Tana Luwu Kaya Potensi Bisnis

  • Bagikan

Tanggapan Soal Gagasan Membentuk Forum Bisnis WTL

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO -- Gagasan Ketua Umum Kerukunan Keluarga Luwu Raya (KKLR), H. Arsyad Kasmar untuk membentuk Forum Bisnis Wija To Luwu mendapat apresiasi dari sejumlah kalangan. Salah satunya dari Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Andi Djemma Palopo, Nurjannah SE M,Si.

Kepada Palopo Pos, Selasa 19 Juli 2022, Dekan FEBI Unanda ini mengungkapkan, rencana pembentukan Forum Bisnis Wija To Luwu, ini sangat baik dan positif. Karena di samping sebagai ajang silaturahmi sesama WTL di pelbagai belahan dunia, sekaligus sebagai wadah sharing pengalaman Wija To Luwu di berbagai bidang bagi pebisnis. Baik yang sudah sukses (wirausahawan) maupun yang masih calon wirausaha.

Untuk itu, ada beberapa hal yang bisa dilakukan dalam berbagi pengalaman jika forum ini nantinya terbentuk. Seperti mendirikan dan memulai usaha, mengelola usaha dengan baik, membesarkan usaha, keberanian dalam mengambil keputusan, dan menjalankan keputusan bisnis tersebut.

Lewat forum ini juga nantinya, yang diketahui kalau wilayah Tana Luwu ini memiliki sumber daya alam yang sangat potensial untuk dikembangkan. Kalau dikelola dengan baik dan benar akan mengangkat derajat masyarakat Tana Luwu itu sendiri.

Sebut saja, potensi kemaritiman memaksimalkan pelabuhan-pelabuhan di Tana Luwu. Lalu, potensi komoditi mulai dari kakao, hasil perikanan, dan pertambangan.

Sementara itu, dikatakan Dr Azwar Hasan yang merupakan Komisioner Komisi Penyiaran Pusat (KPI) yang juga seorang Wija To Luwu, mengatakan Forum Bisnis WTL ini adalah gagasan sekaligus tantangan dan peluang. Karena banyak WTL di tanah air yang sudah sukses dunia bisnis, tetapi mereka tidak terkoneksi pada momen kepentingan masyarakat di kampung halaman. "Kalau KKLR mau mengorganisirnya, itu adalah gagasan yang menarik untuk kita dukung. Dan saatnya perlu memang ada gerakan bangun Tana Luwu dari perspektif ekonomi yang bisa mendukung gerakan politik untuk kemandirian," pungkas Dr Azwar Hasan.

Sebelumnya paat Rakernas I lalu di Ballroom Hotel Sultan, Bendahara KKLR, Budi Harta Winata yang juga dikenal sebagai pengusaha sukses di bidang konstruksi mengharapkan adanya bisnis yang bisa diangkat dari Tana Luwu. Misalnya, soal pengiriman buah durian dari Tana Luwu ke Jakarta. Tentunya ini adalah potensi yang bisa dikembangkan. Belum lagi sumberdaya alam lainnya yang belum maksimal dikelola.
Sebelumnya diberitakan, Ketua Umum KKLR, H. Arsyad Kasmar, mengharapkan program-program dari sejumlah bidang-bidang di KKLR yang akan dijalankan harus ada output-nya.

Di Rakernas itu, telah disepakati untuk membentuk Badan Otonom yang khusus meramu membentuk Forum Bisnis Wija To Luwu.
"Tidak perlu lagi kita ikut berkecimpung di dalam saudagar-saudagar, kita bentuk forum sendiri," kata Ketua Umum H. Arsyad Kasmar disambut tepuk tangan ribuan WTL yang hadir di Ball Room Hotel Sultan.

Lanjut Ketum Arsyad, WTL tidak kekurangan orang-orang sukses. Sebut saja Bendahara Umum KKLR, Budi Harta Winata adalah seorang yang sukses dalam bidang konstruksi. Ia bahkan dipercaya membangun banyak proyek-proyek nasional, seperti Bandara Kulonprogo di Yogyakarta, lalu, yang terbaru adalah sukses membangun Sirkuit MotoGP Mandalika di Lombok.

Lalu, ada Ibu Dewi Sartika Pasande (DSP) seorang wanita pengusaha yang sukses membangun PT JAS Mulia, juga bergerak di bidang pariwisata, dan sosial.

Selanjutnya ada Darwis Ismail, seorang WTL yang sukses membangun usaha di Jakarta lewat perusahaannya TechnoCorp.
"Jadi saya minta Badan Otonom bikin Forum Bisnis Wija To Luwu. Tidak perlu khawatir soal SDM, karena kita sudah punya banyak," harap Ketua Umum.

Di Rakernas I ini juga Ketua Umum H. Arsyad Kasmar menunjuk Ketua Badan Otonom pembentukan Forum Bisnis WTL adalah Bustan Titing, Sekretaris Odhi, dan Bendahara Cut Frida, putri dari Hj Andi Idhanursanty.(idr)

  • Bagikan