Listrik Padam di Makassar Sampai 6 Jam, PLN Siap-siap! Anak Presiden Gibran Bilang Begini

  • Bagikan

Cawapres Gibran Rakabuming saat bersama CEO AAS Community Andi Amar Ma'ruf Sulaiman di Makassar. Fjr

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- Sulsel khususnya Makassar makin krisis listrik. Pemadaman yang dilalukan PLN pun sampai 6 jam.

Mendengar hal itu, Calon Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka memberi atensi.

Menurut Wali Kota Solo itu, mati lampu dengan durasi 5-6 jam setiap hari masuk kategori parah.

"Listrik padam 6 jam tiap hari, itu termasuk parah banget sih," kata Gibran menanggapi keluhan influencer di Makassar, Jumat (24/11/2023) malam.

Gibran menilai, di Pulau Jawa, jika terjadi pemadaman listrik 5 menit saja, warga sudah protes.

"Kalau di Jawa itu (mati lampu), lima menit aja udah komplain," katanya.

Ia lalu membayangkan yang terjadi di Makassar dilakukan PLN setiap hari dengan durasi 5-6 jam tentu sangat merugikan masyarakat, terkhusus pelaku usaha kecil menengah.

Oleh karena itu, Gibran berjanji akan segera berkoordinasi dengan PLN dan pemerintah setempat untuk dicarikan solusi dan jalan keluarnya.

"Nanti kami coba koordinasikan Wali Kota sama PLN kendalanya ada di mana," tegasnya.

Pemadaman listrik di Makassar dan sekitarnya sudah terjadi sejak awal September hingga hari ini. Dilakukan secara bergilir di wilayah tertentu nyaris setiap hari.

Pemadaman yang biasanya hanya 4 jam, kini durasinya bertambah menjadi 5-6 jam.

PLN beralasan, pemadaman dilakukan karena kekeringan yang berdampak pada debit air. Sehingga berpengaruh pada Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH).

“Maka perlu dilaksanakan Manajemen Beban Listrik pada beberapa lokasi,” kata Manager Komunikasi dan TJSL PLN UID Sulselrabar Ahmad Amirul Syarif saat dihubungi, Jumat (24/11/2023) malam.

Hal senada juga diutarakan General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), Moch. Andy Adchaminoerdin.

Ia menyatakan sistem Kelistrikan Sulawesi Bagian Selatan terhubung mulai dari Sulawesi Selatan daratan, Sulawesi Barat, Palu (Sulawesi Tengah) dan Sulawesi Tenggara daratan tersebut sangat bergantung terhadap debit air Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).

Musim kering yang berkepanjangan atau El nino telah berdampak terhadap keterbatasan kemampuan PLTA yang memegang 33 persen dari total pasokan listrik sistem Sulbagsel.

"Berbagai upaya terus dilakukan mulai dari Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) yang secara kontinyu terus dilakukan khususnya di daerah aliran sungai lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Air. Upaya ini telah membuahkan hasil di mana hujan sudah turun di beberapa lokasi PLTA, harapannya debit air dapat terus bertambah dan suplai listrik bisa kembali normal," ungkap Andy dalam keterangan resminya.

"Kami berharap upaya ini dapat segera membantu sistem kelistrikan di Sulbagsel. Tim ahli pembangkitan juga turut didatangkan ke Makassar untuk mengakselerasi penormalan pasokan listrik," pungkasnya. (*/fjr)

  • Bagikan