PSMTI Berharap Tahun 2024 Tahun Naga Kayu Jadi Fondasi Menuju Indonesia Emas 2045

  • Bagikan

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID JAKARTA -- Ketua Umum Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI), Wilianto Tanta, berbicara perihal tantangan dan harapan di tahun 2024 yang merupakan tahun Naga Kayu dengan adanya pemimpin yang kuat sebagai pemersatu bangsa.

Selain itu, Wilianto Tanta juga mengatakan bahwa 2023 menjadi momentum yang tepat untuk menghargai serta bersyukur atas pengalaman yang didapat sebelumnya.

Sedangkan untuk tantangan meliputi dinamika sosial, ekonomi, dan budaya yang memerlukan keterlibatan aktif PSMTI.

"Sekarang sudah saatnya kita memasuki periode baru dan merencanakan langkah-langkah ke depan," kata Wilianto.

Dalam ranah sosial, PSMTI harus mampu menjaga dan memperkuat solidaritas antara nggota dan masyarakat WNI suku Tionghoa serta kompenen suku lainnya lainnya di Indonesia

Penguatan hubungan sosial ini bagi PSMTI menjadi dasar kemajuan komunitas serta memastikan harmoni internal dan juga memberikan kontribusi positif pada masyarakat Indonesia semuanya.

Sedangkan dari ekonomi, PSMTI harus bisa berperan aktif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Ini melibatkan pemberdayaan ekonomi lokal, pendidikan kewirausahaan, dan kerja sama lintas sektor untuk menciptakan peluang ekonomi yang berkelanjutan," tambah Wilianto.

Sedangkan dari ekonomi, PSMTI harus bisa berperan aktif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Ini melibatkan pemberdayaan ekonomi lokal, pendidikan kewirausahaan, dan kerja sama lintas sektor untuk menciptakan peluang ekonomi yang berkelanjutan," tambah Wilianto.

Menghadapi tahun 2024 PSMTI juga memperhatikan perubahan teknologi dan tren global.

Aspek teknologi dalam kehidupan sehari-haru juga akan meningkatkan koneksi antara masyarakat dalam memfasilitasi pertukaran informasi yang efektif.

Dalam dinamikan seperti ini, Wilianto memilih harapan besar kepada WNI suku Tionghoa mampu berkembang dari bagian masyarakat Indonesia yang beraneka ragam.

Wilianto dan seluruh anggota PSMTI berkomitmen untuk mengatasi tantangan, memperkuat solidaritas, dan membawa WNI suku Tionghoa menuju masa depan yang lebih cerah di tahun 2024 Naga Kayu.

Bertepatan dengan tahun politik, PSMTI menyadari kebutuhan akan sosok pemimpin yang bisa mempersatukan bangsa. 

"Kita membutuhan pemimpin yang kuat untuk mempersatukan bangsa menuju Indonesia Emas tahun 2045. Pemimpin yang mampu menyatukan berbagai lapisan masyarakat menjadi kunci utama dalam merajut keberagaman dan keharmonisan Indonesia," kata Wilianto.

PSMTI mengamati bahwa pemimpin pemersatu perlu memiliki visi inklusif, memahami dan menghargai keragaman budaya serta mengedepankan semangat kebangsaan. 

Bagi PSMTI meyakini bahwa pemimpin yang mempersatukan bangsa akan membangun fondasi yang kuat untuk mencapai tujuan bersama. 

Keberhasilan Indonesia pada Tahun Emas 2045 tidak hanya bergantung pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga pada kohesi sosial dan solidaritas nasional.

Selain itu, PSMTI menekankan pentingnya pemimpin yang memiliki kepemimpinan moral dan etika yang tinggi.

"Kita membutuhan pemimpin yang kuat untuk mempersatukan bangsa menuju Indonesia Emas tahun 2045. Pemimpin yang mampu menyatukan berbagai lapisan masyarakat menjadi kunci utama dalam merajut keberagaman dan keharmonisan Indonesia," kata Wilianto.

PSMTI mengamati bahwa pemimpin pemersatu perlu memiliki visi inklusif, memahami dan menghargai keragaman budaya serta mengedepankan semangat kebangsaan. 

Bagi PSMTI meyakini bahwa pemimpin yang mempersatukan bangsa akan membangun fondasi yang kuat untuk mencapai tujuan bersama. 

Keberhasilan Indonesia pada Tahun Emas 2045 tidak hanya bergantung pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga pada kohesi sosial dan solidaritas nasional.

Selain itu, PSMTI menekankan pentingnya pemimpin yang memiliki kepemimpinan moral dan etika yang tinggi.

"Dengan keyakinan ini, PSMTI di seluruh tingkatan berharap adanya sosok pemimpin pemersatu yang dapat membawa Indonesia melangkah maju sebagai bangsa yang bermartabat, adil, dan sejahtera menuju 100 tahun Indonesia tahun emas 2045," ujarnya.(int/idr)

  • Bagikan