Ban Mobil Tim AMIN Sumut Dikempesi saat Pengajian, Petugas Dishub Medan Sebut atas Perintah Walikota Bobby

  • Bagikan
Yima Pemenangan AMIN Sumut adu mulut dengan petugas Dishub. (Tangkapan layar video)

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, MEDAN-- Tim Kampanye Daerah (TKD) pasangan calon presiden Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar cekcok dengan Petugas Dinas Perhubungan Kota Medan. Gara-garanya, petugas Dishub mengempesi sejumlah ban mobil milik pengurus dan simpatisan TKD Amin, Kamis, 4 Januari 2024.

Keributan terjadi tepat di depan posko pemenangan Amin Sumut jalan Jenderal Sudirman, Kota Medan.

Saat itu, TKD Amin Sumut sedang melakukan pengajian bersama ratusan orang.

Tiba tiba sejumlah petugas Dishub datang lalu mengempeskan 7 ban mobil yang terparkir di pinggir jalan Jendral Sudirman.

Hal itu lantaran mobil mobil tersebut terparkir di pinggir jalan.

Dalam rekaman video terlihat sejumlah petugas berbaju Dishub terlibat adu mulut dengan tim pemenangan Amin Sumut.

Petugas Dinas Perhubungan mengatakan bahwa pihaknya bekerja atas perintah pimpinannya yakni Wali Kota Medan Bobby Nasution.

"Ini perintah dari pimpinan, dari walikota Medan, jangan salahkan kami, ini kami hanya menjalankan tugas," kata petugas Dishub dalam video yang kini viral. Video tersebut salah satunya dibagikan akun @AiraNtieReal di aplikasi X (twitter).

Salah satu mobil yang bannya dikempeskan adalah milik juru bicara Amin Sumut, Tumpal Panggabean.

Dia dan para pemilik yang tidak senang dengan tindakan Dishub itu memprotes dan mendatangi petugas Dishub yang dinilai berlebihan hingga terlibat cekcok.

Juru Kampanye Amin Sumut, Syaiful Safri, membenarkan peristiwa itu. Kejadian berlangsung saat pihaknya melakukan kegiatan pengajian.

"Itu empat empat dikempeskan. 7 mobil berarti ada 27 ban yang kempes. Kami nilai itu sangat berlebihan. Lagian di sana tidak ada tanda larangan parkir dan ada petugas parkir dari kami," katanya kepada awak media.

Syaiful mengatakan, Dishub sempat berkeras dan mengatakan bahwa hal itu berdasarkan perintah walikota Medan.

"Iya memang katanya atas perintah walikota Kota Medan itu. Tapi jangan berlebihan seperti itu," kata Syaiful. (fajar/PP)

  • Bagikan