Wujud Konektivitas Dua Provinsi Lewat Jalur Penyeberangan Dua Danau di Luwu Timur

  • Bagikan
DCIM100MEDIADJI_0789.JPG

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID SOROWAKO -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) telah mengoperasikan dua kapal penyeberangan perintis untuk dua danau di Kabupaten Luwu Timur, Provinsi Sulsel, yakni KMP Pangkilang di Danau Towuti dan KMP Opudi di Danau Matano.

Masing-masing KMP ini berukuran 354 GT yang akan beroperasi untuk membantu konektivitas dua provinsi di Pulau Sulawesi yaitu dari Sulawesi Selatan ke Sulawesi Tengah atau sebaliknya.

Untuk tarifnya, Pemerintah daerah Kabupaten Luwu Timur secara resmi telah menetapkan besaran tarif angkutan penyeberangan yang melintasi danau Towuti dan danau Matano.

Penetapan besaran tarif yang dilalui kapal Roro pada lintasan rute penyeberangan di kedua Danau itu ditetapkan melalui keputusan Bupati Luwu Timur Nomor 171/D-12/ V/ 2021 tentang Penetapan Besaran Tarif Angkutan Penyeberangan Kapal Roro pada Lintasan Penyeberangan danau Towuti dan Danau Matano

Dalam surat keputusan tersebut disebutkan, untuk tarif angkutan penumpang kelas ekonomi untuk orang dewasa dengan rute Sorowako-Nuha (6 mil) sebesar Rp18.000/ orang. Untuk anak Rp10.000 / orang. Sedangkan untuk lintasan atau rute Timampu-Tokalimbo (16 mil) untuk orang dewasa Rp32.000/ orang. Untuk anak Rp20.000 / orang.

Keberadaan Kapal Ro-Ro di dua danau ini sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, utamanya dalam distribusi barang dari Sulsel ke Morowali, Sulteng yang mampu memangkas waktu tempuh hingga dua jam perjalanan.

Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Ira Puspadewi menyampaikan apresiasi kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang kembali mempercayakan ASDP untuk mengoperasikan dua kapal jenis Roro untuk melayani angkutan danau di Sulawesi Selatan. Hadirnya dua kapal ini diharapkan dapat memperkuat konektivitas penyeberangan dan sektor logistik di wilayah Sulawesi Selatan khususnya Danau Towuti dan Matano.

"Dengan beroperasinya KMP Pangkilang dan KMP Opudi ini, ASDP berkomitmen akan menghadirkan layanan penyeberangan bermutu prima di Danau Towuti dan Matano. Kami berharap masyarakat Sulawesi Selatan dapat dengan mudah mengakses layanan transportasi dengan kapal ferry dengan mudah, aman, nyaman dan selamat," tutur Ira, Kamis (5/8/2021).

Ira juga berharap akan tercipta sinergitas yang kuat antara Pemerintah pusat, daerah dan BUMN dalam memberikan pelayanan transportasi yang prima kepada masyarakat, khususnya layanan akses penyeberangan.

Saat pengoperasian perdana ini, KMP Pangkilang akan melayani lintasan Timampu - Tokalimbo dengan waktu pelayaran 90 menit, dan KMP Opudi akan melayani lintasan Sorowako - Nuha dengan waktu pelayaran 30 menit. Kedua kapal dibangun Direktorat Jenderal Perhubungan Darat di galangan Citra Bahari Shipyard dengan desain yang sama berukuran 354 GT memiliki panjang 29,95 meter dan lebar 9 meter. Keduanya memiliki kapasitas angkut 60 orang penumpang dan 15 unit kendaraan campuran.

Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi mengatakan, dalam rangka meningkatkan kinerja sektor transportasi di Indonesia khususnya di bidang angkutan transportasi sungai, danau dan penyeberangan, berbagai upaya harus dilakukan termasuk didalamnya meningkatkan kemampuan sarana dan prasarana.

"Hal ini penting dilakukan agar sektor perekonomian masyarakat dapat meningkat dengan adanya bantuan transportasi ini yang nantinya akan digunakan sebagai angkutan atau penghubung antar daerah. Dengan spesifikasi dan kapasitas angkut tersebut kiranya kapal ini dapat memperlancar transportasi dan konektivitas di Sulawesi Selatan serta mampu meningkatkan perekonomian masyarakat," imbuh Dirjen Budi.(idr)

  • Bagikan