Kemendikbudristek-Unanda Kerja Sama Pembuatan Teknologi Tepat Guna Bio-FAD’s, Solusi Tingkatkan Pendapatan Nelayan di Desa Karang-Karangan

  • Bagikan
Kegiatan sosialisasi ke kelompok nelayan Desa Karang-karangan. IST

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID BUA -- Direktorat Riset, Teknologi dan Pengabdian Kepada Masyarakat Kemendikbudristek bekerjasama dengan Tim PKM Universitas Andi Djemma dalam melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat skema program kemitraan masyarakat di Desa Karang-karangan, Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, Sulsel.

Ketua Tim Dr. Ir. Irman Halid, ST., M.Si bersama anggota Nasruddin Djunaedi, SE., MM dalam keterangannya, Ahad 2 Oktober 2022, menjelaskan bahwa didapat analisis situasi, bahwa permasalahan yang dihadapi oleh komunitas nelayan skala kecil (mitra) di pesisir pantai Desa Karang-karangan adalah terbatasnya kemampuan inovasi dalam mengelola sumberdaya yang ada.

"Kendala yang dihadapi oleh khususnya dalam hal pengembangan dan penerapan teknologi bidang perikanan yang dapat membantu meningkatkan mata pencaharian masyarakat setempat belum berkembang dengan baik khususnya saat musim paceklik," kata Ketua Tim Dr. Ir. Irman Halid, ST., M.Si.

Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yait, kelompok nelayan masih menggunakan cara tradisional yang dilakukan secara turun temurun antar generasi, kelompok nelyan masih sangat tergantung dengan musim penangkapan khususnya penangkapan ikan malaja (Siganus canaliculatus) sebagai komoditas tangkapan utama dari alat tangkap sero dan masih kurang inovatif, dan manajemen usaha perikanan yang masih sangat terbatas. Permasalahan demikian memiliki urgensi yang begitu berarti sehingga diperlukan pemecahan dan solusi yang tepat.

Solusi yang diberikan dan diimplementasikan adalah penerapan Teknologi Bio-FAD’s. Aplikasi Teknologi Bio-FAD’s (Biological Fish Aggregation Devices) ke kelompok mitra dalam hal ini Kelompok Nelayan “Cahaya Malaja” dimaksudkan sebagai upaya mengantisipasi menurunnya produksi hasil tangkapan sero saat musim paceklik.

Teknologi Bio-FAD’s ini dikembangkan untuk memperluas spot (fishing area) khususnya di daerah tubir (lereng) dan reef plat dengan menempatkan rumpon dasar dalam bentuk Bio-FAD’s. Teknologi Bio-FAD’s ini dirancang dengan menggunakan sumberdaya yang tersedia di lokasi mitra berupa rumput laut dari jenis Eucheuma cottoni dan pelepah daun kelapa sebagai atraktor dari rumpon. Bio-FAD’s ini bertujuan untuk areal penangkapan (fishing ground) baru bagi kelompok-kelompok nelayan bilamana hasil tangkapannya menurun khususnya saat musim paceklik.

Tujuan program ini adalah meningkatkan pendapatan kelompok nelayan kecil khususnya di musim paceklik. Program ini diawali dengan sosialisasi kepada kelompok nelayan mitra dengan materi manajemen usaha, pengenalan miniature (prototype) Bio-FAD’s. Setelah itu dilanjutkan dengan pekerjaan pembuatan Teknologi Bio-FAD’s mulai dari perancangan rangka, pengisian material campuran beton, pemasangan tali ris sampai dengan pemasangan unit Bio-FAD’s di lokasi yang disepakati oleh kelompok nelayan mitra.

Pada Ahad 2 Oktober dilakukan sosialisasi ke nelayan di desa setempat. Acara dibuka secara resmi oleh Kepala Pusat Pengabdian Masyarakat Univ Andi Djemma, Dr. Syahiruddin Syah, M.Si. Dihadiri oleh kelompok nelayan mitra Cahaya Malaja sebanyak 25 orang.

Kegiatan ini melibatkan 3 orang mahasiswa sebagai implementasi merdeka belajar kampus merdeka.

Ketua Klp Nelayan Cahaya Malaja sangat senang dengan program ini sembari mengharapkan kedepannya bila teknologi Bio FAD's ini telah berhasil memikat ikan akan sangat membantu kelompok nelayan dalam peningkatan perekonomian anggota kelompok.(idris)

  • Bagikan