Pj Gubernur Minta Pemkot Palopo Serius Kendalikan Inflasi

  • Bagikan

Bersama Kab/Kota Lainnya di Sulsel

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Penjabat Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin meminta kepala daerah di 24 kabupaten/kota serius menangani inflasi usai mengikuti Rapat Koordinasi Nasional Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) yang dipimpin Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, secara virtual dari Makassar, Senin.

Bahtiar mengimbau para kepala daerah agar turun langsung ke pasar mengecek perkembangan harga-harga kebutuhan pokok, dan serius melakukan penanganan inflasi.

"Kita mesti mendorong masyarakat memanfaatkan pekarangan mereka menanam komoditi pemicu inflasi, seperti cabe rawit," kata dia.

Dalam pertemuan tersebut, Bahtiar mengungkapkan ada lima hal yang perlu dilakukan pemerintah daerah untuk penanganan inflasi. Antara lain, memperbanyak kegiatan pasar murah, mengoptimalkan belanja APBD, mitigasi stabilisasi pasokan dan harga pangan di wilayah masing-masing, mulai melakukan gerakan pangan murah, dan penguatan cadangan pangan pemerintah daerah.

Bahtiar Baharuddin mengatakan pengendalian inflasi di Sulsel merupakan salah satu yang terbaik di Indonesia. Hal ini tidak terlepas dari kinerja seluruh kepala daerah, jajaran Forkopimda, dan para pihak terkait lainnya.

Ia memaparkan, selama triwulan dua tahun 2023, perekonomian Sulsel mampu menciptakan nilai tambah sebesar Rp165,05 triliun. Tercatat inflasi Sulsel pada Agustus 2023 sebesar 3,53 persen, sementara inflasi nasional 3,27 persen.

"Deflasi tertinggi di Kota Palopo -0,23 persen, dan deflasi terendah di Kabupaten Bulukumba -0,04 persen," ujar Bahtiar.

Mendagri Tito Karnavian dalam arahannya menyebut, inflasi secara nasional cukup terkendali. Pada Agustus 2023, tercatat inflasi 3,27 persen.

"Inflasi bisa kita imbangi dengan gerakan pangan, memperkuat cadangan stok beras pemerintah. Kita bisa lakukan intervensi, agar kenaikan harga beras tidak membebani masyarakat," kata Tito Karnavian.

Tito Karnavian juga meminta agar kepala daerah bersama Tim Penggerak PKK melakukan kampanye Setop Boros Pangan, secara massif. Apalagi, Indonesia merupakan negara kedua di dunia yang boros pangan.

Dalam kesempatan tersebut, juga disampaikan pemaparan dari Bulog, Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, Satgas Pangan Polri, TNI, dan sejumlah para pihak terkait pangan lainnya.

Bulog Suplai 10 Ton Beras
Sebagai upaya antisipasi terjadinya lonjakan bahan pokok (bapok) seperti beras di pasaran akibat fenomena El Nino, Bulog Palopo menyuplai puluhan ton beras di pasar rakyat yang ada di Kota Palopo, Senin, 28 Agustus 2023.

Suplay beras di beberapa toko yang menjalin kerjasama dan dalam pengawasan Bulog ini, dipimpin langsung Kepala Cabang (KaCab) Bulog Palopo, Mohammad Junaedy.
Pada kesempatan ini, Mohammad Junaedy beserta jajaran menyumplai sebanyak 10 ton beras subsidi di 25 toko yang ada di Pusat Niaga Palopo (PNP) dan Pasar Andi Tadda.

Upaya ini dilakukan menurut Mohammad Junaedy, selain sebagai upaya mengintervensi terjadinya lonjakan harga beras di pasar akibat fenomena El Nino yang mengakibatkan kekeringan hingga gagal panen bagi petani.

"Sebelum- sebelumnya kegiatan seperti ini sudah sering Bulog lakukan. Mulai dari Januari 2023 ini hingga sekarang secara berkala. Namun, khusus kali ini serentak dilakukan Bulog se Indonesia.

Tujuan dilakukan giat ini, diharapkan dapat menekan harga beras yang naik akibat gagal panen di beberapa wilayah Indonesia akibat kekeringan dampak dari fenomena El Nino,"kata Mohammad Junaedy.(idr)

  • Bagikan