Cek-cok Biaya Angkut Ternak Minta Ditambah, Warga Walbar Ditikam di Perut

  • Bagikan
GAMBAR ILUSTRASI

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, LAMASI -- Hanya karena persoalan minta biaya tarif muat kerbau ditambah, seorang pria usia 60 tahun di Kecamatan Walenrang Barat, Kabupaten Luwu, ditikam oleh si pemilik kerbau.

Peristiwa ini terjadi sekira pukul 14.00 Wita di Dusun Kaliamanik, Desa Lamasi Hulu, Ahad (10/03/2024).
Kapolsek Walenrang, IPTU Deni yang dikonfirmasi melalui Kanit Reskrim, AIPDA Abu Bakar, membenarkan kejadia tersebut.

Kata Abu Bakar saat dikonfirmasi, korban dalam kejadian itu bernama Berna Dinus(60). Sedangkan pelaku yakni Patto (30). Keduanya merupakan warga Desa Lamasi Hulu, Kecamatan Walenrang Barat.

Peristiwa tersebut, masih kata Abu Bakar bermula saat korban dengan pelaku sedang melakukan tawar menawar soal tarif untuk mengangkut kerbau gunakan mobil.
Pelaku meminta korban untuk memuat dua ekor kerbau miliknya dengan tarif Rp500 ribu. Akan tetapi korban minta agar tarif ditambah menjadi Rp1 juta.

"Pelaku menolak permintaaan korban tersebut sehingga terjadi selisih paham yang mana pelaku marah dan mengambil sebuah kayu kemudian memukul kepala korban sebanyak satu kali. Setelah memukul kepala korban menggunakan kayu, pelaku kemudian mencabut parang dari pinggangnya kemudian menusuk perut korban sebanyak satu kali. Akibat kejadian itu, korban memgalami luka pada kepala, luka terbuka atau tusuk pada perut yang mengakibatkan usus terburai keluar. Pasca kejadian itu korban kemudian dilarikan ke RSUD Sawerigading untuk mendapatkan penanganan tim medis," kata Abu Bakar, Senin, 11 Maret 2024.

Dikabarkan pelaku sempat kabur usai menganiaya dan menikam korban. Akan tetapi, setelah melakukan berbagai upaya, termasuk melakukan pendekatan secara kekeluargaan. Akhirnya pelaku berhasil diamankan pihak kepolisian sekira pukul 01.30 Wita dini hari dan telah dibawa ke Mako Polres Luwu untuk proses lebih lanjut.
"Kami baru turun gunung bawa tersangka dan sekarang tersangka langsung di amankan ke Polres Luwu Belopa," kata Abu Bakar.

Sementara itu, korban yang sempat dibawa ke RSUD Sawerigading Palopo untuk mendapatkan penanganan tim medis itu, diketahui telah dirujuk ke RSU St Madyang lantaran di rumah sakit milik pemerintah ini sebelum tidak ada dokter spesialis yang siap melakukan operasi (libur).(ria/idr)

  • Bagikan