Tinjau Progres Bendungan Pamukkulu, Pj Gubernur Sulsel Dorong Pemanfaatan Lahan Tidur

  • Bagikan

NAMPAK Penjabat Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, saat meninjau Bendungan Pamukkulu, Desa Kale Ko'mara, Kecamatan Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar. --hms pemprov--

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, MAKASSAR - Penjabat Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, mendorong pemanfaatan lahan tidur di sekitar Bendungan Pamukkulu, Desa Kale Ko'mara, Kecamatan Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar.

Bendungan Pamukkulu memiliki daya tampung 77 juta M3 dengan luas genangan 460 hektar. Bendungan ini juga termasuk tipe Concrete Face Rockfill Dam (CFRD).

"Banyak kan lahan tidur disini. Jadi kalau saya penghijauan harus tanam yang berbuah, rambutan, duren, nangka madu, cabai, tomat dan tanaman lainnya yang berbuah," ungkap Bahtiar, usai meninjau Bendungan Pamukkulu, Takalar, Sabtu 14 Oktober 2023.

Masyarakat diharapkan bisa memanfaatkan lahan tidur di sekitar bendungan, dengan menanam pohon yang berbuah dan dapat menjadi pendapatan baru bagi masyarakat.

"Maksud saya begitu, kita bisa hitung lahan tidur ini, bisa kita apakan ini lahan kosong ini, supaya bendungannya berbeda dengan bendungan di provinsi lain. Kita harus meyakinkan, kita dapat apa lagi dari sumber air ini, kita mau budidaya apa. Yang penting ada nilai tambah," ujarnya.

Tanaman nangka madu Thailand, menurut Bahtiar, cocok ditanam di sekitar Bendungan Pammukkulu, serta memiliki hasil menjanjikan. Per satu hektar bisa menghasilkan puluhan sampai ratusan juta tiap panennya. "Nangka madu itu bisa ratusan juta kalau per satu hektar hasilnya," lanjutnya.

Sejauh ini, penggunaan lahan tidur milik kehutanan bisa, daripada menjadi lahan tidur. Yang dilarang, masyarakat tidak menjadikan lahan tersebut sebagai hak milik.

"Sepanjang tidak mengubah status lahan dari kehutanan menjadi lahan pribadi tidak masalah. Kalau hanya mengunakan itu tidak masalah," katanya.

Kepala Balai BBWS Pompengan Jeneberang, Jaya Sukarno, mengungkapkan, Bendungan Pamukkulu telah mencapai 80 persen progres pembangunannya. Menurut dia, pembangunan agak lambat karena menggunakan pengerukan beton. Berbeda dengan bendungan lain di Pulau Jawa.

"Ini bendungan beda dengan yang di Jawa, kita ini pakai beton, di Jawa itu rata saja. Mereka lebih ke urukan batu saja," jelasnya.

Jaya Sukarno menjelaskan, proyek ini sempat terhenti, karena masalah pembebasan lahan, namun sudah terselesaikan.

"Sejauh ini, sudah tidak ada kendala, semua berjalan sesuai dengan perencanaan," imbuhnya.

Sejauh ini progres pembangunan Bendungan Pammukulu telah mencapai 80 persen, dengan dua paket pengerjaan. Ia menambahkan, untuk peresmiannya seperti biasanya akan dilakukan oleh Presiden Joko Widodo.

Hadir juga sejumlah pejabat, Kepala Bidang Pelaksanaan Jaringan Sumber Air BBWS Pompengan Jeneberang, Ir. Hj. Nurlaela, Kepala SNVT Pembangunan Bendungan BBWS Pompengan Jeneberang, I G. N. Carya Andi Baskara. (*/pp)

  • Bagikan