Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens Diyakini Masih Hidup, Tapi Masih Disandera KKB, Ini Kata Brigjen TNI J.O Sembiring

  • Bagikan
Tangkapan layar kondisi pesawat Susi Air yang dibakar KKB Papua di Bandara Paro, Nduga-Twitter @PartaiSocmed-Twitter @PartaiSocmed

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Pilot Susi Air berkewarganegaraan Selandia Baru, Philip Mark Mehrtens yang disandera Kelompok Kriminal bersenjata (KKB) diyakini masih hidup.

Namun, Philip Mark Mehrtens masih dalam penyanderaan KKB pimpinan Egianus Kogoya usai diculik saat mendarat di Lapangan Terbang Paro, Nduga, Papua Pegunungan, Selasa, 7 Februari 2023.

Dugaan Philip Mark Mehrtens masih hidup namun disandera KKB Egianus Kogoya disampaikan Komandan Korem (Danrem) 172/PWY Brigjen TNI J.O Sembiring.

"Diperkirakan pilot Mehrtens saat ini masih ada bersama KKB dan untuk memastikannya aparat keamanan masih terus melakukan penyelidikan," ujarnya, Minggu, 12 Februari 2023.

Diakuinya, pihaknya belum bisa memastikan posisi Philip Mark Mehrtens, Pilot Susi Air tersebut.

Karenanya dia berharap bantuan dari berbagai pihak untuk memberikan informasi agar keberadaan pilot Susi Air segera diketahui dan dievakuasi.

"Pencarian itu terus dilakukan dan kami berharap agar dapat segera ditemukan dalam keadaan sehat walafiat," ujarnya.

Diungkapkannya, KKB pimpinan Egianus Kogoya sempat mengintimidasi para pekerja bangunan di Paro.

Bahkan masyarakat Paro mengalami ketakutan sehingga mengungsi ke Kenyam dengan berjalan kaki selama dua hari.

Atas permintaan Bupati Nduga, aparat keamanan membantu mengevakuasi warga, terutama anak-anak, wanita dan orang sakit dengan menggunakan helikopter milik TNI-Polri.

"Evakuasi dilakukan di sekitar Gunung Wea dan kini mereka sudah berada di Kenyam, ibukota Kabupaten Nduga, " ujarnya.

KKB pimpinan Egianus Kogoya, pada Selasa (8/2) membakar pesawat milik Susi Air saat mendarat di lapangan terbang Paro.

Korem 172/PWY membawahi delapan kabupaten di Provinsi Papua Pegunungan yaitu Kabupaten Jayawijaya, Tolikara, Lanny Jaya, Mamberamo Tengah, Yalimo, Yahukimo, Pegunungan Bintang dan Kabupaten Nduga. (fin/fajar/pp)

  • Bagikan