Usai Palak Penumpang Kapal di Pelabuhan Makassar, Dua Preman Ini Ciut Ditangkap Polisi

  • Bagikan
Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Iptu Firman saat menginterogasi para pelaku di depan awak media. IST

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID MAKASSAR -- Palak dan ancam korban dengan menggunakan balok serta senjata tajam, dua preman di Makassar diringkus polisi.

Kapolres Pelabuhan, AKBP Yudi Frianto, mengatakan, pihaknya saat ini telah menangkap dua dari tiga pelaku yang melakukan pemalakan di pintu Pelabuhan Makassar.

Kedua pelaku yang ditangkap tersebut dikatakan Yudi, masing-masing berinisial AT dan AN.

"Peran keduanya, menjaga bagian depan dan belakang mobil," ujar Yudi saat menggelar ekspose di Mapolres Pelabuhan Makassar, Kamis (21/9/2023) sore.

Sementara terduga pelaku yang masih dalam pengejaran alias DPO berinisial FA, kata Yudi, berperan memeras korban.

Sebelumnya, viral di media sosial (Medsos) seorang penumpang kapal di Pelabuhan Makassar mengaku dipalak sejumlah oknum preman pada Rabu (20/9/2023) pagi.

Dilihat fajar.co.id pada unggahan akun Instagram @daenginfo, penumpang tersebut teramat kesal lantaran diminta uang dengan jumlah yang tidak seperti biasanya.

"B*jingan! baru tiba di Makassar sudah langsung kena palak preman, tidak heran sih kalau Makassar di cap sebagai kota dengan angka kriminalitas yang tinggi miris," ujar korban sebagaimana juga pada instastory instagramnya @niffjr.

Korban yang diketahui bernama Fajar itu menceritakan bagaimana dirinya menjadi korban pemalakan oknum preman berkedok AHN.

"Kronologinya itu tadi pagi pas sampai di pelabuhan, kakak saya sudah mau jemput di depan," ujar Fajar dalam unggahan @daenginfo.

Tambahnya, saat menaikkan barang ke mobil, tiba-tiba datang beberapa orang yang bertanya tujuan perjalanan.

"Awalnya saya kira sopir taxi lagi nyari penumpang, tapi kok makin lama makin kasar nada bicaranya sambil bilang AHN nya mana? tabe AHN nya mana?," lanjutnya.

Karena tidak tahu apa yang dimaksud para preman itu, Fajar menanyakan kepada mereka apa itu AHN.

"Setelah ditanya apa itu AHN mereka jawab, tabe pak, namanya juga pelabuhan, butuhki makan dengan nada yang kasar," ucapnya.

Karena menolak untuk memberikan uang, para preman itu mengambil kayu dan mengeluarkan senjata tajam.

"Setelah kami tolak, mereka ambil kayu dan juga keluarin sajam kalau nda salah liat buat ngancam, katanya cepat pak, saya nda mau ribut, ayo cepat!," Fajar menuturkan.

Setelah itu, diceritakan Fajar, para preman yang berjumlah sekitar tiga orang itu menghadang laju mobil. Beberapa juga di belakang mobil.

"Juga ada yang pegang pintu mobil agar tidak ditutup sampai kami kasi uang, mereka minta uang Rp200 ribu tapi kami tolak, jadi kami kasi 100k saja supaya mereka mau lepas kami," imbuhnya.(fjr/idr)

  • Bagikan