Jaga Stok Beras Daerah, Mendagri Minta Kada Tingkatkan Penanganan Inflasi

  • Bagikan
Bupati Luwu, H Basmin Mattayang mengikuti Rakornas TPID secara virtual di Kantor Gubernur Sulsel di Makassar, Senin lalu. Rakornas ini dipimpin oleh Mendagri, Tito Karnavian.--ft: kominfo/luwu--

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meminta seluruh Kepala Daerah (Kada) se Sulsel untuk meningkatkan penanganan inflasi. Salah satunya dengan gerakan pangan dan menyediakan cadangan stok beras pemerintah/daerah.

Hal itu diungkapkan Bupati Luwu, H Basmin Mattayang usai menghadiri Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) yang dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia (Mendagri), Tito Karnavian, Senin (11/9) lalu.

Rakornas TPID yang dilaksanakan secara virtual di ruang rapat pimpinan Kantor Gubernur Sulsel dihadiri langsung oleh Penjabat Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin bersama kepala daerah se-Sulsel.

Lanjut Bupati menyampaikan bahwa dirinya dan seluruh kepala daerah se Sulsel diminta untuk lebih meningkatkan upaya dalam penanganan inflasi dengan turun langsung ke pasar-pasar memantau perkembangan harga kebutuhan bahan pokok masyarakat.

Insya Allah kita akan kembali melakukan pemantauan harga bahan pokok. Tentunya, dalam upaya penanganan inflasi, Kabupaten Luwu telah melakukan berbagai kegiatan seperti pasar murah, expo UMKM, kegiatan pangan murah dan gerakan menanam sayuran di pekarangan warga dan menjaga penyediaan stok beras daerah, kata H Basmin.

Dalam rakornas, Mendagri Tito Karnavian mengungkapkan berbagai upaya-upaya yang dilakukan pemerintah cukup mampu mengendalikan inflasi secara nasional.

Pada bulan Agustus 2023, inflasi nasional tercatat 3,27. Inflasi bisa kita imbangi dengan gerakan pangan dan menyediakan cadangan stok beras pemerintah, kata Tito Karnavian.

Sementara, Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, mengatakan, pengendalian inflasi di Sulsel merupakan salah satu yang terbaik di Indonesia. Hal ini tidak terlepas dari kinerja seluruh kepala daerah, jajaran Forkopimda, dan semua stakeholder lainnya.

Ia memaparkan, selama triwulan dua tahun 2023, perekonomian Sulsel mampu menciptakan nilai tambah sebesar Rp165,05 triliun. Tercatat inflasi Sulsel pada Bulan Agustus 2023 sebesar 3,53 persen, sementara inflasi nasional 3,27 persen.

Bahtiar mengimbau para kepala daerah agar turun langsung ke pasar mengecek perkembangan harga-harga kebutuhan pokok, dan serius melakukan penanganan inflasi. Juga meminta agar mendorong masyarakat memanfaatkan pekarangan mereka menanam komoditi pemicu inflasi, seperti cabe rawit.

Turut mendampingi Bupati Luwu, Kepala BKAD, Muh. Rudi, Kadis Perkim, Sofyan Thamrin dan Kabag Ekonomi, Hj. Irmawati serta Kabag Umum dan Protokol, Imran. (fan-and/ikh)

  • Bagikan