Ditandu Sejauh 8 Kilometer, Ne’ Limbong Kini Dirawat di RS Elim Rantepao, Habel Pongsibidang: Beliau Sudah Membaik

  • Bagikan

Nenek Limbong saat berada di RS. Elim Rantepao dan diberikan semangat dan didoakan oleh Wakil Ketua Yayasan Kesehatan Gereja Toraja Habel Pongsibidang Senin, 14 Agustus 2023. --albert tinus--

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID,RANTEPAO-- Wakil ketua Yayasan Kesehatan Gereja Toraja Habel angkat bicara terkait nenek Limbong yang saat ini sudah di rawat di RS Elim Rantepao .

Sebelumnya Nenek Limbong (80) Tahun ditandu sejauh 8 Kilo meter (Km) dari Dusun Parodo Jauh, Kecamatan Baruppu dengan berjalan kaki selama kurang lebih dua jam. Karena mengalami sakit jantung, sehingga keluarga harus membawanya ke Pulu-pulu, Kecamatan Buntupepasan agar bisa melanjutkan perjalanan menuju Rantepao guna mendapatkan perawatan di Rumah Sakit.

Habel Pongsibidang kepada Palopo Pos, Senin ,14 Agustus 2023 mengatakan bahwa saat ini kondisinya Nenek Limbong sudah membaik usai dirawat selama tiga hari.

"Yayasan Kesehatan Gereja Toraja akan mengoptimalkan pelayanan, melalui layanan Rumah Sakit Elim Rantepao agar dapat pulih dan sembuh dengan baik," jelas Habel Pongsibidang.

"Tadi juga kami sudah mengunjungi dan doakan Nenek Limbong untuk memberikan semangat dan spirit agar beliau cepat pulih kembali," pungkasnya.

Ditambahkan salah seorang keluarganya yakni Anto Palimbong saat dikonfirmasi mengatakan akses jalan di Parodo rusak parah. Tidak bisa dilalui kendaraan roda empat. Jadi, kalau ada hal yang mendesak atau ada warga yang sakit, harus ditandu sejauh 8 Kilo meter menuju Pulu-pulu, Kecamatan Buntupepasan. Nanti di Pulu-pulu baru akses jalan mulai bagus sedikit dan bisa menunggu kendaraan roda empat milik warga.

“Iya itu betul. Kemarin nenek saya sakit jantung. Jadi, ditandu warga sejauh 8 kilo meter ke Pulu-pulu untuk mendapatkan tumpangan menuju rumah sakit di Rantepao,” ucapnya.

Diketahui bahwa Ne’ Limbong ditandu warga, viral di media sosial. Dalam video beredar, terlihat sejumlah warga membawa Ne’ Limbong menggunakan bambu dan kain sarung.

Terlihat warga melewati jalan rusak yang berlumpur. Beberapa warga juga tampak bergantian menandu Ne’ Limbong. (Albert tinus)

  • Bagikan