PT Vale Buktikan Pertambangan Bisa Berdampingan dengan Pariwisata

  • Bagikan
Presiden Direktur PT Vale Indonesia, Febriany Eddy (tengah), Direktur PT Vale, Bernardus Irmanto (kiri), dan moderator Suwarny Dammay dalam sesi talkshow "Masa Depan Pertambangan Nikel Berkelanjutan" dengan awak media dalam kegiatan Awarding Writing Photography Competition (JWPC) 2022 di Taman Antar Bangsa (TAB), Ahad 30 Juli 2023. IST

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID SOROWAKO-- Keberadaan PT Vale Indonesia di Sorowako, menjadi barometer bagi perusahaan pertambangan lainnya, untuk bagaimana menambang dengan tetap memperhatikan keberlanjutan keanekaragaman hayati di lokasi konsesi.


Presiden Joko Widodo dalam kunjungan ke PT Vale baru-baru ini, bahkan menyanjung dan memuji PT Vale, yang sukses dalam menerapkan "Good Mining Practices".


Tak sungkan Presiden Jokowi meminta perusahaan pertambangan di Indonesia, untuk meniru PT Vale.
Sementara itu, CEO PT Vale Indonesia, Febriany Eddy dalam sesi talkshow "Masa Depan Pertambangan Nikel Berkelanjutan" dengan awak media dalam kegiatan Awarding Writing Photography Competition (JWPC) 2022 di Taman Antar Bangsa (TAB), Ahad 30 Juli 2023, mengungkapkan, jika PT Vale adalah perusahaan tambang yang selalu terbuka dan transparan.


Ia juga menyebut, jika industri pertambangan bisa berdampingan dengan sektor pariwisata. Hal itu dapat dilihat dari apa yang selama ini dilakukan oleh PT Vale dalam melakukan eksplorasi, dengan tetap memperhatikan keberlangsungan ekosistem keanekaragaman hayati lokal.


Bahkan bukti nyata yang dapat disaksikan, kata Febriany Eddy adalah Danau Matano.


"Coba kita saksikan bagaimana jernihnya air Danau Matano yang tetap terjaga sampai sekarang. Padahal, jika dilihat sangat dekat dengan lokasi pertambangan kita. Bahkan, saya dalam setiap kesempatan menerima kunjungan pejabat ke PT Vale, selalu saya meluangkan mereka untuk melihat Danau Matano. Inilah bukti nyata kalau pertambangan bisa berdampingan dengan pariwisata," ungkap CEO PT Vale ini disambut tepuk tangan yang hadir.


Di Danau Matano ini juga, pelbagai aktivitas olah raga air dan pariwisata dapat dijumpai. Mulai dari menyelam, dan kayak. Bahkan, beberapa spot menjadi tujuan destinasi wisata masyarakat lokal, luar daerah, dan internasional, untuk sekadar menenangkan pikiran.


Sebut saja ada Pantai Ide yang selalu ramai dikunjungi warga setiap weekend tiba. Lalu ada Pantai Salonsa yang cocok untuk piknik keluarga, lalu, Pantai Sumasang, Pantai Taipa, dan Pelabuhan Matano.
Tak hanya sekitar Danau Matano, PT Vale juga turut memperhatikan dan membangun keberlangsungan lokasi wisata lainnya. Seperti yang dilakukan PT Vale dengan memfasilitasi Pemancangan Tiang Pertama Tambatan Perahu Wisata Laa Waa River Park, di Desa Matano.


Wisata Laa Waa River Park, Desa Matano, Luwu Timur diharapkan sebagai salah satu destinasi wisata yang mampu menjadi sumber ekonomi baru masyarakat di Luwu Timur.


Sektor ini tentu menjadi salah satu penopang ekonomi daerah, selain sektor tambang yang memang sudah masyhur.


Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga, Andi Tabacina mengatakan, Desa Matano masuk dalam 50 besar dari 3.000 yang ikut dalam penilaian Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).


Kata dia, Luwu Timur merupakan daerah terbanyak destinasi wisatanya yang mendaftarkan potensi wisatanya dalam penilaian ADWI, yaitu sebanyak 61 desa.


“Di sini banyak sekali potensi-potensi yang Pak Desa dan masyarakat harus tahu, bahwa kita memang layak 50 besar. Potensi kita bukan untuk kita diamkan, tetapi untuk kita kembangkan untuk kesejahteraan masyarakat,” ujar Andi dalam acara Pemancangan Tiang Pertama Tambatan Perahu Wisata Laa Waa River Park.


Selain itu, ungkap Andi Tabacina, Danau Matano adalah danau terdalam di Asia Tenggara yang usianya jutaan tahun dan terdalam ke-8 di dunia. Hal ini menjadi salah satu daya tarik yang bisa memikat wisatawan.


Kepala Desa Matano, Jumahir menyampaikan rasa terima kasihnya atas dukungan PT Vale untuk destinasi wisata di desanya.


“Terimakasih atas bantuan PT Vale, sehingga kegiatan ini dapat terlaksana. Setelah sekian lama pemancangan tiang perdana tambatan perahu akhirnya dapat kami lakukan,” ujarnya.

Pangdam Hasanuddin Terkagum-kagum

Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Dr. Totok Imam Santoso saat mengunjungi PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) di Blok Sorowako selama dua hari, Selasa dan Rabu (1-2/08/2023) mengaku kagum.


Kedatangan Pangdam disambut oleh Wakil Presiden Direktur (Wapresdir) PT Vale Adriansyah Chaniago dan Bupati Luwu Timur Budiman.


Mayjen Totok melihat praktik pertambangan PT Vale, yakni penambangan bijih nikel, pengangkutan, pemrosesan di pabrik pengolahan, dan meninjau pusat pembibitan. Pangdam juga melakukan penanaman pohon di Taman Kehati Sawerigading Wallacea.


Usai berkeliling, Mayjen Totok mengaku terkesan dengan praktik pertambangan PT Vale.
“Saya berkepentingan untuk melihat area pertambangan PT Vale karena masuk sebagai objek vital nasional. Kehadiran saya untuk melihat sejauh mana kondisi dan proses bisnis nikel di PT Vale. Saya dijelaskan bagaimana mulai dari proses di Mining, bagaimana penggalian ore, pengangkutan, bagaimana sistem reklamasinya, semua sudah cukup bagus,” ujarnya.


Mayjen Totok mengapresiasi komitmen perusahaan tersebut (PT Vale), dengan melakukan upaya pelestarian lingkungan. Selain melakukan proses industri dengan hasil karbon yang rendah juga diiringi dengan upaya pelestarian lingkungan.


Pelestarian lingkungan dengan penanaman pohon dilakukan PT Vale di fasilitas pembibitan, yang berkapasitas 700 ribu bibit per tahun. Fasilitas ini dioperasikan untuk memenuhi kebutuhan rehabilitasi dan penanaman kembali di kawasan pertambangan.


Pada fasilitas pembibitan tersebut, Mayjen Totok juga berkesempatan melakukan penanaman pohon berjenis polonangka. Polonangka merupakan salah satuastu jenis pohon langka dan seringkali dimanfaatkan sebagai perabot, karena sifatnya yang tahan rayap.


"PT Vale ini mempunyai ide yang sangat bagus, menanam pohon dengan harapan pohon ini sekian tahun ke depan sudah bisa menjadi pelindung, penahan air dan bisa juga dimanfaatkan. Dan juga yang tidak kalah pentingnya, bisa mengedukasi generasi muda supaya peduli dengan penghijauan, karena tanpa tanaman negara kita akan terjadi banyak bencana. Dengan tanaman, inshallah, semua bisa mengurangi bencana kepada kita", tuturnya.


Pada hari kedua, Mayjen Totok dan rombongan diajak melihat Danau Matano dari dekat. Rombongan diangkut oleh perahu yang diistilahkan dengan raft, dan dibawa berkeliling danau terdalam di Asia Tenggara tersebut.


Kunjungan ke danau ini untuk menunjukan salah satu bukti nyata komitmen pertambangan berkelanjutan PT Vale di Sorowako. Selama sejam, Pangdam dan rombongan sarapan di atas raft sambil mendatangi Goa Air, salah satu spot favorit ketika berwisata di Matano.


Tampak Wapresdir Vice President PT Vale Adriansyah Chaniago menjelaskan bagaimana PT Vale bisa mempertahankan kualitas air danau selama 55 tahun beroperasi.


“Kami terus berkomitmen menerapkan praktik pertambangan baik atau good mining practices demi keberlanjutan dan masa depan masyarakat di areal operasional PT Vale, sehingga bisa dipastikan seluruh tata kelola yang dijalankan mengacu pada nilai-nilai perusahaan,” jelasnya.

  • Bagikan