Tokoh Handal Golkar Sulsel Bakal Saling Jegal Menuju Senayan, Ada Kepala Daerah, Petahana, Bersaudara, dan Suami Istri, Berikut Nama-namanya

  • Bagikan
Ketua Partai Golkar Sulsel Taufan Pawe juga ikut jadi caleg DPR RI melalui daerah pemilihan 2 Sulsel. --dok--

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- Pertarungan elit politik di Partai Golkar tidak dapat dihindari. Mereka bakal saling jegal untuk menduduki kursi di DPR RI.

Dalam daftar caleg sementara untuk DPR RI Partai Golkar Sulsel, ada tokoh nasional, kepala daerah, petahana, istri/suami kepala daerah, mantan kepala daerah, senator, sampai tokoh handal lainnya.

Ini terkuak usai Golkar membeberkan para jagoan yang akan bertarung di Dapil Sulsel I, II dan III DPR RI untuk Pileg 2024 mendatang. Hal itu berdasarkan data Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Golkar melalui surat perintah bernomor 108/DPP/X/2022.

Isi Surat Perintah (SP) itu terdapat nama-nama bakal calon anggota legislatif dari partai Golkar di tiga daerah pemilihan (Dapil) se-Sulawesi Selatan.

Sekretaris DPD I Golkar Sulsel, Marzuki Wadeng mengakui jika komposisi caleg Golkar yang tercantum di Sulsel itu benar, hanya saja masih relatif, karena bisa berubah sebelum penetapan DCS dan DCT.

"Iye, betul surat dari DPP. Tapi kan masih relatif, bisa berubah sebelum DCS dan DCT," jelasnya, Kamis, 12 Januari 2023.

Mantan anggota DPRD Sulsel itu menyebutkan, nama-nama caleg yang tercantum dalam surat dengan dapil masing-masing Sulsel I, II dan III. Itu adalah pengulan dari DPD I se-Indonesia untuk laporan ke DPP Golkar.

Dikatakan, secara regulasi DPP yang mengatur komposisi dan daftar caleg untuk DPR RI sehingga DPD I, termasuk Golkar Sulsel menyampaikan nama-nama tersebut.

"Para DPD I, termasuk Golkar Sulsel. Mereka sudah konsultasi terkait komposisi caleg di pusat. Hasilnya itu makanya beredar. Tapi belum final, karena belum penetapan," jelasnya.

Kendati demikian, saat ditanya quota caleg DPR RI dari tiga dapil di Sulsel. Marzuki Wadeng secara tegas mengatakan bahwa di Golkar sudah terpenuhi. Bahkan ada salah satu dapil quota melebihi. Namun tetap diakomudir bacaleg yang berminat.

"Dapil I, II, dan III sudah terpenuhi. Bahkan ada kelebihan sampai 150 persen. Nanti disaring lagi ada keluar. Atau di tempatkan dapil lain," tuturnya.

Khusus di dapil Sulsel II, ada beberapa caleg yang akan bertarung di pileg 2024. Baik wajah lama dan wajah baru. Diantaranya figur petahana dari dapil tersebut yakni Supriansa.

Saat dikonfirmasi, soal namanya masih bertarung di Dapil Sulsel II, Mantan wakil Bupati Soppeng itu mengakui akan maju kembali. Dia menilai masih banya hal yang perlu diperjuangkan ke depan.
"Kami akan jalankan sebagai fungsi Dewan Perwakilan Rakyat memiliki fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan fungsi pengawasan.

Begitumi fungsi utama anggota DPR," katanya, saat dimintai tanggapan.

Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Golkar itu menyebutkan, secara umum tentu tugas di DPR RI akan menjalankan fungsi yang sesungguhnya.

"Saya memilih untuk tetap mecalonkan diri menjadi anggota DPR karena secara keilmuan rasanya cocok disini. Saya selalu berniat bagaimana bisa berbuat untuk bangsa dan negara yang lebih besar, serta Sulsel," tuturnya.

Seperti diketahui selama ini Supriansa sudah berbuat banyak untuk warga di dapilnya. Dengan demikian ia memohon doa dan dukungan untuk mencaleg kembali di tahun 2024.
Ia berharap, semoga masyarakat di dapil Sulawesi Selatan II masih memberikkan kepercayaan untuk tetap berkiprah di level nasional menjadi anggota DPR RI tahun mendatang.

Salah satu figur yang maju di dapil Sulsel III, Jhon Rende Mangontan. Dia mengaku masih menunggu survei.

"Nanti dilihat, karena peritah partai. Kita tunggu survei," ujarnya.
Politisi akrab disapa JRM itu, blak-blakan soal obsesinya di tahun politik 2024. Ia menyebut, pilihannya hanya dua, maju di DPR RI atau bertarung di Pilkada Tator. Dia memastikan, tidak maju lagi di DPRD Sulsel.

"Kita lihat nanti. Saya mau maju ke mana. Mau ke pusat (DPR RI) atau bertarung di Pilkada Tator," jelasnya.

"Hanya dua opsi politik itu yang mungkin dijalaninya di 2024. Ya kita lihat nantilah. Tapi kalau saya mau maju di Pilkada Tator, opsinya cuma satu. Harus 01 (bupati). Saya tidak mau jadi ekor (wabup)," sambung JRM.

JRM mengaku saat ini ia tengah berdiskusi dengan keluarga besarnya. Soal bagaimana nanti kata dia, ia akan memutuskannya setelah bertemu dengan keluarga besarnya.
"Nanti kalau saya sudah melakukan pertemuan dengan keluarga besar saya baru saya nyatakan sikap mau maju ke mana. Saya akan kumpulkan keluarga sekitar sepulu ribu orang," imbuh JRM.

Terpisah, anggota DPD RI Ajiep Padindang pastikan tak maju lagi sebagai calon Senator pada Pemilu 2024 mendatang. Dia beralih membidik kursi DPR RI melalui partai Golkar di Dapil Sulawesi Selatan I (Satu).

"Saya 2024 tidak lagi maju di DPD RI dan saya merencanakan bergeser ke DPR RI dari Partai Golkar. Jadi tagline saya back to basic," kata Ajiep.

Ajiep telah terhitung dua periode duduk sebagai Senator dengan Dapil Sulsel. Alasan dia memilih beralih maju di DPR RI karena kewenangan DPD yang terbatas sehingga melalui kursi legislator banyak yang bisa diperjuangkan untuk masyarakat Sulsel.

Dia menuturkan alasan bertarung di Dapil Sulsel I karena pertarungan di dapil tersebut lebih cair dan tidak beririsan dengan figur lain yang memiliki hubungan emosional dengan dirinya.

"Saya memilih dapil satu karena tempat berjuang lebih cair dan luas, dibandingkan dengan dapil dua karena berhadapan dengan senior, sahabat dan keluarga saya. Dapil satu pertarungan lebih bebas," ucapnya.

"Dapil satu di sana kita perebutkan 8 kursi dan Golkar target menambah satu kursi dan kami berjuang memperebutkan 1 agar bertambah kursi Partai Golkar," pungkas mantan anggota DPRD Sulsel ini.

Tidak sedikit pihak menilai Partai Golkar yang menjadikan Sulawesi Selatan sebagai lumbung suara setiap Pemilihan Legislatif (Pileg) terancam terkikis. Apalagi perolehan kursi beringin di Sulsel kian menurun.

Pengamat Politik dari Universitas Bosowa, Arief Wicaksono menilai, untuk mempertahankan eksistensi Partai Golkar di Sulawesi Selatan sebagai lumbung suara, sepatutnya segera berbenah. Khususnya terkait strategi.

Kemudian kata Arief, kader Partai Golkar perlu memiliki kesadaran. Sebab jika hanya berupaya mempertahankan kursi, itu terbilang masih kurang.

"Jawabannya adalah terletak pada kesadaran bahwa kalau cuman mempertahankan kursi itu kurang, jadi target paling tinggi harus diterapkan partai politik dan figur yang caleg ini harus lebih kuat, jangan hanya mempertahankan kursi," ujar Arief.

Menurut Arief, jika Golkar ingin tetap berjaya di Sulsel perlu aktif melakukan evaluasi pada mesin partai. Serta para kader perlu all out dalam kerja - kerja pemenangan dan menjaga kesolidan.

"Karena semua partai punya upaya, pasti ada yang terancam karena ini kompetisi, ada yang kalah, ada yang menang. Tapi sebelum kita bicara kalah menang, kita harus melihat upaya atau proses yang dilakukan partai politik seperti Golkar dan juga partai lainnya," tukas Arief.

Pengamat Politik dari Universitas Hasanuddin Makassar, Dr.Phil. Sukri menilai potensi para kepala daerah yang bakal mencalonkan sebagai legislator pusat cukup terbuka.
"Posisi ini juga akan memungkinkan mereka untuk berada pada permukaan dan lingkar politik nasional, yang tentu akan memberikan pengaruh bagi potensi karir politik mereka ke depan," kata Dekan Fisip Unhas itu. (fjr/pp)

Daftar Calon Anggota Legislator Golkar Dapil I Sulsel

Ajiep Padindang
Basla Ali
Emil Abeng
Ernawati Tahang
Farouk M Betta
Hakim Kamaruddin
Hamka B Kady
Hamka Yandhu YR
Haris Yasin Limpo
Hoist Zulkarnain Bachtiar
Iksan Iskandar
Liesiaty F Nurdin
Muhammad Risman Pasigai
Rahmansyah

Daftar Calon Anggota Legislator Golkar Dapil II Sulsel

Andi Fashar M Padjalangi
Andi Rio Idris Padjalangi
Andi Santi Listyawati Mattalatta
Erna Rasyid Taufan
Herman Heizer
lham Noer Putri
Jamaluddin M Syamsir
M. Sabil Rahman
Muh. Yasir
Mustakim
Nurdin Halid
Rismayani
Supriansa
Syamsuddin M Hamid
Syamsul Bachri
Taufan Pawe
Yasir Machmud

Daftar Calon Anggota Legislatif Dapil III Sulsel

Abdillah Natsir
Agustina Bassang
Akbar Andi laluasa
Albertien Enang Pirade
Andi Astuti Attas
Andi Fauzia Pujiwatie Hatta
Emir Baramuli
Gamal Bahri Syamsul
Hasrul Rahman
John Rende Mangontan
Muhammad Fauzi
Muslimin Bando
Sukmawati Syukur Abdullah
Usman Marham (***)

  • Bagikan