Diterpa Isu Ada Pungli di Pasar Malam, Ne’ Manis: Itu Tidak Benar, Malah Dana Kami Belum Kembali untuk Biaya Pemasangan Instalasi Listrik dan Air

  • Bagikan

Tanning Pongsinggi (Ne' Manis) didampingi keluarga, dan situasi pasar yang kosong serta rencana jalan yang dibiayai oleh pengelola pasar. --albert tinus--

PALOPOPOS,FAJAR.CO.ID,RANTEPAO-- Pengelola pasar malam Pangli, Tanning Pongsinggi angkat bicara terkait isu adanya dugaan pungli di pasar malam Pangli.

Dirinya membantah bahwa ada pungli. ''Kami semua transparan. Dan, juga kami kerjasama dengan pihak pemerintah, dalam hal ini Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) . Hal ini saya sampaikan, jangan sampai ada yang menduga kami telah melakukan hal yang tidak baik dengan melakukan pungli. Itu haram bagi kami,'' katanya.

Dikatakan, bagaimana mau ada pungli, sementara biaya yang sudah dikeluarkan sampai sekarang belum kembali.

''Kami yang membiayai pemasangan instalasi listrik. Juga biayai pemasang Air di pasar ini. Dan, pembagian juga jelas ke pihak Dispenda, yakni 60% ke Pemerintah dan 40% ke pengelola," tegas Ne' Manis sapaan akrabnya saat ditemui di lokasi pasar malam Pangli.

"Sedih saya mendengar ada isu pungli di pasar ini. Padahal, bersusah payah kita berbuat baik lalu ada isu ini. Yah, sesen pun uangnya saya tidak tahu. Karena yang kelola adalah keluarga. Jika ada yang terkumpul itu sama bendahara," jelasnya.

Dirinya juga menjelaskan awal mula sehingga ada pasar di Pangli. Bahwa, saat itu, memerintah Bupati Tambubolon, camat diperintahkan untuk mencari lahan guna dibangun pasar. Namun, camat saat itu tidak dapat lahan sehingga saya diajak berbicara secara lisan. Kebetulan lokasi pasar ini asalnya dari Tongkonan Panggalo yang tak lain Tongkonan rumpun keluarga.

"Camat saat itu memanggil saya ke rumahnya. Lalu, kami ke sana dan kami berbicara masalah pembangunan pasar. Lalu satu dan lain hal, lahan ini saya tarik lalu saya relakan dibangun pasar dengan syarat pertama dikeliling ini saat ini yang sudah ada rumah dibangun, orang yang punya lahan dari Tongkonan Panggalo ,kedua jika ada hasilnya wajib ada untuk ke Tongkonan. Begitu juga karyawan pengelola pasar harus kami yang dari Tongkonan. Dan jika Pemerintah tidak memakai pasar ini lagi, maka kami akan mengambil kembali lahan ini," jelas Ne' Manis sapaan akrabnya.

Lebih Lanjut Tanning Pongsinggi menjelaskan saat ditemui di lokasi Pasar malam Pangli Kamis, 19 Oktober 2023 didampingi tiga orang keluarga mengatakan dirinya dipercayakan oleh rumpun keluarga mewakili untuk mengelola pasar ini. Yakni sebagai koordinator.

Yah, seperti itulah. Namun, yang menjalankan adalah keluarga dari Tongkonan Panggalo. Karena, lahan ini asalnya dari Tongkonan. Itulah kenapa di dalam karcis itu ada nama saya,'\ sebutnya.

"Sekali lagi, tidak benar ada pungli di sini. Bagaimana mau ada pungli, sementara biaya yang kami keluarkan sampai sekarang belum kembali. Kami membiayai pemasangan instalasi ke kios-kios, itu juga biayai pemasang Air PDAM d ipasar ini. Pasar di sini itu sudah 40 tahun. Pasar ini ada sejak tahun 1968. Jika dikatakan di pasar malam ini ada Pungli, sedih saya mendengarnya. Justru uang yang saya keluarkan sampai sekarang belum kembali. Jadi, semata-mata agar pasar ini menjadi berkat buat banyak orang", ungkapnya.

Mengenai retribusi mungkin ada juga yang keberatan,namun kedepannya kami akan evaluasi ,karena hinggah saat ini biaya yang kami sudah keluarkan itu belum kembali. Tapi jika sudah kembali dana yang kami keluarkan tentu kami akan evaluasinya.

"Kami mengeluarkan uang sendiri untuk memasang instalasi listrik dan air. Kami juga bayar honor juga kepada keluarga yang bertugas sampai jam 12 malam di pasar ini demi keamanan. Dananya tentu berasal dari karcis retribusi itu yang kami lakukan semata-mata untuk kepentingan umum dan kita akan rawat pasar ini biar menjadi berkat buat orang banyak," jelasnya.

"Betul bahwa pemerintah masukkan listriknya. Tapi instalasi kami yang biayai juga pulsa listrik tiap bulan kami yang isi, termasuk rintisan jalan dan air. Retribusi yang kami lakukan baru satu bulan lebih jalan. Dan ada pembagian 40 persen ke pengelola dan 60 persen ke Pemerintah.Kebersihan dipasar ini ada anak-anak yang bersihkan mereka sampai jam 12 pasar ini setelah bersih baru mereka pulang" pungkas Ne' Manis Tokoh Masyarakat Pangli yang juga mantan Kepala Dusun.

Sementara Kepala Bapenda Kabupaten Toraja Utara Paris Salu saat dihubungi via sambungan Whatshapnya membenarkan adanya kerjasama dengan pihak pengelola pasar malam di Pangli.

"Ya betul, kami ada kerjasama dengan pihak pengelola pasar malam di Pangli,dan selama ini kontribusi dari mereka ke pemerintah berjalan dengan baik , kesanami saja ketemu pengelolanya," ujarnya singkat.

Pasar malam ini sebelumnya dilakukan di Buatallulolo, lalu karena kebaikan Tanning Pongsinggi (Ne' Manis) bersama rumpun keluarga dari Tongkonan Panggalo, sehingga pasar ini pindah ke lokasi pasar di Pangli. Yang sebelumnya hanya para penjual Ballo' yang ada.(Albert)

  • Bagikan