YK Rombsis Peringati Hari Ibu, Opu AINS: Masyarakat Perlu Edukasi Pencegahan Stunting, 1.000 Hari Sejak Kelahiran jadi Prioritas

  • Bagikan
Ketua Umum YK Rombsis, Hj Andi Idha Nursanty pada peringatan Hari Ibu Yayasan Kemanusiaan Rombsis, Sabtu 23 Desember 2023. IST

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID JAKARTA -- Dalam rangka memperingati Hari Ibu, Yayasan Kemanusiaan Rombsis menyoroti masalah stunting sebagai fokus utama. Pesan Hari Ibu tahun ini adalah tentang bagaimana mencegah stunting dengan benar, sehingga tidak ada keluhan-keluhan ke depan terkait hal ini.


Ketua Umum YK Rombsis, Hj Andi Idha Nursanty atau yang akrab disapa Opu AINS mengatakan, masyarakat perlu mendapatkan edukasi sebagai salah satu upaya mencegah stunting. Seribu hari kelahiran itu harus menjadi prioritas.


"Kami berkomitmen untuk terus berperan aktif dalam upaya kemanusiaan, baik dalam mendukung kesehatan ibu dan anak melalui pencegahan stunting," kata Andi kepada wartawan, Sabtu (23/12/2023).
Andi berharap kasus stunting di Jakarta dan provinsi-provinsi lainnya dapat ditekan.


"Pesan Hari Ibu tahun ini adalah tentang bagaimana mencegah stunting dengan benar, sehingga tidak ada keluhan-keluhan ke depan terkait hal ini," ujar dia.


Sebelumnya, Sekretaris Kota Jakarta Selatan, Ali Murthadho, mengatakan pihaknya sudah menggelar audit kasus stunting 2023.


Menurutnya, hal itu merupakan salah satu kegiatan prioritas sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) nomor 12 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting Indonesia Tahun 2021-2024.


"Kota Jakarta Selatan telah membuat sebuah inovasi yang disebut dengan Gerakan Orang tua Asuh Anak Stunting Jakarta Selatan (Go Tuntas JS), di mana semua pejabat menjadi orang tua asuh dalam penanganan stunting," kata Ali dalam keterangannya, Senin (7/8/2023).


Dalam program tersebut, jelas Ali, progres kenaikan berat badan balita stunting yang menjadi sasaran sejak April hingga Juni 2023 mencapai 61,62 persen.


Sementara itu, progres perubahan status gizi untuk indikator tinggi badan menurut umur sebesar 11,25 persen.


"Lalu, dari 122 balita stunting dalam program Go Tuntas yang sudah lulus atau status gizinya menjadi normal berat badan dan tinggi badannya sebanyak 10 balita," ujar Ali.


Ia berharap upaya tersebut dapat berjalan maksimal untuk menurunkan kasus stunting di Jakarta Selatan.
"Semoga upaya ini menjadi keteladanan dan memberikan manfaat yang optimal untuk mencegah stunting," ucap dia.(IDR)

  • Bagikan