Wali Kota Palopo Sumbang Pembangunan Masjid Nurul Aliim Unanda Rp50 Juta

  • Bagikan
Saat meninjau Majid Nurul Aliim di bagian dalam

PALOPO --- Wali Kota Palopo Judas Amir bantu pembangunan Masjid Nurul Aliim sebesar Rp50 juta. Bantuan tersebut diperuntukkan untuk melengkapi kekurangan yang ada pada masjid yang dibangun Unanda tersebut.

''Saya sebagai wali kota bantu Rp50 juta,'' tandas Wali Kota Judas saat memberikan sambutan pada acara peresmian pembangunan Majid Nurul Aliim dan Peringatan Maulid, Senin 17 Oktober 2022.

''Saya menyumbang karena terinspirasi oleh pidato pak rektor. Hehe,'' ujarnya. ''Ternyata ple kalau kita berbuat baik. Pahalanya terus menerus,'' terang wali kota Palopo yang masa jabatannya akan berakhir pada September 2023.

Bantuan sebagai wali kota. Bukan pribadi. Ia mempertegas hal tersebut ketika menyinggung soal bantuan. ''Nanti amalnya juga akan dinikmati oleh wali kota ke depan,'' katanya.

Masjid Nurul Aliim sudah difungsikan. Sudah bisa melaksanakan salat wajib dan sunnah di masjid yang dibangun kurang lebih 11 bulan. Alhamdulillah. Keluarga besar Unanda menyambut gembira dan siap memakmurkan masjid.

Masjid Nurul Aliim sudah diresmikan oleh Wali Kota Judas Amir. Lanjut penandatanganan prasasti yang disaksikan Anggota DPRD Sulsel Irwan Hamid, Wakil Ketua Pengurus YTC Luwu Abd Madjid Tahir, mantan rektor Unanda Dr Marsus Suti sebagai penggagas pembangunan masjid, rektor Unanda Dr Anas Boceng, dan pengurus yayasan lainnya.

''Masjid Nurul Aliim sudah bisa ditempati salat wajib dan sunnah. Pembangunannya kurang lebih 11 bulan,'' ujar Ketua Panitia Renaldi, SE, MM, saat menyampaikan laporannya.

Renaldi menguraikan akhir November tahun lalu, panitia pembangunan masjid mulai gerak. Ada yang tangani konstruksi bangunan, desain perencanaan, penghimpunan atau dana. ''Alhamdulilah kami bisa wujudkan,'' tandasnya penuh semangat. ''Pembangunan ini hasil karya dari fakultas teknik. Yang rancang sedemikian rupa yang rancang bangunan seperti ini,'' lanjutnya.

Ia juga menyinggung hasil penggalangan dana. Ia merincikan, 30 persen dari Unanda, selebihnya 70 persen dari dana umat. ''Umat itu baik pribadi pimpinan daerah, lembaga, dan donatur yang menyisihkan dananya untuk pembangunan ini. Alhamdulillah,'' tandasnya.

Disinggung pula fasilitas yang mendukung masjid. Ada toilet dan tempat. ''Wudhu tempat laki-laki sudah selesai. Dan jendela. Kami belum menutup bantuan dari dermawan. Mudah-mudahan bangunan ini dapat dimanfaatkan. Bisa jadi ladang pahala bagi kita,'' imbuhnya serius.

Di tempat yang sama, Rektor Unanda Dr Annas Boceng, mengatakan bahwa pembangunan masjid belum final. ''Saya pernah diskusi panitia, kenapa tidak dituntaskan baru mulai peresmian,'' ucap rektor.

Lajut rektor lagi, panitia bilang kurang bagus. ''Ini masyarakat dan keluarga besar, ingin juga sedekah. Mereka juga ingin masuk surga,'' tandas rektor Unanda dan disambut gemuruh tepuk tangan sambil terbahak-bahak.

Rektor Unanda kemudian paham. Memang, urai dia, kalau ditarik dalam agama yang dianut memang diajarkan yang namanya amal jariyah tidak pernah putus sekalipun orang yang menyumbang sudah tiada.

''Diingatkan bahwa kalau kita meninggal putuslah amalan kita. Kecuali amalan jariyah. Artinya, amal selama dimanfaatkan sedekah itu orang masih hidup, selama itupula kita dapatkan pahala,'' papar rektor. ''Ini Rasulullah yang sampaikan. Agama yang tekankan,'' lanjut rektor dengan penuh semangat.

Disinggung pula rektor beberapa bangunan belum rampung. Yaitu, toilet belum tuntas. Kemudian tempat wudhu perempuan. ''Jadi kalau ada yang mau bersedekah, silakan. Karena agama kita ajarkan bahwa barang siapa yang berbuat amal, di akhirat akan mendapat balasan,'' imbuhnya serius.

Rektor tak lupa pula mengingatkan semua keluarga besar Unanda dan tamu undangan yang hadir. Bahwa semegah apapun masjid yang dibangun kalau tidak dimakmurkan tentu akan sia-sia.

''Yang kita harus lakukan adalah bagaimana memakmurkan masjid. Biar megah tapi jamaah tidak ada. Nah, harapan kita bagaimana bisa memenuhi dan memakmurkan masjid,'' tandasnya.

Lanjut rektor, selain peresmian Masjid Nurul Aliim, civitas akademika Unanda memperingati pula maulid. Satu poin penting dari hikmah dari diri Rasulullah adalah contoh tauladan. ''Apanya mau dicontoh? '' ujarnya nada bertanya. Ia kemudian melanjutkan yang paling utama adalah kejujuran. ''Selama ini hidupnya tidak pernah bohong. Kenapa? Beliau adalah orang yang dipelihara oleh Allah SWT,'' papar rektor Unanda. Tidak sama dengan kita ini, tiap hari bohong. Tapi pak Dandim dan wali kota aman-aman saja,'' kata rektor sambil terkekeh dan disambut tawa para tamu dan undangan.

Usai peresmian masjid dilanjutkan dengan hikmah maulid yang dibawakan oleh Ustad Hamka. Acara maulid diwarnai dengan bunga male. Tiap fakultas ambil bagian dalam pameran buna male dan dinilai langsung oleh dewan juri yang berkompeten. Ada dari kampus, kemenag, dan lainnya.(ary)

  • Bagikan