Gas Melon 3 Kg Langka di Toraja Utara, Harganya Mencapai Rp45.000

  • Bagikan

Gas elpiji tiga kilogram langka di Toraja Utara. --albert tinus--

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, RANTEPAO-- Masyarakat Toraja Utara mengeluhkan langkanya tabung gas elpiji 3 kilogram (Kg) bersubsidi. Dalam seminggu ini, sulit ditemukan. Kalaupun ada, harganya melambung tinggi.

Kalau biasanya di tingkat eceran Rp28 ribu, kini menjadi Rp40 ribu hingga Rp45 ribu.

Dari penelurusan di beberapa pangkalan, penyalur, toko, dan kios Tabung Gas di Kota Rantepao pada Selasa, 18 Juli 2023, tidak ditemukan.

Belum diketahui, apa penyebab langkanya tabung gas elpiji bersubsidi ini.

Arthur salah seorang warga Toraja Utara yang ditemui di lapangan saat mencari tabung gas elpiji 3 Kg, mengaku mengeluh. Karena tabung LPG 3 kg langka. Menurutnya, sudah tiga hari berkeliling di Kota Rantepao sampai masuk ke Pasar Bolu guna mencari gas melon ini, namun ia tidak menemukannya.

Bahkan toko dan warung juga tidak mengetahui kenapa isi tabung gas elpiji 3 Kg ini langka alias tidak ada masuk.

“Selaku warga masyarakat Toraja Utara, kami berharap kepada Pemerintah melalui Disperindagkop dan UKM Toraja Utara, Satpol PP, dan aparat Kepolisian untuk menyelidiki dan mencari tau terkait langkanya tabung gas elpiji 3 Kg bersubsidi," harap Arthur.

Arthur juga meminta untuk mencari tahu dan menyelidiki agen-agen dan Penyalur yang mentok tabung gas elpiji 3 Kg bersubsidi ini.

“Heran aja. Kok tiba-tiba tabung gas elpiji 3 Kg Si Melon Bersubsidi ini menjadi barang langka dan tidak ada terjual di toko dan kios, sebelumnya semua kios dan toko stoknya selalu tersedia,”pungkasnya .

Sementara salah seorang pemilik kios yang ditemui, terkait kurangnya stok gas melon tiga kilo ini masuk mengatakan hingga saat ini dirinya juga tidak tahu kenapa gas elpiji tiga kilogram langka.

''Kami setengah mati mencari beberapa hari ini. Untung kemarin langganan mengantarkan sebanyak 30 tabung. Kemarin sudah diantarkan sama langganan gas elpiji 3 kilogram sebanyak 30 tabung. Tapi, harganya naik sekali yang biasanya kami jual Rp30 ribu kini kami naikkan jadi Rp 40 ribu. Mau tidak mau karena dari sananya sudah naik. Kami berharap semoga ke depannya bisa stabil lagi harganya ". harapnya.(albert tinus )

  • Bagikan