Buaya yang Diduga Pemangsa Warga Desa Seba- seba Berhasil Ditangkap

  • Bagikan

Buaya ditangkap warga di sungai Desa Seba-seba yang diduga mangsa warga. --riawan-

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, LUWU-- Warga Desa Seba- seba, Kecamatan Walenrang Timur, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan yang sudah resah dengan teror buaya liar, akhirnya bertindak sendiri dan berhasil menangkap buaya yang diduga seringkali meneron warga dan sering kali telan korban jiwa.

Seperti yang berlangsung pagi tadi di sungai Seba- seba, satu ekor buaya ukuran sekira 4 Meter berhasil ditangkap, Ahad, 10 Maret 2024.

Proses penangkapan buaya tersebut, warga setempat dibantu oleh salah seorang pawang yang diundang dari luar pulau Sulawesi.

Mulai dari proses penelusiran sungai hingga seekor buaya bercorak kuning hitam berhasil ditangkap, banyak warga sekitar berbondong- bondong datang untuk menyaksikan penangkapan buaya yang diduga meresahkan warga tersebut.

Dan ternyata, bukan baru kali ini saja warga berhasil menangkap buaya liar yang resahkan warga sekitar. Tapi sudah ada dua ekor buaya telah ditangkap.

Seperti diungkap, Fredi salah seorang warga Desa Seba- seba saat dikonfirmasi.

"Sebenarnya sudah dua ekor ditangkap warga. Penangkapan itu dibantu pawang," kata Fredi.

Buaya yang berhasil ditangkap itu, lanjutnya, kemudian perutnya dibelah untuk melihat dan mencari sisa potongan tangan warga, yang menjadi korban serangan buaya sebelumnya.

"Setelah di eksekusi, buaya tersebut dikubur oleh warga," katanya.

Tindakan warga ini, juga merupakan buntut dari kurang responnya pemerintah atas keresahan warga yang telah lama menunggu sikap tegas pemerintah terhadap keberadaan buaya penghuni sungai Desa Seba- seba yang resahkan warga itu.

Seperti diungkap Salluk, warga Desa Seba- seba pada saat ditemui di RSU. Sawerigading beberapa waktu lalu saat membesuk pasien korban buaya di sungai tersebut.

Pria yang dulunya aktif di lembaga pengontrol kinerja pemerintahan ini, menilai pemerintah lambat dalam merespon atas keluhan warga.

"Kejadian warga diserang buaya di sungai itu sudah sering terjadi. Tapi apa langkah pemerintah selama ini dengan kejadian tersebut?. Sejauh ini kami belum tahu apa tindakan kongkrit pemerintah untuk menangani buaya yang menyerang warga. Pemerintah hanya hadir saat mendengar kabar ada warga menjadi korban atau tewas diserang buaya. Harusnya mereka mengambil langkah tegas seperti menurunkan tim untuk menangkap buaya tersebut. Jangan nanti warga yang mengambil tindakan tegas, kemudian muncul bahasa warga melanggar aturan tentang perlindungan satwa liar. Bahasa yang seperti itu tidak harus keluar dari pemerintah atau pihak perlindungan satwa liar karena ini soal keselamatan nyawa warga yang sering beraktivitas di sungai itu,"tegas Salluk

Dilansir dari berita sebelumnya, dua orang warga Desa Seba- seba, Kecamatan Walenrang Timur, Kabupaten Luwu diserang buaya. Bahkan satu orang tewas setelah diseret buaya saat sedang mencuci di sungai.

Identas dua orang tersebut, masing- masing bernama Elizabet umur sekira 60 tahun dan Arif (37).

Keduanya merupakan ibu dan anak. Peristiwa itu terjadi pada (26/02/2024) bulan lau.

Bermula saat Elizabet mencuci di sungai sekira pukul 17.00 Wita bersama seorang temannya. Akan tetapi saat ditinggalkan oleh temannya Elizabet diserang buaya.

Warga yang mendapat informasi tersebut, kemudian melakukan pencarian kurang lebih 10 jam. Termaksud anak almarhumah, Arif ikut bersama warga menelusuri pinggiran sungai.

Hingga sekira pukul 03.00 Wita pada (27/02/2024), pencarian tersebut berhasil membuahkan hasil. Sekira 1 Km dari titik almarhumah diserang, jenazah korban ditemukan.

Anak almarhumah yang melihat jenazah ibunya mengapung, sontak meloncat ke dalam sungai bersama dua orang lainnya.

Saat mencoba mengevakuasi jenazah ibunya bersama dua orang lainnya, Arif tiba-tiba diserang buaya yang diduga menunggu tepat dibawah jenazah almarhumah.

Beruntung Arif masih bisa lolos dari terkaman buaya tersebut.

Saat ditemui di ruang perawatan Angrek Lantai 1 RSU. Sawerigading, Arif menceritakan bagaimana dia bisa lolos dari terkaman buaya tersebut.

Saat itu, kata Arif, ia sempat bergulat dengan buata yang panjangnya sekira 6 Meter. Ia juga sempat memegang kepala buaya tersebut agar tubunya yang saat itu diterkam tidak diputar.

"Beruntung waktu itu saya masih tenang. Sempat saya peluk kepala buaya itu karena saya berfikir kalau saya biarkan dia memutata badan, pasti saya tidak bisa selamat. Saat diterkam, saya merasakan buaya itu melonggarkan gigitannya dan seketika saya berusaha meloloskan diri dan dibantu juga oleh warga lainnya,"kata Arif.

Akibat terkaman buaya itu, Arif mengalami luka gigitan pada lengan tangan kanan, bekas cakaran tangan kanan, luka gigit pinggang sebelah kanan sampai bagian belakang dan depan dekat dari pusar. Dan juga luka gigitan seta cakaran pada bagian betis serta lutut sebelah kanan.(riawan)

  • Bagikan