Stok Pangan Luwu Raya dan Toraja Menipis

  • Bagikan
FOTO ILUSTRASI

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO -- Ketahanan pangan menjadi prioritas jelang Ramadan. Stok pangan saat ini menipis sehingga rawan terjadi gejolak harga. Termasuk di Luwu Raya dan Toraja.

Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan Sulsel Kemal Redindo Syahrul Putra, mengakui kondisi ketahanan pangan saat ini memang tidak stabil.

Menurut Redindo, stok bukan tak ada, namun stok yang ada mulai menipis jika dibanding kondisi biasanya.
"Khususnya beras, kalau yang lain tidak ada masalah," terangnya, Senin, 6 Maret.

Terkait kenaikan harga di pasar, Redindo menggambarkan penawaran pasar atau kebutuhan luar lebih tinggi. Sehingga ini yang berpotensi membuat stok lokal dibawa keluar.

"Kasus ini yang akan disikapi, menyiapkan kebutuhan lokal dahulu dibanding melempar ke luar, keadaan sekarang petani dihadapkan pada harga yang lebih bagus dari pedagang luar Sulsel," lanjutnya.

Lebih lanjut, dia menyebut hal ini yang akan digodok dalam waktu dekat, aturan yang membahas menjaga stok pangan provinsi dahulu baru di luar Sulsel. Menurutnya, menjaga nasionalisme pangan Sulsel harus dilakukan terlebih dahulu.

"Sekarang kita usulkan ke pimpinan dahulu, tapi paling tidak langkah konkretnya kita koordinasi dengan Bulog jadi penyerapan bisa lebih cepat," tandasnya.

Sebelumnya, Ketua Komisi C DPRD Sulsel Andi Januar Jaury, menyarankan agar pemerintah memastikan ritme serapan anggaran berjalan secara periodik. Dengan demikian dukungan perputaran uang dari sumber government expenditure turut menjaga siklus ekonomi dan daya beli pasar.

"Saat daya beli terjaga persediaan juga senantiasa terpenuhi," katanya.
Sementara itu, Perum Bulog Palopo yang coba dikonfirmasi belum memberikan tanggapan. (idr)

  • Bagikan