JFK Berhasil Bantu Masyarakat Korban Pemerasan, Modusnya Hipnotis Lewat Video Call WhatsApp

  • Bagikan

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID PALOPO -- Kejahatan melalui media digital semakin menjadi-jadi. Korbannya sudah banyak. Salah satu modus kejahatan yang banyak beredar dan meresahkan masyarakat adalah lewat video call WhatsApp.

Untuk itu, Irjen Pol (P) Frederik Kalalembang atau yang akrab dikenal tagline JFK kepada Palopo Pos mengimbau agar selalu hati-hati bermain media sosial (medsos).

"Banyak yang telephone saya setelah tertipu dan terus diperas karena diancam perbuatannya akan disebar luaskan kalau tidak membayar sejumlah uang," kata JFK, mantan Deputi Kebijakan dan Strategi Badan Keamanan Laut (Bakamla RI), Kamis malam 4 Januari 2024.

Modusnya, kata JFK adalah, mereka (penipu) bertemu dan berkenalan lewat FaceBook, akhirnya saling berbagi nomor WhatsApp dan dilanjutkan dengan Video Call dan meminta lawannya melepaskan pakaiannya seolah dihipnotis sehingga penipu ini dengan mudah merekam aksinya dan akhirnya pelaku penipuan meminta tebusan uang puluhan juta hingga ratusan rupiah dengan ancaman akan menyebarkan vidio bugilnya apabila tidak diikuti permintaannya.

"Pertama mintanya Rp 5 juta, kemudian telephone berikutnya naik Rp 10 juta, bahkan sampai ratusan juta," ujar JFK.

Dengan kecepatan informasi kepada Irjen Pol (Purn) Frederik Kalalembang yang memiliki banyak pengalaman dan jaringan luas, akhirnya bisa mengungkap kasus penipuan tentunya dengan meminta bantuan kepada adik-adik angkatan di Kepolisian.

Inilah yang kita harapkan semua, apabila Irjen Pol (Purn) Frederik Kalalembang duduk di DPR RI. Karena sekarang saja sudah banyak membantu kita yang mengalami masalah hukum.

Diketahui kalau, Irjen Pol (P) Drs Frederik Kalalembang merupakan salah satu caleg DPR RI Partai Demokrat Dapil Sulsel 3 nomor urut 2.

Bidik Komisi 3 DPR

Siapa yang tak kenal Inspektur Jenderal (Irjen) Pol (P) Drs Frederik Kalalembang (JFK). Salah satu putra terbaik Luwu Raya dan Toraja. Sosoknya yang humble, ceria, dan suka membantu, tak sungkan turun tangan ketika ada keluarga yang datang minta tolong.

Figur seperti ini yang diharapkan nantinya sebagai perwakilan masyarakat Luwu Raya dan Toraja di pusat (Senayan), dalam memperjuangkan kesejahteraan dan kepentingan daerah.

Diketahui kalau, Irjen Pol (P) Drs Frederik Kalalembang merupakan salah satu caleg DPR RI Partai Demokrat Dapil Sulsel 3 nomor urut 2.

Dengan bekal pengalaman selama di kepolisian, serta jaringan yang luas di nasional, Irjen Pol (P) Frederik Kalalembang berharap nantinya jika diamanahkan duduk di Senayan (DPR RI), untuk berada di Komisi 3 (Komisi Hukum).

Hal itu disampaikannya saat bersilaturahim dengan sejumlah tokoh masyarakat ketika ngopi di warkop Pantilang dan D'Cappo, Rabu pagi 11 Oktober 2023.

"Banyak orang yang menjanjikan sesuatu, tetapi bagi saya lebih dari itu, yakni, komitmen untuk membantu masyarakat di Dapil Sulsel 3 ini, khususnya di Luwu Raya dan Toraja. Kalau mengandalkan APBD saja, tidak akan cukup membangun daerah.

Untuk itu, perlu ada orang kita di Senayan yang punya jaringan langsung dengan kementerian-kementerian. Anggaran tiap kementerian itu banyak, itu yang harus dijemput dan dijembatani. Dan saya berpengalaman dan punya koneksi ke situ," kata Purnawirawan Polisi bintang dua ini.

Lalu, kenapa memilih Komisi 3, Komisi Hukum DPR RI? Dijelaskan Irjen Pol (P) Frederik Kalalembang, kalau setiap kita ini pasti selalu bersentuhan dengan hukum. Dengan duduk di DPR RI, kita punya power. Dimana mitra kerja Komisi 3 adalah Kapolri, Jaksa Agung, KPK, dan sebagainya. Sehingga, persoalan masyarakat di daerah bisa kita bantu tengahi.

"Saya pernah menjabat kapolres tiga kali, mulai dari Tangerang, Purwodadi sampai Medan. Lalu ke Polda Metro Jaya, Polda Jatim, Kaltim, Kalbar, Sulsel, dan terakhir Deputi Kebijakan dan Strategi Badan Keamanan Laut (Bakamla RI). Jadi saya tahu alurnya, saya berpengalaman di hukum. Untuk itu harapannya kita punya keterwakilan di Senayan," tambahnya.(idr)

  • Bagikan