Sabtu, Lusa, Diskusi Ramadan Menembus Lailatul Qadr di Masjid Sultan Alauddin

  • Bagikan

MAKASSAR --- Hadirilah dan ikuti diskusi Ramadan 1445 Hijriah yang mengusung tema ''Menembus Malam Lailatul Qadr: Ikhtiar Memahami Makna Teks untuk Implementasi Kontekstual''. Diskusi Ramadan yang digelar Masjid Sultan Alauddin Makassar dan Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia Sulsel akan digelar Sabtu 30 Maret 2024, lusa, di Masjid Sultan Alauddin.

Diskusi Ramadan ini didukung oleh sejumlah lembaga. Misalnya,
BAZNAS Kota Makassar, UMI, UNIFA, UIN Alauddin, BSI, Dompet Dhu'afa, KMP, Hotel Swiss Bellin Makassar. Kemudian didukung oleh media partner Palopo Pos, Rakyat Sulsel, Radar Selatan, Bicara Baik.Id, Herald Suksel, Harian Fajar, dan Kendari Pos.

''Diskusi Ramadan ini dapat pula diikuti melalui aplikasi zoom. Panitia juga sudah sebar link dan link pendaftaran,'' ujar Dr H Waspada Santing, M.Kom.I, M.H.I, CPArb, CPM, ketua panitia diskusi Ramadan 1445 H yang juga wakil Ketua Takmir Masjid Sultan Alauddin Makassar.

Diskusi yang banyak dinanti-nantikan masyarakat Indonesia, khususnya Sulawesi Selatan diawali acara sambutan oleh Prof. Dr. H. Syahrir Mallongi, S.E., M.Si, ketua Takmir Masjid Sultan Alauddin. Dimulai
pukul 05:30 - 11:00 Wita.

Sebagai pembicara utama atau keynote speaker
Prof. Drs. Hamdan Juhannis, M.A., Ph.D. Ia adalah rektor Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

Kemudian para narasumber yang dimoderatori oleh Dr H Waspada Santing, M.Kom.I, M.H.I, CPArb, CPM, yakni Prof Drs Agus Purwanto, M.Si, MSc, D.Sc. Ia adalah guru besar fisika serta kepala laboratorium fisika teori dan filsafat alam (Latifa) ITS Surabaya). Kemudian Prof Dr H Mardan, MA, mantan dekan fakultas adad/wakil rektor I UIN Alauddin Makassar). Dan, Prof Dr H Muhammadiyah Amin, M.Ag. Ia merupakan pakar hadits dan ilmu hadits dan juga mantan dirjen bimas islam kemenag RI.

Adapun materi diskusi dan narasumbernya, rinci Dr Waspada Santing, materi berjudul ''Makna Tekstual Ayat-ayat Lailatul Qadr dalam Perspektif Mufassirin'' dibawakan oleh Prof Dr H Mardan, MA. Kemudian materi kedua berjudul ''Kontekstualisasi Makna Ayat-ayat lailatul qadr dalam kajian Muhadditsin'' oleh Prof Dr Drs H Muhammadiyah Amin, M.Ag. Materi ketiga berjudul ''Ayat-ayat Semesta dalam Perspektif Nalar Sains'' oleh Prof Drs Agus Purwanto, M.Si, M.SC, D.Sc.

Bagi yang penasaran bagaimana sesungguhnya malam lailatul qadr, Dr H Waspada Santing meminta unutuk mengikuti diskusi Ramadan 1445 H. Memang, aku Dr H Waspada Santing, pertanyaan ini sering muncul. Pertanyaan lainnya adalah apakah setiap bulan Ramadan terjadi? Dan terjadinya malam ke berapa? Siapa saja yang berpeluang mendapatkan berkah dan rahmat lailatul qadr itu? Apa fenomena alam sebagai penanda malam lailatuil qadr? Bagaimana ciri atau indikasi yang mereka beruntung mendapat berkah lailatul qadr. ''Ini nantinya akan kita dikupas pada diskusi Ramadan,'' sebutnya.

Tujuan diadakannya diskusi Ramadan ini diharapkan memberikan arah kepada masyarakat muslim tentang perkembangan pemahaman makna tekstual ayat-ayat lailatul qadr dalam kajian mufassirin dari masa ke masa. Pemahaman makna tekstual itu kemudian akan dikomfarasikan dengan beragam implementasi makna tekstual lailatul qadr itu dalam realitas kontekstual berdasarkan kajian muhadditsin. ''Agar kajian lebih komprehensif, makna-makna tekstual dan implementasi kontekstual itu dikaji dengan pendekatan atau nalar sains,'' sebutnya.(ary)

  • Bagikan