BKM: KKLR Menghimpun Semua Potensi WTL, Termasuk Politisi

  • Bagikan

* 11 Februari, Pemilihan Ketua Umum di Jakarta

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, MAKKASSAR– Mantan Ketua Umum Kerukunan Keluarga Luwu Raya (KKLR), Buhari Kahar Muzakkar (BKM) menegaskan, tidak ada larangan bagi politisi untuk memimpin organisasi Wija To Luwu (WLT).

Demikian diungkapkan BKM saat dimintai tanggapan, Rabu, 9 Februari 2022.

Pasca Musyawarah Nasional Bersama (Munasber) penyatuan KKLR – Kerukunan Keluargan Tana Luwu (KKTL), belum ada Ketum KKLR yang terpilih.

Dijelaskan BKM, pada rapat tim formatur 6 Feberuari 2022 lalu, saat dirumuskan kriteria calon Ketum KKLR, beberapa teman anggota formatur mengajukan syarat bukan anggota partai politik. Tetapi dalam pembahasannya, secara lebih mayoritas anggota tim formatur tidak menyetujui hal itu dicantumkan sebagai syarat seorang calon ketua umum KKLR sehingga ketentuan itu dihapuskan.

KKLR ini adalah wadah paguyuban para WTL yang sejatinya bisa menghimpun seluruh potensi WTL dari berbagai latar belakang profesi. Baik dia pejabat, TNI, pengusaha, guru, dan lainnya. Dan tentu saja termasuk dari kalangan politisi yang tergabung dalam partai.

Potensi para WTL dengan berbagai latar belakang itulah yang diharapkan dapat bergabung semuanya dalam wadah KKLR ini. apalagi juga bahwa Munas bersama KKLR dan KKTL di Makassar pada bulan November 2021, lalu telah menyepakati untuk penggabungan organisasi dan kantor pusatnya di Jakarta.

Bahwa nanti saat akan memilih ketua umum itu terserah masing-masing anggota formatur akan memakai kacamata apa. Tapi prinsipnya tidak ada halangan menjadi Ketua Umum KKLR berdasarkan latar belakang profesi.

“Dan yang ironis misalnya kita ini pernah juga jadi aktifis partai. Terus di momen lainnya kita mengatakan tidak boleh anggota partai jadi ketua. Itu berarti cara berpikir kita tidak konsisten,” kata BKM yang juga mantan anggota DPRD Sulsel dua periode.

Kepada segenap WTL di seluruh indonesia, BKM selaku tim formatur menjadwalkan pemilihan Ketua Umum BPP KKLR pada 11 Februari nanti. Dan siapapun yg nanti disepakati menjadi Ketua terpilih, BKM berharap untuk support bersama demi kebesaran paguyuban WTL.

Dan khusus kepada segenap keluarga besar WTL yang berdomisili di Jakarta dan sekitarnya, diharap sambutlah penyatuan wadah paguyuban WTL ini ibarat seperti menyabut tamu dengan karpet merah. Karena Jakarta yang selanjutnya jadi host atau jadi tuan rumah atas paguyuban ini. “Jadi janganlah marah-marah,” ucapnya. (ikh)

  • Bagikan