Mana yang Tepat, Isra Miraj 2022 Jatuh pada Tanggal 28 Februari atau 1 Maret?

  • Bagikan

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, JAKARTA– Saat ini, beberapa kalender tidak bersamaan menetapkan jatuhnya Isra Miraj. Ada yang menetapkan 28 Februari ada juga yang 1 Maret.

Isra Miraj 2022 merupakan salah satu hari besar keagamaan Islam yang mengandung peristiwa penting di dalamnya.

Perjalanan yang dilakukan Rasulullah SAW ini membawa sejumlah poin rukun Islam yang masih dijadikan pedoman hingga sekarang.

Peristiwa Isra Miraj diperingati setiap tanggal 27 Rajab menurut sistem penanggalan kalender Hijirah. Menurut Muhammad Sholikhin dalam buku di Balik 7 Hari Besar Islam, Isra Miraj berlangsung tepat sebelum Rasulullah SAW hijrah ke Madinah.

“Isra Miraj terjadi pada tahun 621 M, atau tahun 10/11 dari kenabian (Bi’tsah). Jumhur ulama menyebutkan tanggalnya adalah malam Jumat tanggal 27 Rajab,” tulis buku tersebut, yang dikutip dari detik.com, Ahad, 13 Februari 2022.

Untuk menentukan tanggal peringatan Isra Miraj dalam kalender Masehi, dibutuhkan konversi sistem penanggalan Hijriah menjadi Masehi. Pengonversian dua kalender ini telah dilakukan oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah dalam kalender digital terbitannya.

Organisasi massa (ormas) Islam ini merilis kalender digital tersebut dengan tajuk Kalender Islam Global 1443 H. Keputusannya didasarkan pada hasil Kriteria Kongres Turki yang dilakukan pada 2016 lalu.

Menurut Kalender Islam Global 1443 H, peringatan Isra Miraj 2022 pada 27 Rajab 1443 Hijriah bertepatan dengan hari Senin, 28 Februari 2022 mendatang.

“27 Rajab 1443 H (Senin, 28 Februari 2022 M). Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW,” bunyi keputusan dari kalender yang diterbitkan pada 18 Agustus 2021 tersebut.

Di Indonesia, pemerintah telah menetapkan peringatan Isra Miraj 2022 sebagai hari libur nasional. Ketetapan ini termaktub dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 menteri Nomor 963 Tahun 2021, Nomor 3 Tahun 2021, Nomor 4 Tahun 2021 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2022.

Peristiwa Isra Miraj Nabi Muhammad SAW
Isra Miraj merupakan perjalanan malam yang dilakukan oleh Rasulullah SAW dari Masjidil Aqsa ke Sidratul Muntaha. Tidak sendirian, perjalanan Rasulullah ini ditemani dengan Malaikat Jibril.

Peristiwa ini dianggap sebagai salah satu mukjizat Nabi Muhammad SAW, menurut penuturan Pakar Astronomis dan Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Prof Thomas Djamaluddin. Pasalnya, Isra Miraj tidak mungkin dilakukan oleh manusia saat ini.

“Isra Miraj bukan penerbangan biasa, antar negara, atau luar angkasa. Perjalanan Isra Miraj keluar dari dimensi ruang dan waktu yang biasa terjadi pada manusia,” kata Prof Thomas melalui laman blog pribadinya.

Isra adalah perjalanan menembus ruang, sehingga Rasulullah bisa menempuh jarak Masjidil Haram di Makkah dan Masjidil Aqsa di Palestina dalam waktu singkat. Di samping itu, Miraj adalah perjalanan menuju Sidratul Muntaha, tempat diterimanya perintah salat.

Bukti bahwa Allah SWT memerintahkan salat lima waktu pada saat Rasulullah SAW melakukan Isra Miraj tertuang dalam salah satu riwayat hadits. Hadist tersebut diambil dari kitab Kitab Fadhail ash-Shahabah yang dinarasikan oleh Bukhari,

هِيَ خَمْسٌ، وَهِيَ خَمْسُونَ، لاَ يُبَدَّلُ القَوْلُ لَدَيَّ”. قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: “فَرَجَعْتُ إِلَى مُوسَى، فَقَالَ: رَاجِعْ رَبَّكَ. فَقُلْتُ: اسْتَحْيَيْتُ مِنْ رَبِّي

Artinya: “Lima waktu itu setara dengan lima puluh waktu. Tak akan lagi berubah keputusan-Ku.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Aku kembali bertemu dengan Musa. Ia menyarankan, ‘Kembalilah menemui Rabbmu’. Kujawab, ‘Aku malu pada Rabbku’.” (HR Bukhari).

Untuk itulah, peringatan Isra Miraj 2022 merupakan salah satu momen penting bagi umat muslim. Khususnya dalam mengingat kisah saat Rasulullah SAW meminta keringanan salat dalam sehari pada Allah SWT yang hingga kini disebut sebagai salat lima waktu. (dtc/pp)

 

  • Bagikan