IKA Unhas Kembangkan Usaha, Ajak Fakultas Peternakan Bangun Ekosistem Bisnis Unggas Modern

  • Bagikan

Ketua Umum IKA Unhas Andi Amran Sulaiman didampingi Dekan Fakultas Peternakan, Dr Syahdar Baba, S.Pt, M.SI di Kampus Fakpet Unhas Tamalanrea,Makassar, Senin (29/5/2023). Foto: ichi indrawan

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- Ikatan Keluarga Unhas (IKA) Unhas terus melakukan terobosan-terobosan usaha.

Kali ini, mengajak Fakultas Peternakan Unhas menjalin kolaborasi.

Ketua Umum IKA Dr. Ir. Andi Amran Sulaiman dan Dekan Fakultas Peternakan Unhas Dr. Syahdar Baba, S.Pt, M.S bekerjasama membangun ekosistem bisnis unggas modern.

Pertemuan yang membahas ekosistem bisnis unggas modern
dari hulu hingga hilir ini berlangsung di kampus Fakultas Peternakan Unhas, Tamalanrea, Makassar, Senin (29/5/2023).

Pada pertemuan tersebut Andi Amran memaparkan pentingnya program ekosistem bisnis ini untuk meningkatkan pendapatan petani jagung, ketersediaan dan stabilitas harga bagi konsumen telur, daging ayam serta produk olahannya.

Produk olahan yang berkaitan unggas adalah sosis, nugget, bakso serta makanan tepung yang membutuhkan daging dan telur.

Saat ini IKA Unhas telah melakukan langkah awal menuju rencana ini dengan ketersediaan pabrik jagung di Moncongloe dan menyusul di Bone. IKA Unhas juga telah melakukan kerjasama dengan berbagai pihak.

“Dengan konsep dan kerjasama ini kita beri keuntungan ke petani jagung dan harga ayam dan telur bisa stabil di konsumen,” ungkap Amran.

Pembahasan kerjasama di ekosistem bisnis unggas modern dari hulu hingga hilir.
ini merupakan tindaklanjut dari pertemuan masing-masing pihak yang selama ini berjalan intens.

Sebagai ekosistem urai Menteri Pertanian RI periode 2014- 2019, keterlibatan dilakukan sejak pengolahan tanah, penggunaan Alsintan yang diproduksi di worshop/bengkel hingga produksi jagung dengan penggunaan saprodi produk sendiri.

“Kita membeli jagung yang memberi keuntungan ke petani, lalu membuat pakan dengan bahan baku murah, seperti indigofera, tepung ikan, tepung kepala udang, yang ditanam dan diprodukksi sendiri,” ungkap Amran.

Selain modal sendiri, operasionalisasi dan biaya-biaya yang dibutuhkan stake holder akan dIkonekkan dengan BanK dan AAS Foundation akan menjadi off taker.

Dalam diskusi kedua pihak disepakati bahwa kerja sama ini segera direalisasi di mana pihak Fakultas Peternakan menyiapkan DOC (day old chick) dari parent stock yang sedang dikembangkan Dr. Ir. Wempie Pakiding, M.Sc.

Dr Wempie dan pihak fakultas akan selanjutnya secara bertahap meningkatkan produk parent stock untuk.memenuhi kebutuhan DOC yang terus akan meningkat.

Pengembangan ini sekaligus akan melibatkan mahasiswa, dosen, ahli nutrisi, ahli obat-obatan dan genetika dan lainnya.

Pertemuan yang dihadiri oleh masing-masing pengurus PP IKA dan tim Fapekta juga membahas berbagai simulasi penetapan harga beli DOC, harga jual ayam, menghitung HPP serta kontribusi harga pakan dalam produksi.

Setelah mencari dan menemukan berbagai model keseimbangan harga, maka program-program yang selama dilaksanakan oleh masing-masing pihak terus dilanjut untuk segera direalisasi.

Goal atau sasaran akhir dari ekosistem ini, ujar Andi Amran adalah menekan kemiskinan, mengurangi pengangguran, mencegah stunting, mencegah urbanisasi dan memberi kesejahteraan bagi masyarakat yang terlibat (stakeholder).

Hadir pada pertemuan tadi antara lain Dekan Dr. Syahdar Baba, S.Pt, M.Si, Dr. Ir. Hikmah M. Ali, S.Pt, M.SI, IPU (Wakil Dekan 1), Dr. Ir. Andi Amidah Amrawaty, S.Pt, M.Si, IPM (Wakil Dekan 2), Dr. Ir. Wempie Pakiding, M.Sc (Kepala Laboratorium Ternak Unggas), Prof. Dr. Ir. Djoni Prawira Rahardja, M.Sc (Kepala Laboratorium Fisiologi Ternak).

Juga bergabung Prof
Muhammad Yusuf, S.Pt, PhD, IPU Dr. Ir. Aslina Asnawi, S.Pt, M.Si, IPM (Ketua Departemen Sosial Ekonomi Peternakan), Dr. Rinduwati, S.Pt, M.Si (Ketua Departemen Nutrisi dan Makanan Ternak) dan Direktur Aset Unhas, Dr. Ir. Syahriadi Kadir, M.Si.

Sementara Ketum IKA Unhas Andi Amran Sulaiman didampingi Sekjen Yusran Jusuf, Direktur Eksekutif Salahuddin Alam, Direktur AAS Foundation Rezki Mulyadi, Ichi Indrawan dan Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi Suwardi Thahir. (*/pp/uce)

  • Bagikan