Kalah di Kandang dari Dewa United, Permainan Pragmatis PSM Ala Bernardo Tavares Sudah Terbaca?

  • Bagikan
Pemain PSM Makassar saat berjumpa pemain Dewa United. --fjr--

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Secara mengejutkan PSM Makassar takluk dari Dewa United 2-1 di kandangnya, Stadion Gelora BJ Habibie, Kota Parepare, Sulsel, Sabtu, 8 Juli 2023 di pekan kedua kompetisi Liga 1 Indonesia musim 2023/24.

Yang menarik, dari kekalahan itu, berdasarkan catatan statistik tim Juku Eja, julukan PSM Makassar, kembali menjadi sorotan. Dimana hanya memiliki penguasaan bola sekitar 20-an persen.

Ini sebenarnya bukanlah hal baru untuk PSM Makassar. Karena, sejak ditangani pelatih Bernardo Tavares skema bermain seperti ini menjadi ciri khas mereka.

Pada musim lalu, PSM juga dengan performa yang sangat impresif. PSM membuat lawan kesulitan dengan gaya bermain pragmatis yang mereka usung.

Gaya bermain ini juga yang sukses membawa Wiljan Pluim dan kawan-kawan berhasil meraih gelar juara kompetisi Liga 1 musim lalu.

Namun, pada musim ini gaya bermain tersebut seolah menjadi sorotan karena PSM seolah memberikan dan membiarkan pemain lawan lebih lama menguasai bola.

Salah satunya di laga menghadapi Persija Jakarta, dimana pada saat itu Pasukan Ramang mendapat julukan sebagai guling-guling FC.

Itu karena para pemain PSM terlalu mudah terjatuh dan membuang waktu di laga tersebut.

Pelatih Bernardo Tavares pun kemudian memberikan alasan mengapa timnya bisa melakukan hal tersebut.

"Intensitas dari pertandingan. Saya kira kalau kalian mengikuti cara bermain kami, kami adalah tim yang memberikan bola kepada lawan dan mengandalkan transisi. Kami bermain dengan cepat," kata Bernardo Tavares beberapa waktu yang lalu.

Usai laga PSM memiliki statistik yang cukup unik. Mereka hanya punya penguasaan bola 20 persen saja. Mereka hanya melepas 186 umpan, 108 yang sukses. Sangat jauh jika dibandingkan dengan Persija (524).

Namun, pada laga selanjutnya menghadapi Dewa United strategi tersebut tampaknya sudah dipelajari dengan baik oleh pelatih Jan Olde.

Pada laga ini Jan Olde pun meminta anak asuhnya agar tak mudah kehilangan bola. Karena lawannya mengandalkan counter attack karena ia mengakui PSM punya striker yang bagus.

"Kuncinya adalah mereka lakukan counter attack karena punya beberapa striker bagus. Jadi cara terbaik adalah kami tak hilang bola,” kata Jan Olde usai laga tersebut.

“Contohnya kami cari solusi di sisi kiri dan pindahkan ke kanan, terutama lawan PSM itu harus cepat pindahkan bola dan harus sabar," tuturnya.

Pada laga tersebut, PSM pun kembali memiliki catatan statistik yang unik, hampir sama ketika menghadapi Persija Jakarta.

PSM Makassar hanya punya 26 persen penguasaan bola dan hanya melepas 222 umpan (147 yang sukses).

Puncak pada laga tersebut, sang pelatih Bernardo Tavares terburu-buru dan melakukan strategi yang kurang tepat dan terkesan memaksakan.

Ia menyebut dirinya sebagai pelatih mencoba memaksa untuk bisa kembali mencetak, namun hanya berbuah petaka yakni kartu merah.

Pelatih asal Portugal ini juga mengakui dirinya terlalu berani mengambil risiko untuk terus bisa menciptakan peluang dengan melakukan beberapa pergantian.

“Kenapa kita kalah karena kita mencoba untuk memaksakan dapatkan gol kedua dan apa yang terjadi, kita juga dapat kartu merah,” ungkap Bernardo Tavares.

“Saya memilih ambil resiko untuk membuat pergantian untuk menambah peluang kita di depan tapi sayangnya kita tidak berhasil mencetak gol kedua,”

Alhasil, ia mengakui para pemainnya terlambat untuk melakukan transisi dari menyerang ke bertahan sehingga gol kemenangan Dewa United bisa tercipta.

“Di transisi bertahan kita biarkan lagi crossing masuk ke dalam dan disambut oleh pemain mereka,” pungkasnya. (fajar/pp)

  • Bagikan