Ini 6 Fakta Baku Tembak Polisi, Reaksi Cepat Bharada E saat Istri Irjen Ferdy Sambo Menjerit

  • Bagikan
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menjelaskan kronologis baku tembak polisi di rumah pribadi Irjen Ferdy Sambo. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Aksi baku tembak yang melibatkan Bharada E dengan Brigadir J alias Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat bikin heboh publik. Brigjen Yosua ditembak rekannya sesama anggota Korps Bhayangkara.

Berikut sejumlah fakta seputar kasus baku tembak polisi yang mencoreng nama baik Polri itu.

  1. Lokasi Baku Tembak di Rumah Irjen Ferdy Sambo

Pihak Mabes Polri menyebutkan bahwa insiden baku tembak yang melibatkan Bharada E dan Brigadir Yosua itu terjadi di rumah pribadi Kadiv Propam Mabes Polri Irjen Ferdy Sambo, kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan pada Jumat (8/7) sekitar pukul 17.00 WIB.

  1. Istri Irjen Ferdy Sambo Dilecehkan Karopenmas

Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan peristiwa penembakan bermula saat Brigadir Yosua memasuki kamar pribadi Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo. Saat itu, istri Irjen Ferdy Sambo sedang istirahat.

"Brigadir J (Nopryansah Yosua Hutabarat) melakukan tindakan pelecehan dan juga menodongkan senjata pistol kepada istri Pak Kadiv," beber Brigjen Ramadhan di Mabes Polri, Senin, 11 Juli 2022.

  1. Istri Irjen Ferdy Sambo Berteriak

Saat Brigadir Yosua masuk ke kamar dan melakukan tindakan tidak terpuji, istri Irjen Ferdy Sambo berteriak.

Brigadir Yosua lantas panik dan keluar dari kamar istri Irjen Ferdy Sambo.

"Mendengar teriakan itu Bharada E yang berada di lantai atas langsung menghampiri sumber teriakan," ungkapnya.

  1. Bharada E Membela Diri & Melindungi Istri Irjen Ferdy Sambo

Brigjen Ramadhan menyebut penembakan yang dilakukan Bharada E untuk membela diri dan mempertahanan diri. "Tindakan Bharada E untuk melindungi diri dan pertahanan diri," kata Bigjen Ramadhan.

  1. Brigadir Yosua Lepaskan 7 Tembakan & Bharada E 5 Tembakan

Brigjen Ahmad Ramadhan menyebutkan luka sayatan pada tubuh Nopryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J berasal dari gesekan proyektil saat terjadi baku tembak dengan Bharada E.

Perwira menengah Polri itu mengatakan lima proyektil yang dilesatkan Bharada E menimbulkan tujuh lubang di badan Brigadir J.

Ada satu proyektil yang menembus dua bagian badan sekaligus.

"Satu tembakan mengenai tangan. Kemudian tembus ke badan. Jadi, tujuh lubang. Termasuk sayatan," ujar Ramadhan.

Brigadir J sendiri melepaskan tujuh proyektil saat adu tembak dengan Bharada E. Namun, tidak satu pun yang mengenai badan Bharada E. "Posisi dia (Bharada E, red) lebih tinggi dan terlindung," kata Ramadhan.

  1. Irjen Ferdy Sambo Tes PCR saat Kejadian

Irjen Ferdy Sambo tak berada di lokasi saat peristiwa naku tembak oknum polisi itu terjadi. Sebab, saat kejadian, Kadiv Propam Polri sedang melakukan tes PCR Covid-19. "Pada saat kejadian, Kadiv Propam tidak ada di rumah karena sedang tes PCR," ujar Brigjen Ramadhan. (jpnn)

  • Bagikan