Festival Layang Pertama di Sulsel Diprakarsai JRM di Toraja, Ditandai Penerbangan 110 Layangan

  • Bagikan
Anggota DPRD Provinsi Sulsel Fraksi Golkar, JRM bersama istri dan tamu undangan menerbangkan layang-layang tanda festival dimulai di lokasi eks Bandara Udara Pongtiku, Kecamatan Rantetayo, Tana Toraja, Sabtu (11/3/2023).

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, RANTETAYO - Festival Layang-layang 2023 pertama kali digelar di Provinsi Sulawesi Selatan tepatnya di Kabupaten Tana Toraja, Sabtu (11/3/2023).

Event layang-layang diprakarsai oleh Anggota DPRD Provinsi Sulsel Fraksi Golkar, John Rende Mangontan (JRM) yang didukung penuh Pemerintah Provinsi Sulsel, DPRD Sulsel dan Pemkab Tana Toraja.

Didukung pula tim Daily Organizer, JRM Community, Garda Muda JRM dan beberapa sponsor dalam rangka mendukung perayaan memperingati 110 tahun Injil Masuk Toraja (IMT).

Hadir juga pengurus Persatuan Layangan Aduan se Indonesia (Perlasi) dan peserta Festival Layang-layang dari berbagai daerah di wilayah Sulsel.

Pembukaan festival ditandai dengan menerbangkan 110 layang-layang dan layang raksasa diatas lokasi eks Bandara Udara Pongtiku, Kecamatan Rantetayo, Tana Toraja.

John Rende Mangontan dalam sambutannya menyampaikan festival layang-layang terlaksana atas rumusan dan persembahan yang diberikan kepada masyarakat Toraja yang telah memilih JRM sebagai wakil rakyat di DPRD Sulsel.

Ketua Komisi D DPRD Sulsel juga beberkan program kerja di Tana Toraja yaitu percepatan pembangunan infrastruktur, bangkitkan Toraja sebagai tujuan wisata dan memberi kenyamanan beribadah melalui bantuan rumah-rumah ibadah di dua kabupaten.

“Festival ini bagian dari program saya dikemas melalui Mayor Event Toraja 2023 dan dirumuskan dalam tema kreativitas, inovasi dari Toraja untuk negeri, karena bagi saya tanpa kreativitas dan inovasi dari milenial Toraja tidak mungkin dinyatakan sebagai tujuan daerah wisata,” ujarnya.

JRM mengajak milenial dan masyarakat untuk bangkitkan kreativitas dan inovasi yang telah diberikan Tuhan, serta sebagai putra putri Toraja yang baik untuk dipersembahkan ke daerah.

“Saya cukup kenal pemuda Toraja termasuk milenial, karena saya tahu mereka adalah putra putri yang akan mampu menjawab tuntutan dan harapan kita kedepan,” pungkasnya.

Menurut John, anak muda Toraja saat ini menjadi korban bunuh diri karena hilang harapan dan tanpa gandengan, untuk itu mari dibantu terutama keterlibatan pemerintah sehingga mereka tidak begitu terbebani.

Harapan JRM, kedepan agar Toraja menjadi tujuan daerah wisata dan pengurus Perlasi angkat peluang sehingga bagaimana di Sulsel juga terbentuk pengurus tingkat kabupaten.

“Bukan hanya soal ketangkasan tapi juga ciptakan inovasi dan kreativitas anak muda yang tidak terlepas dari budaya karena budaya bagian yang akan menunjang pariwisata dan atraksi layang suatu strategi bagaimana bermain layang agar terbang titnggi,” ungkap John.

Politisi Golkar itu sekaligus mengajak masyarakat agar bercita-cita begitu tinggi melihat Toraja lebih baik kedepan.

“Toraja butuh ide brilian dan bercitalah seperti layang-layang yang tinggi, mari masyarakat bercita-cita sebagai bagian dari layang-layang yang akan terbang tinggi di udara, semoga kedepan Toraja benar sebagai daerah pariwisata,” tutup JRM.

Mewakili Pemkab Tana Toraja, Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga, Adelheid Sosang mengapresiasi festival layang-layang yang sudah merakyat di nusantara dan mendunia yang tentu akan membangkitkan pariwisata dan menggiatkan ekonomi daerah.

“Saya harap kreativitas anak muda muncul melalui kegiatan ini dan bagaimana kembangkan pariwisata melalui inovasi-inovasi dan sesuai arahan Bupati Tana Toraja bahwa kembangkan wisata untuk membawa dunia ke Toraja,” ucapnya.

Adelheid berharap festival layang-layang akan terus berkesinambungan sehingga semakin banyak wisatawan ke Toraja dan peserta lomba dapat menjadi duta wisata untuk bercerita tentang Toraja. (Ris)

  • Bagikan