PALOPOPOS. CO. ID, WALMAS--Tim Survei yang diutus PT United Tractors Tbk (UT), meninjau beberapa SMK di Luwu Raya (Lura) terkait kesiapannya menjalin Momerandum of Anderstanding (MoU).
Tepatnya di September 2023, beberapa sekolah itu didatangi termasuk SMK Harapan Lamasi.
Keinginan pihak SMK Harapan Lamasi untuk mencapai tujuan kerjasama, akhirnya terwujud.
Dikomandoi langsung, SITE Manajer PT UT Sorowako, Sigit Yogo Trilaksino, pemandatanganan MoU dengan SMK Harapan Lamasi terlaksana, Selasa, Desember 2023.
Selain SMK Harapan Lamasi, ada juga utusan SMKN 8 Kabupaten Luwu Utara (Lutra) yang ikut kerjasama dipusatkan di SMK Harapan Lamasi.
Setelah penandatangan dilakukan dilanjutkan dengan pembukaan torai papan reklame yang bertuliskan SMK Harapan Lamasi, telah resmi teken kontrak dengan PT UT tepatnya di lorong masuk sekolah yang dirintis Almarhum Muhammad Siddiq.
Sigit Yogo Trilaksino, tidak datang sendiri, dia memboyong empat orang UT menemaninya, antara lain, Yudha DS, Septian Arda Eka N, dan Pandi.
Kepala Desa (Kades) Wiwitan Timur Tumijo, Ridwan Halik, Humas Dudi, Achmad Karim Kasi PSMK dan PKPLK, Ketua MKPS Lutra, ikut menyaksikan jalannya MoU.
Kepada Palopo Pos, Sigit Yogo, mengatakan, pihaknya tidak membatasi atau membeda-bedakan baik sqasta maupin negeri untuk bergabung kerjasama dengan PT UT Tbk.
Namun, untuk menjalin kerjasama itu, ada proses atau tahapan yang lebih dulu dilalui, termasuk survei kesiapan sekolah tersebut.
"Kami tidak membatasi baik SMK negeri maupun swasta. Intinya, sekolah yang mau dibina dan dibimbing pasti kami suport," kata Sigit Yogo, yang dikabarkan terbang dari Jakarta hanya untuk menghadiri penandatanganan MoU dengan SMK Harapan Lamasi dan SMKN 8 Lutra, usai acara siang kemarin.
PT UT, sambung dia, memiliki banyak cabang di Sulsel, salah satunya di Luwu Raya ada di Sorowako.
"Kami akan coba fasilitasi sekolah karena kami punya banyak tempat," bebernya.
Seraya menambahkan, dengan adanya kerjasama yang dibangun, SMK Harapan Lamasi maupun SMKN 8 Lutra, mampu mencetak generasi-generasi penerus bangsa yang handal dan siap bersaing di Dunia Industri.
"Semoga terus berkembang dan mengangkat nama sekolah terutama daerah," pungkasnya.
Achmad Karim selaku Kasi PSMK & PKPLK Cabang Disdik Wilayah XI menambahkan, Kelas Industri SMK merupakan salah satu program yang digulirkan untuk membantu SMK belajar langsung proses bisnis di dalam industri.
Harapan yang dimunculkan dari program ini adalah untuk mempersempit gap antara kebutuhan skill dunia industri dengan lulusan SMK. Sehingga nantinya lulusan SMK dapat lebih siap kerja.
Dengan adanya MoU ini, diharapkan dapat mempermudah pihak sekolah dalam melakukan kemitraan dengan dunia usaha dan industri, dan para siswa SMK akan lebih siap dan mapan saat terjun langsung ke dunia kerja. (kahar iting)
