Bocah 10 Tahun Tewas Tersengat Kabel Listrik Usai Petik Buah, PLN Tanggung Jawab

  • Bagikan

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, TANA TORAJA - Seorang bocah usia 10 tahun warga Lembang (Desa) Rembo-Rembo, Kecamatan Bittuang, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan tewas tersengat kabel listrik.

Korban bernama Melkianto Katik, siswa kelas 6 SDN 2 Rembo-rembo yang tersengat listrik pada Kamis (8/3/2024) lalu.

“Benar beberapa saat lalu ada kejadian anak tersengat listrik, saat itu korban bersama temannya hendak memetik buah sadipe di Dusun Buttu,” ucap Kepala Lembang Rembo-Rembo, Fransiskus Santoso.

Lanjut Fransiskus, dalam perjalanan pulang ke rumah, korban malah terpisah dengan teman-temannya.

Namun, hingga malam hari korban tak kunjung pulang ke rumah, sehingga keluarganya mulai panik dan khawatir.

Kemudian, keluarga dan aparat desa melakukan pencarian dan korban ditemukan terbujur kaku di lokasi kejadian tepatnya pukul 17.30 Wita.

“Saat ditemukan sudah tidak sadarkan diri dan punggung korban terdapat luka terbakar, di dekatnya ada kabel telanjang milik PLN yang berjarak satu meter dari tanah, berukuran sama tinggi badan korban,” ungkapnya.

Atas peristiwa dialami korban hingga tewas, Fransiskus bersama pihak keluarga dan warga mendesak PLN untuk segera melakukan perbaikan sehingga peristiwa serupa tidak terulang.

Apalagi kata dia, kondisi kabel tersebut sudah sejak lama dikeluhkan warga setempat.

“Kondisi kabel hanya disanggah dengan kayu, sangat berbahaya dan sudah lama dikeluhkan masyarakat, kami minta PLN segera perbaiki agar tidak memakan korban lagi,” pungkas Fransiskus.

Sementara itu, saat dikonfirmasi ke Manager PLN ULP Makale, Zaki Ashari menyampaikan turut berbela sungkawa atas kejadian dialami korban dan mengatakan telah bertemu keluarga sekaligus memberi santunan uang tunai dari PLN.

“Setelah kejadian itu, kami bentuk dua tim menangani masalah ini, satu tim mendatangi rumah duka dan tim lainnya mengecek lokasi tempat Melki tersengat listrik,” ucap Zaki, Rabu (13/3/2024).

Lanjut Zaki, tim PLN menindaklanjuti gangguan atau SR kabel yang sudah hampir jatuh ke tanah itu.

Menurutnya, lokasi kabel menjuntai dan berada pada titik sulit dijangkau kendaraan, terlebih saat hujan turun.

“Eksekusi baru dilakukan esok harinya usai pelaporan warga, memang kondisi di TKP tidak bisa eksekusi malam,” tutup Zaki. (Ris)

  • Bagikan