikenal dengan panggilan Mama Aco, rombongan kecil James Wehantouw menyerahkan bantuan sosial berupa beras, mie instan (Indomie), telur dan sejumlah pakaian bekas layak pakai.

Nenek Norma yang dalam kondisi kesehatan kakinya terganggu dan hanya bisa duduk di lantai tanah dan bersandar di dinding seng rumahnya, menyambut gembira kedatangan James dan rombongan. Matanya tampak berkaca-kaca ketika menyalami tamu-tamunya yang datang berbagi kasih.

Pada kesempatan itu pula, James memberikan kepada Nenek Norma selembar baju kaos bergambar Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep. Sambil kedua tangannya terus membentangkan baju kaos itu, perempuan beranak satu ini mulai bercerita tentang kehidupannya yang sebatang kara dan penuh penderitaan serta bertahan hidup hanya dengan bantuan masyarakat sekitar rumahnya.

"Saya tinggal sendiri di rumah ini nak. Suami dan anak saya satu-satunya sudah lama meninggal. Setiap malam saya tidak bisa tidur dengan membaringkan badan. Saya hanya duduk di lantai dan sandar di dinding rumah ini. Kaki saya selalu terasa sakit kalo banyak bergerak. Kalo saya berjalan, nafas saya jadi sesak. Saya tidak tahu bagaimana kalo saya meninggal nanti," ungkapnya bernada sedih.

Usai ngobrol banyak dengan nenek yang mengaku berdarah asli Kabupaten Sinjai, James dan rombongan berfoto bersama dan pamitan. Nenek Norma dari tempatnya duduk tak hentinya mengucapkan rasa terima kasihnya sambil sesekali mencium foto Kaesang Pangarep di baju kaos yang dipegangnya. (*)

  • Bagikan