PT Tower Bersama Infrastructure Umumkan Kinerja Keuangan Semester I-2023

  • Bagikan
TBIG MENJANGKAU PELOSOK Salah satu tower telekomunikasi milik PT Tower Bersama Infrastructure, Tbk (TBIG) yang terletak di Desa Tiromanda, Kecamatan Bua, Kab. Luwu, Provinsi Sulsel, sangat dirasakan manfaatnya bagi warga untuk berkomunikasi. Foto direkam dengan pesawat nirawak, Sabtu 8 Januari 2023. Pada Semester I Tahun 2023, TBIG mencatat pendapatan dan EBITDA masing-masing sebesar Rp3.280 miliar dan Rp2.844 miliar.IDRIS PRASETIAWAN/PALOPO POS

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID JAKARTA -- PT Tower Bersama Infrastructure, Tbk. (TBIG) hari ini, mengumumkan laporan keuangan interim enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2023.

Ikhtisar Keuangan dan Indikator Operasional TBIG berhasil mencatat pendapatan dan EBITDA masing-masing sebesar Rp3.280 miliar dan Rp2.844 miliar untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2023. Jika triwulan kedua ini disetahunkan, maka total pendapatan dan EBITDA Perseroan mencapai Rp6.648 miliar dan Rp5.796 miliar.

TBIG memiliki 41.428 penyewaan dan 22.136 sites telekomunikasi per 30 Juni 2023. Sites telekomunikasi milik Perseroan terdiri dari 22.026 menara telekomunikasi dan 110 jaringan DAS. Dengan angka total penyewaan pada menara telekomunikasi sebanyak 41.318, maka rasio kolokasi (tenancy ratio) Perseroan menjadi 1,88x.

“Dengan senang hati kami melaporkan semester yang kuat untuk pertumbuhan organik, dengan penambahan 1.605 penyewaan kotor yang terdiri dari 347 sites telekomunikasi dan 1,258 kolokasi. Penambahan penyewaan bersih dari Group lebih rendah untuk semester ini terutama karena
beberapa penyewaan yang habis masa sewanya tidak diperpanjang oleh IOH karena mereka mengkonfigurasi ulang jaringan mereka setelah merger antara Indosat dan Hutchison 3 Indonesia,” komentar Hardi Wijaya Liong, CEO TBIG.

Per 30 Juni 2023, total pinjaman kotor (gross debt) Perseroan, jika bagian pinjaman dalam mata uang US Dollar yang telah dilindung nilai diukur dengan menggunakan kurs lindung nilainya, adalah sebesar Rp26.914 miliar dan total pinjaman senior (gross senior debt) sebesar Rp3.735 miliar.
Dengan saldo kas yang mencapai Rp909 miliar, maka total pinjaman bersih (net debt) menjadi Rp26.005 miliar dan total pinjaman senior bersih (net senior debt) Perseroan menjadi Rp2.825 miliar.

Menggunakan EBITDA kuartal kedua 2023 yang disetahunkan, rasio pinjaman bersih terhadap EBITDA adalah 4,5x. “Dengan senang hati kami umumkan bahwa kami telah menghimpun Rp1,5 triliun dari Program Obligasi VI baru senilai Rp20 triliun dengan harga yang kompetitif, dengan bunga 5,90% untuk tenor 370 hari dan 6,25% untuk tenor tiga tahun. Kami berharap dapat terus mengakses pasar obligasi Rupiah,” komentar Helmy Yusman Santoso, CFO TBIG.(rls/idr)

  • Bagikan