Diterpa Isu Pungli di Fakultas Teknik, Yafet Bontong: Tidak Ada Pungli Untuk Memperkaya Seseorang di UKI Toraja

  • Bagikan

Yafet Bontong (Dekan Fakultas Teknik UKI Toraja). --albert tinus--

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID,RANTEPAO-- Berita miring menerpa Fakultas Teknik Universitas Kristen Indonesia (UKI) Toraja. Dikabarkan, ada dugaan pungutan liar yang dilakukan saat mahasiswa ingin mengambil ijazahnya.

Hanya saja, hal ini ditepis Dekan Fakultas Teknik Kampus II UKI Toraja, Kakondongan Dr. Yafet Bontong, ST, MT.

Dijelaskan bahwa UKI Toraja ini adalah milik Gereja Toraja. Jadi, semua penerimaan dan pengeluaran di UKI ini semua ada badan verifikasi Gereja Toraja yang akan memeriksa.

"Jadi pungutan-pungutan yang dimaksud itu ada landasan hukumnya. Kemudian, di alumni itu ada surat keputusan bahwa setiap alumni itu wajib menyumbangkan buku satu atau dapat mengkonversi uang seratus ribu rupiah misalnya kalau tidak bisa membeli buku untuk disumbangkan secara sukarela sebagai cinderamata terhadap program studinya kalau itu selesai,'' jelas Yafet Bontong kepada PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, Jumat, 14 Juli 2023.

Yafet menambahkan, semua alumni dapat menyumbangkan buku satu untuk pengembangan lembaga. Tetapi, misalnya, memang tidak ada buku disumbangkan terkait dengan jurusan itu, maka itu dikonversi dengan uang Rp100 ribu. ''Itu yang kita lakukan selama ini,'' bebernya.

Terkait hal tersebut, itu disampaikan kepada Kepala Program Studi (Kaprodinya) ke Dekan setiap tahun.

'Uang Rp100 ribu itu bisa dipakai pembelian buku di program studi atau bisa digunakan pembelian alat-alat laboratorium jika ada kebutuhan yang diperlukan oleh Kaprodi .

''Jadi semua pungutan-pungutan di lembaga ini, kan bila mahasiswa masuk itu sudah dijelaskan. Tidak ada kita nambah-nambah. Juga tidak ada yang kita kurang-kurangngi, kecuali ada regulasi yang berubah maka itu ada perubahan pembayaran. Jadi, sepanjang orang masuk ke UKI ya itu ada konsekuensi hukumnya/ aturannya,'' ungkapnya.

Masih kata Dekan Fakultas Tehnik UKI Toraja ini mengatakan, bahwa semua keputusan yang dilakukan itu disepakati di lembaga ini.

''Jadi tidak ada itu pungutan liar (Pungli) untuk memperkaya seseorang. Karena, semua uang di sini (UKI Toraja) diaudit oleh badan verifikasi
Gereja Toraja. Tidak sembarang kita mungut-mungut di UKI, semua itu ada dasarnya,'' tegasnya.

Yang mengambil keputusan pungutan di sini Yayasan. Rektor, dan dekan. Karena, yayasan adalah penyelenggara lembaga ini, rektor adalah pelaksana dan dekan itu adalah pelaksana di tingkat fakultas.

''Itu yang mengambil keputusan. Kami ini di sini mempertanggungjawabkan uang yang dikumpulkan oleh lembaga ini. Karena ini juga lembaga publik. Publik juga perlu tahu tapi secara administrasi kami punya badan verifikasi Gereja Toraja yang memeriksa semua pengeluaran dan pemasukan di lembaga ini. Tidak ada yang kita sembunyikan di sini. Cuma secara publik tidak ada landasan hukumnya. Karena, ini milik Gereja Toraja. Jadi, semua itu ya vertikal. Ada tahapan-tahapannya tidak bisa semena- mena melakukan pungutan-pungutan liar,'' jelasnya .

Selain itu, Dekan Fakultas Teknik UKI Toraja juga mengatakan, kampus ini tidak ada bantuan dari pemerintah. Ini murni hasil dari pengelolaan lembaga ini.

Dari pemerintah ada dorongan -dorongan, tetapi untuk bantuan yang besar belumlah.

"Masyarakat lihat sendirilah. Uang pembayaran kuliah yang rendah satu SKS Rp120 ribu dicicil. Tetapi pembangunan begini, lihat saja kampus 1 di Makale, Kampus ll di Kakondongan ini dan Kampus lll di Rantepao. Saat ini mahasiswa UKI kurang lebih 9.000. Kita ini bagaimana memanfaatkan dana - dana mahasiswalah. Saya kira masyarakat bisa lihat ini perkembangan yang bisa dibangun oleh lembaga ini, oleh yayasan luar biasa belum lagi fasilitas lab kita akan dilengkapi karena sudah selesai bangunannya di lab terpadu itu.

''Kalau sudah selesai, ya boleh dikatakan UKI Toraja adalah Universitas swasta yang berkembang dan bisa dibilang mapan ke depan,'' pungkasnya.

Diketahui, sebelumnya ada orang tua mahasiswa yang tidak terima adanya pungutan sebesar Rp100 ribu saat anaknya hendak mengambil ijazahnya.

UKI Toraja saat ini ada lima Fakultas, yakni Fakultas Pertanian, Fakultas Teknik, Fakultas Ekonomi dan Fakultas FKIP (Pendidikan) dan Fakultas Teologi. Namun Fakultas Pertanian dan Teknik dipusatkan di Kampus ll UKI Toraja Kakondongan. (Albert tinus)

  • Bagikan