Figur Cawalkot Saling ‘Tebar Pesona’

  • Bagikan
ILUSTRASI

Semua Punya Peluang, Sepanjang Memenuhi Syarat

PALOPOPOS,FAJAR.CO.ID, PALOPO -- Persaingan pemilihan Wali Kota/Wakil Wali Kota (Pilwalkot) Palopo 2024 mulai dimanfaatkan dalam memantik perhatian dari sejumlah kalangan atau figur saat ini. Ada beberapa figur disinyalir bakal meramaikan perhelatan tersebut. Bahkan, ada pula diantaranya mulai menebar pesona.

Dari pantauan Palopo Pos, figur-figur yang disinyalir ini seperti, Farid Kasim Judas (ASN Pemkot Palopo), Alfri Jamil (Ketua PDIP), Budi Sada (Ketua partai Gelora) Haidir Basir (Ketua PPP), dr Nasaruddin Nawir (ASN Palopo) Hj Nurhaenih (ketua DPRD Palopo/pengusaha), Hj Hasriani (ketua partai Gerindra), Putry Dakka (pengusaha), Cendrana Saputra (anggota DPRD Palopo), Mustahir Sidu (politisi partai Gerindra), Rustam Lalong (ASN/pengusaha), Akhmad Syarifuddin, dan Rahmat Masri Bandaso (ketua Golkar Palopo).

Keberadaan sejumlah figur ini juga mulai mensosialisasikan namanya memanfaatkan momentum bulan ramadan dengan memasang banner di sejumlah pelataran masjid di Kota Palopo.

Dosen Unanda Palopo, Faisal Sos, menilai perhelatan Pilwalkot Palopo mendatang memungkin pasangan calon (Paslon) lebih dari Pilwalkot 2018 lalu yang hanya mengikutsertakan dua Paslon.

Meski demikian, mantan komisioner KPU Palopo ini bahwa semua figur di Kota Palopo memiliki peluang untuk maju.

"Tidak sedikit putra/putri terbaik di Palopo ini tentunya punya ruang serta peluang untuk maju. Pilwalkot Palopo ke depan tentunya memungkinkan lebih banyak di banding Pilwalkot sebelumnya jika memperhatikan posisi kursi partai politik di DPRD," kata Faisal, kepada Palopo Pos, di Warko Dlinoe, Sabtu, 16 Maret 2024.

Menurut Faisal, untuk maju dalam Pilwalkot Palopo tentu ada hal yang mendasar perlu diperhatikan yakni, terkait persyaratan menjadi seorang calon. Syarat ini menyangkut jalur atau kendaraan dari partai politik yang memiliki kursi di parlemen yang akan digunakan atau pun syarat lainnya seperti jalur perseorangan.

"Saya kira semua punya peluang maju. Sepanjang syarat sebagai calon terpenuhi. Karena, ketika kita berbicara soal peluang untuk maju maka harus  melihat hal yang mendasar yaitu, partai yang akan digunakan sebagai kendaraan. Apakah ada atau tidak," katanya.

Faisal juga menambahkan pandangannya terkait hasil pemilu yang dijadikan acuan untuk Pilwalkot 2024. Apakah merujuk Pemilu 2019 atau 2024.

"Yang saya pahami dalam undang-undang Pilkada 2024, bahwa yang akan dijadikan acuan adalah hasil Pemilu terakhir. Pemilu dan Pilkada masing-masing memiliki undang-undang yang berdiri sendiri, tetapi saling memiliki keterkaitan. Sehingga, kesimpulannya, hasil Pemilu 2024 yang akan dijadikan acuan mengusung calon di Pilwalkot 2024," terang Faisal. (rul/idr)

  • Bagikan