Kongkow Bareng Teman Ternyata Pengaruhi Pola Makan

  • Bagikan
Kongkow bareng teman pengaruhi pola makan-Kongkow bareng teman pengaruhi pola makan-Freepik

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Anda sering kongkow-kongkow dengan teman? Ternyata, bisa mempengaruhi pola makan. Tapi, tak bisa ditepikan, kalau paling seru saat berkumpul dengan teman-teman yaitu makan sambil ngobrol. Sayangnya, kebiasaan ini malah memengaruhi selera makan, lho!

Menurut penelitian selama puluhan tahun menunjukkan peningkatan konsumsi saat bersama orang lain berkorelasi dengan pola makan. Para peneliti telah mengeksplorasi bagaimana teman dapat mempengaruhi pilihan makanan, meningkatkan pertanyaan tentang memanfaatkan pengaruh tersebut untuk menerapkan kebiasaan makan yang lebih sehat, mengurangi lemak dan gula, dan berpotensi mencapai penurunan berat badan.

Pemeriksaan yang cermat terhadap berbagai tempat makan telah mengungkap pola yang menarik. Kelompok yang lebih besar cenderung memperpanjang waktu makan mereka. Menariknya, ketika waktu makan ditetapkan, jumlah kelompok tidak lagi mempengaruhi jumlah yang dikonsumsi.

Sebuah eksperimen penting pada tahun 2006 yang melibatkan 132 partisipan, yang diberi waktu 12 atau 36 menit untuk makan kue dan pizza, mengungkapkan konsumsi yang konsisten terlepas dari ukuran pesta, terdapat bukti kuat yang mendukung hubungan antara durasi makan yang diperpanjang dan porsi makan sosial yang lebih besar.

Gagasan bahwa makan bersama teman dapat membuat Anda berlama-lama dan memanjakan diri, seperti memakan sepotong kue keju ekstra, cukup masuk akal. Mengantisipasi makan bersama tidak hanya mendorong makan lebih lama tetapi juga mendorong individu untuk memesan lebih banyak makanan.

Pengamatan di restoran Italia menunjukkan korelasi antara pesta makan yang lebih besar dan peningkatan pesanan pasta dan makanan penutup untuk setiap pengunjung. Makan bersama memungkinkan kenikmatan kolektif tanpa rasa bersalah karena terlalu memanjakan.

Sebuah penelitian di Jepang menemukan bahwa orang yang makan popcorn sendirian di depan cermin melaporkan kenikmatan yang lebih besar dibandingkan dengan mereka yang menghadap ke dinding. Hal ini mendorong perenungan terhadap dampak psikologis dari cermin di restoran, dimana keberadaannya mungkin berkontribusi terhadap peningkatan kenikmatan pengalaman bersantap bersama.

Banyak contoh yang menunjukkan perilaku ini. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang mengalami obesitas makan lebih sedikit secara berkelompok. Di Inggris, pengunjung meningkatkan asupan sayuran setelah melihat poster yang menekankan konsumsi sayuran secara umum. Meniru orang lain mungkin juga membantu anak-anak mengembangkan preferensi terhadap makanan yang aman dan bergizi. (dis/pp)

  • Bagikan