Sudah Vaksin dan Terdampak hanya Gejala Ringan, tak Fatal

  • Bagikan

* Dr dr Ishaq: 69 Persen yang Meninggal Belum Vaksinasi Lengkap

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO — Pasien Covid-19 Kota Palopo yang saat ini menjalani perawatan, baik di rumah sakit atau isolasi mandiri (isoman), mayoritas sudah vaksin lengkap, bahkan booster. Namun, gejala yang dirasakan para pasien hanya gejala ringan dan tidak fatal, jika dibandingkan dengan pasien yang belum vaksin lengkap.
Demikian dijelaskan Juru Bicara Satgas Covid-19 Palopo, Dr Ishaq Iskandar MMKes MM.

Kepada Palopo Pos, Sabtu, 12 Februari 2022, Dr dr Ishaq mengatakan perlu dipahami bahwa vaksin sangat berperan penting untuk menjaga diri dari virus corona. Karena kalau tidak vaksin, bisa mengancam jiwa bila terdampak Covid varian baru.

”Percaya ki ada virus ini (Covid-19) dan ada dampaknya. Tapi jangan panik tetap waspada, patuhi protkes, vaksin, jaga imun dan iman,” sebut Dr Ishak kepada Palopo Pos, Sabtu, 12 Februari 2022.

Asisten III Pemkot Palopo ini juga mengatakan, dari 365 pasien Covid-19 yang meninggal sejak 21 Januari hingga 6 Februari 2022 di Indonesia, sebanyak 69 persen yang belum vaksinasi lengkap.

MITOS VS FAKTA

Maraknya informasi melalui media sosial yang membingungkan terkait virus Covid-19 varian omicron, dijelaskan pula Jubir Satgas Covid-19 Palopo, Dr Ishaq Iskandar MKes, Sabtu, 12 Februari 2022. Menurutnya, ada lima mitos versus fakta seputar omicron.

Pertama, mitos bahwa omicron hanya menimbulkan gejala ringan. Fakta; meskipun penyebaran lebih cepat, gejala omicron tidak separah varian delta. Tapi bagi lansia, orang belum komorbid (menderita dua penyakit atau lebih), dan orang yang belum divaksin, tetap berpotensi kematian.

Dua, mitos bahwa vaksin tak mempan lumpuhkan omicron. Faktanya; vaksin menjadi proteksi terbaik melawan omicron. Data menunjukkan 60 persen pasien omicron di Indonesia yang meninggal belum pernah divaksin.

Tiga, mitos bahwa orang yang divaksin tidak akan bergejala parah akibat omicron. Faktanya; orang belum divaksinasi justru paling rentan tertular omicron. Pasien omicron di rumah sakit kebanyakan adalah yang belum divaksin.

Empat, mitos bahwa omicron tidak bisa menginfeksi orang yang sebelumnya terkena Covid-19. Faktanya; orang yang pernah positif Covid-19 juga bisa terkena omicron. Vaksin sangat dianjurkan untuk menghindari gejala parah.
Lima, mitos bahwa penggunaan masker tidak bisa cegah omicron. Faktanya, pencegahan terbaik dari tertular omicron adalah disiplin protokol kesehatan, termasuk memakai masker, mencuci tangan, dan mengurangi mobilitas, serta vaksinasi.

21 KASUS

Per 11 Februari 2022, warga terkonfirmasi positif Covid-19 di Palopo sebanyak 21 orang. Ada tambahan lima kasus dibanding sehari sebelumnya.
Adapun 21 orang yang positif tersebut, lima di antaranya dirawat di rumah sakit dan 16 menjalani isolasi mandiri. Sebaran terbanyak di Kec. Wara Timur tujuh kasus, lalu Bara dan Wara Utara masing-masing empat kasus, Wara Selatan tiga kasus, Wara dua kasus, dan Telluwanua satu kasus.

Sebagaimana dilansir pada Sabtu, 12 Februari 2022, mayoritas warga yang terdampak Covid-19 di Palopo belakangan ini, sudah vaksin lengkap. Bahkan ada yang telah mendapat vaksin booster. Dari 16 kasus, empat di antaranya sudah vaksin booster, lima sudah vaksin lengkap (dosis 1 dan 2), tiga sudah vaksin dosis 1, serta dua memang belum vaksin.

Sulsel

Terpisah, Pelaksana Tugas Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman mengajak masyarakat untuk segera melakukan vaksinasi. Serta yang telah mendapatkan dosis satu, untuk segera melengkapi vaksinasi dosis dua dan booster.

Hal itu disampaikan Andi Sudirman usai melakukan Rapat Koordinasi Evaluasi PPKM yang dipimpin oleh Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto secara virtual, Minggu (13/2/2022). Yang dihadiri oleh Menteri Kesehatan, Wakil Menteri Keuangan, Panglima TNI, Asops Kapolri; Kepala BNPB. Serta diikuti oleh para Gubernur, Bupati/Walikota serta Forkopimda.

“Dalam sepekan terakhir ini, ada 5 kasus kematian di Sulsel. Dan ternyata mereka belum mendapatkan vaksinasi lengkap. Ayo segera Vaksin lengkap!,” pintanya.

Menurutnya, hal itu sejalan dengan yang diutarakan oleh Presiden, Joko Widodo beberapa waktu lalu. Bahwa ada dua kunci dalam penanganan varian omicron, yakni percepatan vaksinasi dan meningkatkan protokol kesehatan. Apalagi varian omicron penularannya lebih cepat daripada varian delta, namun angka meninggal 69% diantaranya belum vaksin lengkap, sementara 31% sudah vaksin lengkap.

Adapun perkembangan Covid-19 di Sulsel, per tanggal 12 Februari 2022 positif aktif berjumlah 2.997 atau 2,65%; angka kesembuhan 95,37%; angka kematian 1,99%. Meski begitu, kata dia, keterisian tempat tidur (BOR) Isolasi dan ICU dan Isolasi kita masih rendah. BOR isolasi sekitar 9% dan BOR ICU sekitar 3%.

Sementara total cakupan vaksinasi di Sulawesi Selatan, untuk Dosis ke-1 telah mencapai 5.804.611 orang atau 82,24%, sedangkan Dosis ke-2 sebanyak 3.769.165 orang atau 53,40%. Sedangkan untuk lansia, vaksinasi Dosis ke-1 telah mencapai angka 64,33% dan Dosis ke-2 sebesar 37,42%.(ikh-idr)

  • Bagikan