Peletakan Batu Pertama SMAN 12 Torut di Baruppu, Dan Pongtasik: Kerjasama Semua Elemen Masyarakat Sangat Penting

  • Bagikan

Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan Dan Pongtasik, SH saat melaksanakan peletakan batu pertama SMAN 12 Torut di Baruppu bersama Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Dr. Andi Ibrahim M.Pd, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Dra. Tien Suharti, dan Elemen Masyarakat, Sabtu, 22 Juli 2023. --albert tinus--

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID,RANTEPAO-- Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan Dan Pongtasik, SH dari Fraksi Partai PDI Perjuangan melaksanakan peletakan batu pertama SMAN 12 Toraja Utara di Baruppu. Ia bersama Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Dr. Andi Ibrahim M.Pd, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Dra. Tien Suharti.

Peletakan batu pertama SMA Negeri 12 Toraja Utara di Baruppu, dihadiri juga sejumlah tokoh masyarakat, tokoh pendidik dan para Komite sekolah yang turut mewakili berbagai elemen mendapat kehormatan meletakkan batu pertama.

Legislator PDI Perjuangan Dan Pongtasik, SH mengatakan, pembangunan SMA Negeri 12 yang dulunya disebut SMA Negeri 11, untuk pembangunan Ruang Kelas Belajar (RKB).

''Kita terus bertekad untuk membangun pada tahun -tahun mendatang. Seperti ruang guru, laboratorium, dan seluruh kelengkapannya,'' katanya.

Ditambahkan, SMA ini harus selesai sebelum September. ''Jadi, dipercepat sebelum Gubernur mengakhiri masa jabatannya," jelasnya.

Dijelaskan pula bahwa peletakan batu pertama dilakukan langsung sebagai anggota DPRD yang memperjuangkannya. Sehingga, katanya, sekolah tersebut bisa ada dan dibangun di Baruppu.

"Tadi yang meletakkan batu pertama pembangunan SMA Negeri 12 Toraja Utara saya sebagai anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan yang memperjuangkan anggarannya. Dulunya, anggarannya fantastis. Yakni Rp4 miliar. Seandainya tidak ada covid 19 tahun 2021.

''Datang covid, dipangkas tinggal Rp2,5 miliar. Lalu ditender. Karena kepepet waktu, lalu pihak yang memenangkan tender itu tidak mampu, akhirnya tidak jadi,'' katanya.

Di tahun 2022 lanjut Dan Pongtasik, pihaknya terus mendesak Pemerintah Provinsi agar melanjutkan pembangunan SMA Negeri 12 Toraja Utara di Baruppu. Dan, itu tidak mungkin lagi di 2022 karena proses perencanaan itu dimulai dari tahun 2021. Sementara asumsi bahwa selesai pembangunan itu di tahun 2021, jadi tidak diinput. Sehingga tidak dianggarkan di tahun 2022 .Namun setelah ditahu bahwa gagal tender, sehingga baru dilanjutkan pada tahun 2023 ini dengan anggaran Rp900 juta.

"Tadi Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Dr. Andi Ibrahim M.Pd,yang datang bersama Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel wilayah 10 ibu Tien Suharti.
Mereka turut melaksanakan peletakan batu pertama. Walaupun Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel baru saja dilantik minggu lalu oleh Pak Gubernur, turut hadir untuk melakukan peletakan batu pertama pembangunan SMA Negeri 12 Toraja Utara ini di Baruppu, bersama berbagai elemen masyarakat di antaranya ada yang mewakili tokoh adat,ada yang mewakili komite turut meletakkan batu pertama," jelas Dan Pongtasik.

Masih kata Dan Pongtasik, kerjasama dengan berbagai elemen masyarakat ini sangat penting. Sehingga kekurangan- kekurangan ke depannya itu, kalau bisa masyarakat dapat ikut juga berpartisipasi.Terutama lahan SMA. Karena dulu lahan itu adalah lahan SMP kemudian dipisahkan. Lahan SMA sudah disertifikatkan karena saat ini SMA sudah kewenangan Provinsi. Maka, sertifikatnya sudah diserahkan ke biro bagian aset provinsi dimana sertifikat tersebut diserahkan oleh Sekda Alm.Rede Roni pada waktu itu
''Dan, itu diterima oleh Sekda Provinsi Pak Abdul Hayat lengkap dengang berita acara. Sehingga pembangunan itu tidak ada masalah walaupun ada yang coba mengganggu, namun setelah dijelaskan bahwa tanah ini jelas alas haknya dan pemerintah provinsi tidak mungkin membangun di atas tanah yang jelas alas haknya,'' katanya.

Menurutnya, untuk sementara Ruang Kelas Belajar (RKB) yang dibangun ada tiga. Dan, akan diusahakan terus menerus perjuangkan hingga semua RKB lengkap.

Kalau di tahun 2021 selesai dilaksanakan saat itu pasti sangat lengkap dengan anggaran Rp 4 Miliar. Namun, saat itu terjadi Covid 19 sehingga tidak terlaksana. Dianggarkan Rp2,5 miliar tahun berikutnya namun gagal tender. Nanti tahun 2023 dikucurkan anggaran Rp900 juta.

''Tapi terus kita perjuangkan sehingga saat ini berlanjut dibangun meski anggaran tidak sama di tahun 2021. Di tahun 2021 banyak pekerjaan yang gagal tender termasuk SMA di Batualu Tana Toraja ,ada juga SMA di Makassar,'' beber Legislator asal Baruppu ini.

''Semoga dapat selesai tepat waktu sebelum habis masa jabatan Pak Gubernur," kunci Dan Pongtasik, legislator lima periode ini. (Albert tinus)

  • Bagikan