Cuaca Buruk, Harga Ikan Mahal

  • Bagikan

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PONJALAE-- Harga ikan saat ini di atas rata-rata harga normal. Naik hingga Rp500 ribu per gabus atau sekira 50 kilogram. Kenaikan dipicu oleh tingginya gelombang laut yang menyebabkan tangkapan nelayan berkurang.

Mahalnya harga ikan dikeluhkan Ibu Rumah Tangga (IRT). ''Tadi saya mau beli ikan, tidak jadi karena mahal sekali. Masa satu ekor Rp80 ribu,'' ucap Waty, IRT di Kec. Wara Timur, Jumat, 2 September 2022.

Salah seorang pedagang ikan di TPI Palopo, Feril saat diwawancara Palopo Pos, (28/8) lalu, menuturkan, kenaikannya itu rata rata Rp400-Rp500 ribu/gabus. Misalnya ikan Lajang yang dulunya Rp1,2 juta per gabus atau paling mahal Rp1,3 juta, sekarang sudah menyentuh harga Rp1,6 juta.

Ikan carede yang dulunya paling mahal Rp1,1 juta/gabus sekarang sudah menyentuh harga Rp1,5 juta. Balado yang sebelumnya Rp1,7 juta per gabus sekarang sudah menyentuh harga Rp2,2 juta. Dan ikan Teri paling mahal per gabus Rp1,8 juta kini sudah menyentuh harga Rp1,1 juta.

"Bagaimana tidak, cuaca sekarang tidak bagus, besar arus sehingga tangkapan nelayan juga kurang," kata Feril kepada Palopo Pos, sore kemarin.

Kenaikan harga ini sudah berlangsung selama kurang lebih sebulan. Tangkapan nelayan ini juga minim terlihat setiap hari dimana paling banyak itu 3 ton, biasanya sampai 5 hingga 7 ton per hari.

Ferik menjelaskan turunnya harga ikan itu diperkirakan terjadi pada Oktober dan November, mendatang. "Kalau sekarang ini karena cuaca buruk harga masih masih tinggi dibanding biasanya," katanya.

Saat disinggung mengenai kenaikan BBM yang mewacana saat ini diungkapkan jelas memberikan pengaruh kepada harga ikan juga, namun disebutkan sejauh ini kapal kapal nelayan masih mengkonsumsi BBM jenis solar subsidi. "Karena dari pemerintah ada surat yang diberikan untuk mendapatkan solar subsidi ini," katanya. (ald-ikh)

  • Bagikan